Sales Mission Danau Toba Dorong Lahirnya Forum Travel Bersama Pelaku Pariwisata Singapura

Sales Mission Danau Toba dorong lahirnya Forum Travel di Singapura.

oleh Cahyu diperbarui 06 Sep 2018, 10:11 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 10:11 WIB
Sales Mission Danau Toba
Sales Mission Danau Toba dorong lahirnya Forum Travel di Singapura.

Liputan6.com, Singapura Sales Mission (SM) Danau Toba di Singapura berlangsung sukses. Perhelatan yang diusung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan melahirkan sebuah forum yang dibentuk oleh para pelaku tour and travel di Singapura.

"Jadi nantinya akan ada tindak lanjut, saya sangat setuju dan mengapresiasi rencana ini. Ini rencana bagus karena kementerian, tim percepatan, tim promosi, bahkan maskapai bisa menindaklanjuti perkembangan demi perkembangan dengan jualan kita termasuk ke Danau Toba," ujar Executive Director of the Indonesian Ecotourism Network (INDECON), Ary Suhandi.

Bertempat di Furama City Centre Hotel Singapura, SM Danau Toba itu digelar dari 3 hingga 5 Agustus 2018. Dalam acara tersebut, Ary didapuk sebagai pembicara yang menceritakan keindahan Danau Toba. Memaparkan kehebatan alam dan budayanya.

Menurut Ary, warga Singapura yang datang ke acara tersebut cukup antusias mendengar penjelasan tentang Danau Toba.

"Bayangkan, karena jaraknya yang begitu dekat hanya 50 menit penerbangan dari Singapura. Danau Toba layaknya halaman belakang rumah bagi orang Singapura. Halaman yang ramah, indah, dan asyik buat bermain serta bercengkrama dengan teman serta keluarga. Jika ini digarap dengan serius, maka akan ada pariwisata berkelanjutan. Tadi saya sudah diskusi dengan Garuda, dan mereka siap menjadi operator untuk membuat forum atau semacam itu, agar tour travel terakomodir untuk terus komunikasi dengan Danau Toba," ucapnya.

Ary melanjutkan, dirinya juga akan ikut membantu tim promosi Kemenpar dan perwakilan VITO di Singapura untuk mendorong dan menjaring Travel Agent masuk ke dalam forum.

"Dampak positifnya adalah ke depannya mereka akan menjadi Travel Agent Champion untuk Danau Toba," kata Ary.

Kepala Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, juga setuju dengan ide tersebut. Menrutnya, travel yang ada di Singapura akan disandingkan dengan travel yang sudah siap di Medan dan Silangit, yang memang menguasai Danau Toba dan destinasi sekitarnya.

"Kami nantinya akan mempersiapkan paket-paket yang disukai orang Singapura. Nantinya travel-travel di Danau Toba bisa mempersiapkan paket yang tidak membuat jenuh, perjalanannya tidak lama, dan diatur sedemikian rupa agar wisatawan nyaman," ujar Arie.

Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, setuju dengan hal tersebut. Pihaknya dalam waktu dekat ini akan segera berkoordinasi membicarakan skema dan pembuatan forum tersebut. Wanita yang biasa disapa Iyung itu mengatakan bahwa forum travel juga akan dijadikan ajang untuk mempromosikan paket Hot Deals bagi wisatawan Singapura.

Sebagai informasi, program Hot Deals dari Singapura terbilang sukses. Pada 2017, penjualannya mencapai 105.000 tiket dan menyertakan 82 industri pariwisata. Industri ini terdiri dari hotel and resort, tour and travel, golf course, serta spa and wellness di Kepulauan Riau. Tahun lalu, paket yang terjual--termasuk tiket ferry--dari 21 Juli hingga 31 Desember 2017 mencapai 102.589 dengan tiket dengan total transaksi sebesar Rp 88,5 miliar.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat setuju kepada semua pihak yang selalu memikirkan pasar utama, salah satunya Singapura. Terlebih lagi, yang dipromosikan adalah 1 dari 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Danau Toba.

"Bagus, terus utamakan yang utama. Kuncinya adalah menjaring ‘ikan di kolam tetangga’. Di Singapura terdapat 15 juta wisman dan 5 juta warga Singapura. Dan jarak tempuhnya hanya 55 menit dari Silangit," ucapnya.

Maka dari itu, Arief berpesan kepada para Bupati di Danau Toba dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dapat menjadikan Singapura sebagai hub.

"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang proximity, kedekatan budaya dan jarak," kata menteri asli Banyuwangi itu.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya