5 Langkah agar Anda Kian Mahir dalam Proses Negosiasi

Ternyata proses negosiasi tidak serumit yang kita bayangkan. Catat baik-baik tipsnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 15:45 WIB
Ingin memiliki lingkungan kerja yang nyaman dan kompak? Lakukan beberapa hal sederhana berikut ini.
Ingin memiliki lingkungan kerja yang nyaman dan kompak? Lakukan beberapa hal sederhana berikut ini. (Foto: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Disadari atau tidak, proses negosiasi merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Bernegosiasi dengan keluarga, teman, kekasih, sampai rekan bisnis seolah menjadi rutinitas sehari-hari.

Meskipun sering dilakukan, bukan berarti Anda dapat memandang sebelah mata tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk negosiasi, terutama jika Anda selama ini konsisten kerap kurang percaya diri saat negosiasi.

Melansir dari www.nbcnews.com Sabtu (4/8/2018), berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda coba saat negosiasi berdasarkan pendapat Evy Poumpouras, mantan agen khusus Dinas Rahasia dan interogator.

1. Singkirkan ego

Kegiatan negosiasi yang kental dengan suasana tegang memang mendorong kita untuk lebih mengedapankan ego guna memenangkan negosiasi tersebut. Namun, hal tersebut justru harus Anda singkirkan jauh-jauh karena ternyata dapat membuat Anda kalah. Alih-alih memaksakan keinginan atau pendapat Anda secara terus-menerus, Anda dapat berbalik tanya dan memahami apa yang mereka inginkan dari Anda.

2. Jangan menjadi diri sendiri

Ilustrasi Lembur
Ilustrasi kerja lembur. (iStockphoto)

Anda harus menunjukkan performa terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi yang tengah berlangsung. Cara Anda ketika bernegosiasi dengan kedua orangtua pasti akan berbeda dengan rekan kerja atau atasan. Kemampuan beradaptasi secara cerdas ini dibutuhkan untuk membantu menarik perhatian lawan negosiasi yang pada akhirnya akan mempermudah jalan Anda memenangkan negosiasi.

3. Tahu kapan harus diam

Poumpouras mengatakan bahwa sebisa mungkin Anda harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Hal ini dilakukan untuk memperbesar kemungkinan untuk menemukan celah atau peluang yang menguntungkan.

“Orang yang Anda ajak bicara telah mempelajari segalanya tentang Anda: apa yang memotivasi Anda, apa agenda Anda, apa yang Anda pikirkan, bagaimana Anda memproses informasi," katanya lebih lanjut.

 

4. Berani membangun konflik

Kantor dan tempat kerja
Ilustrasi kantor dan tempat kerja. (iStockphoto)

Membangun konflik di sini tidak diartikan sebagai konflik asal-asalan yang memicu kemarahan kedua belah pihak. Namun, lebih kepada berani mengemukakan pendapat apabila di dalam bahasan negosiasi tersebut terdapat hal-hal yang tidak disepakati. Konflik dalam negosiasi pada dasarnya tidak selalu buruk karena bergantung dari sudut pandang mana yang kita gunakan. Oleh karena itu, Anda tidak perlu takut untuk mengemukakan pendapat Anda hanya karena menghindari konflik.

5. Mengandalkan fakta

Anda dapat mengemukakan fakta konkret mengenai prestasi kerja yang telah Anda capai dalam bulan ini, atau dapat pula dengan mengajukan statistik kemajuan perusahaan selama kepemimpinan Anda. Dengan mengemukakan fakta-fakta tersebut, maka akan memberikan gambaran konkret kepada pihak lawan. Hal ini akan membantu memenangkan negosiasi karena kejelasan alur yang Anda buat.

(Kiki Novilia)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya