Plataran Bromo Marathon 2019, Tantangan Berlari di Pinggir Kawasan Bromo

Di beberapa titik rute lomba Plataran Bromo Marathon, para peserta bisa melihat dan berfoto di Gunung Batok dan Bromo.

oleh Henry diperbarui 13 Jul 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2019, 16:02 WIB
Plataran
Plataran Bromo Marathon siap digelar lagi pada September 2019. (dok.Instagram @bromomarathon/https://www.instagram.com/p/BoEj5bMB91z/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Plataran Bromo untuk kedua kalinya ditetapkan menjadi lokasi resmi Bromo Marathon 2019 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 31 Agustus-1 September 2019. Tahun ini, tema kegiatan itu bernama 'Plataran Bromo Xtravaganza 2019'.

Di sini akan dihadirkan konsep acara unik yang menyuguhkan hiburan musik, seni dan budaya serta pagelaran adat istiadat suku asli Tengger. Acara akan berlangsung selama dua hari dan lomba marathon akan digelar pada hari kedua, 1 September 2019.

"Kita berharap dan ingin acara ini menjadi ikon Pasuruan. Lewat acara ini kita juga memperkenalkan adat istiadat suku Tengger," tutur Dedi Kurniawan, selaku founder Bromo Marathon dalam jumpa pers di Rumah Heritage Jakarta, Menteng Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2019.

Meski akan diselenggarakan pada September nanti, sudah banyak peserta yang mendaftar di kegiatan ini. Menurut Dedi, sudah terdaftar 1320 peserta dari 30 negara. "Pesertanya 65 persen orang Indonesia, sisanya ekspat yang tinggal di sini, tapi ada juga yang terbang langsung dari negaranya hanya buat ikutan lomba marathon ini," terang Dedi.

Plataran Bromo Marathon Xtravaganza akan menambah satu rute dengan panjang 5k selama dua jam. Sebelumnya, ada rute 10k, 21k dan 42k. Namun, yang jadi unggulan tetap rute 21k (21 kilometer), karena rute inilah yang jadi sisi sport tourism dalam Bromo Marathon.

"Kita sengaja mengambil rute agak melipir ke pinggir Bromo. Di beberapa titik rute bisa melihat Gunung Batok dan Bromo. Mereka bisa berfoto, mumpung bisa berhenti. Banyak pelari yang berhenti di sana untuk foto, karena kalau naik jeep kan tidak bisa," ujar Dedi.

Lomba lari marathon ini memang sengaja tidak dilakukan di kawasan Bromo agar para peserta dan pengunjung makin penasaran ingin melihat dan berwisata ke Bromo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masakan Indonesia

Plataran
Plataran menggelar gala dinner dan cooking show masakan Indonesia. (foto: dok. Plataran)

Kalau para pelari mendapatkan keindahan dari Bromo, para keluarga atau kerabat yang menemani bisa mendapatkan hiburan. Pihak panitia mempersiapkan banyak festival di ujung rute, yang tentu saja asli dari Suku Tengger.

"Kita bikin acara festival budaya Suku Tengger, live music dari band GIGI, art work, keroncong Pasuruan, etnik budaya, sendratari, sampai festival otomotif," terang Fauzi Prihatin selaku Area Manajer Plataran Bromo pada Liputan6.com, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Fauzi, acara ini bisa dinikmati oleh keluarga dari pelari karena terbuka untuk umum dan gratis. Selain itu, Plataran juga menggelar acara gala dinner peluncuran Citarasa Kuliner Nusantara Foundation (CKNF).

Acara bertajuk ‘Indonesia Taste to the World’ ini akan berlangsung Sabtu, 13 Juli 2019 di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Sejumlah acara menarik akan ditampilkan, seperti cooking show yang akan diikuti sejumlah selebriti dan food blogger Hollywood.

Ada Alex Landi, seorang model dan aktor yang dikenal lewat serial televisi Grey Anatomy, Franco Noriega dan Ellevan, seorang penyanyi dari Kanada. Mereka akan berlomba memasak makanan khas Indonesia. Ada pula penampilan diva Indonesia, Ruth Sahanaya yang akan membawakan lagu-lagu andalannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya