Liputan6.com, Jakarta - Tunisia menjadi perhatian publik dari berbagai penjuru dunia usai wafatnya presiden negara tersebut, Beji Caid el Sebsi, Kamis, 25 Juli 2019 lalu. Sejumlah pemimpin negara ikut menyampaikan duka yang mendalam, termasuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Secara geografis, Tunisia terletak di bagian utara benua Afrika dengan ibukota Tunis. Sekitar 40 persen wilayahnya gurun sahara dan sisanya tanah subur. Mayoritas penduduknya beragama Islam dan bahasa Arab jadi bahasa utama di sana.
Advertisement
Baca Juga
Tunisia menyimpan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Alasannya, Tunisia tercatat sebagai salah satu wilayah pertemuan berbagai peradaban dunia, seperti Yunani, Romawi, hingga Arab Islam.
Berikut sejumlah destinasi wisata di Tunisia yang menarik untuk dikunjungi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
The Roman Amphitheater El Jem
Tempat ini menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO yang merupakan bukti sejarah atas keberadaan Kaisar Romawi. Dilansir dari wch.unesco.org, Amphitheatre El Jem menjadi saksi yang luar biasa bagi arsitektur Romawi, terutama monumen yang dibangun untuk acara-acara di Afrika.
Terletak di dataran di tengah Tunisia, amfiteater ini dibangun seluruhnya dari balok-balok batu, tanpa fondasi, dan berdiri bebas. Bangunan ini juga mengadopsi Coliseum Roma.
Ukurannya sumbu besar 148 meter dan sumbu kecil 122 meter dan kapasitasnya dinilai 35.000 penonton menjadikannya tanpa diragukan di antara amphitheatre terbesar di dunia. Fasadnya terdiri dari tiga tingkat arcade gaya Corinthian atau komposit.
Advertisement
Situs Arkeologi Dougga
Situs ini merupakan peninggalan sejarah pada masa Romawi. Diperkirakan dibangun pada abad ke-5 sebelum Masehi, Julius Caesar menjadikan tempat ini sebagai kota Romawi.
Saat ini Thugga atau Dougga tercatat sebagai taman arkeologi nasional.Situs arkeologi ini terletak di wilayah Barat Laut Tunisia, bertengger di puncak bukit di ketinggian 571 m, mendominasi lembah subur Oued Khalled.
Sebelum aneksasi Numidia di Romawi, Dougga telah ada selama lebih dari enam abad dan, mungkin, adalah ibukota pertama kerajaan Numidian. Ini berkembang di bawah pemerintahan Romawi tetapi menurun selama periode Bizantium dan Islam.
Masjid Uqbah bin Nafi
Masjid ini pertama dibangun di Kairouan pada 670 Masehi dan disebut-sebut menjadi tempat ibadah tertua umat Islam dan bukti masuknya Islam di Afrika Utara.
Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Agung Kairouan. Memiliki panjang 125 meter dan lebar 75 meter dengan 400 pilar penyangga, berdirinya masjid ini tak lepas dari dari peran sahabat Nabi Muhammad, Uqbah bin Nafi yang berhasil menaklukkan wilayah ini pada 670 Masehi.
Advertisement
Sidi Bou Said
Lokasi ini salah satu objek wisata perkampungan dengan bangunan yang hanya memiliki warna biru dan putih. Perkampungan tersebut dibangun ratusan tahun lalu.
Berjarak 10 kilometer dari Kota Tunis dan berada di daerah perbukitan menjadikan Sidi Bou Said sebagai kawasan indah. Sidi Bou Said sendiri berasal dari nama ulama sufi. Uniknya, dari permukiman ini adalah semua bangunan berwarna biru dan putih sebagai salah satu ciri bangunan bermotifkan Andalusia.