Nila Baharuddin Siap Bawa Cantiknya Songket Palembang ke London Fashion Week 2019

Dengan meninggalkan kesan berat dan memakai warna lebih soft, cantiknya songket Palembang siap gebrak London Fashion Week 2019.

oleh Asnida Riani diperbarui 11 Feb 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 17:45 WIB
London Fashion Week 2019
Konferensi pers Nila Baharuddin Goes to London Fashion Week 2019 di Food Cabin, Kemang, Jakarta, 11 Februari 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Nila Baharuddin, seorang desainer dalam negeri yang berkesempatan memamerkan karyanya di pergelaran London Fashion Week 2019. Dalam kesempatan itu, Nila tak bakal tanggung-tanggung memperlihatkan kecantikan songket Palembang.

“Saya kan lahir di Plaju, Sumatera Selatan. Semasa kecil, saya sering melihat koleksi kain Palembang milik ibu saya dan warnanya memang bagus-bagus,” tuturnya dalam konferensi pers Nila Baharuddin Goes to London Fashion Week di Food Cabin, Kemang, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Mengusung tema "Jewel of Sriwijaya Kingdom", koleksi yang terdiri dari 20 busana ini siap merepresentasi kekayaan, sekaligus jadi penggambaran kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Karenanya, influence dari budaya Cina, Thailand, dan Vietnam, di mana wilayah itu dulu merupakan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, diperlihatkan Nila di deretan busana tersebut.

Dalam pembuatannya, ia pun menghilangkan kesan berat yang sudah sebegitu lekat dengan kain asal Palembang. Nila Baharuddin ingin, songket Palembang lebih fleksibel dipakai di banyak momen, tak hanya saat pernikahan seperti yang sudah-sudah. Format lebih ringan ini jadi tantangan tersendiri dalam memadu padankan busana yang dimaksud.

London Fashion Week 2019
Konferensi pers Nila Baharuddin Goes to London Fashion Week 2019 di Food Cabin, Kemang, Jakarta, 11 Februari 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Di samping itu, Nila juga meninggalkan kesan serba emas dari songket Palembang. Sebagai ganti, ia memilih memakai pewarna alami seperti gambir, mangga, dan kayu secang. “Warnanya jadi lebih soft,” kata Nila.

Keseluruhan pengerjaan dengan tangan manusia, Nila dibantu tak kurang dari 15 pengrajin dengan rentang usia 15-70 tahun. Sebagai penghargaan pada pengrajin lokal, ia menyisipkan nama mereka di tiap busana yang mereka bantu kerjakan.

Tiap busana yang diboyong Nila Baharuddin ke London Fashion Week 2019 disebut berbeda satu sama lain, baik secara kain maupun model baju itu sendiri. Keunikan ini ingin diperlihatkan Nila di kancah internasional, mengingat songket masih belum sebegitu tenar. “Kalau batik kan sudah mulai kedengaran,” tutupnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya