Liputan6.com, Banyuwangi Sabtu, 9 Agustus 2019 menjadi hari bersejarah untuk Bandara Internasional Banyuwangi. Sebab, untuk pertama kalinya pesawat tipe Narrow dengan besar A320 landing di Bandara Internasional Banyuwangi. Di hari yang sama pula PT Angkasa Pura II (AP II) Kantor Cabang Banyuwangi kembali membuka rute penerbangan BWX-DPS (Banyuwangi-Denpasar).
Executive General Manager AP II Banyuwangi, Anton Marthalius mengatakan tingginya minat penumpang untuk rute penerbangan dari dan ke Banyuwangi-Bali terbukti pada penerbangan perdana keberangkatan BWX-DPS (Banyuwangi-Denpasar) yang mencapai 150 jumlah penumpang.
Baca Juga
Jumlah penumpang dari DPS-BWX juga cukup drastis, yaitu sebanyak 108 penumpang. Diperkirakan jumlah penumpang akan terus meningkat untuk ke depannya," kata Anton, Jumat (9/8).
Advertisement
Jadwal penerbangan dengan rute BWX-DPS dibuka di setiap hari dengan menggunakan pesawat Citilink. Setiap harinya, pesawat Citilink melakukan satu kali penerbangan keberangkatan pada pukul 08.00 WIB. Untuk keberangkatan penerbangan dari Bali menuju Banyuwangi dimulai pada pukul 10.05 WIB.
Semakin banyaknya rute penerbangan di Bandara Internasional Banyuwangi tentunya tidak hanya berdampak positif bagi AP II Banyuwangi selaku pengelola bandara. Dampak positif juga turut dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, khususnya sektor pariwisata. Dengan bertambahnya rute penerbangan, tentunya juga akan menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Banyuwangi.
“Semoga traffic seperti ini terus bertambah dan sustain. Sehingga Bandara Internasional Banyuwangi akan semakin ramai dan semoga dapat membantu perkembangan pariwisata di Banyuwangi," ujar Anton.
Waktu tempuh dari dan ke Banyuwangi-Bali yang biasanya ditempuh kurang lebih 5 jam menggunakan dua transportasi, yaitu transportasi darat dan transportasi laut. Tetapi kini dengan adanya pesawat Citilink waktu tempuh perjalanan hanya memakan waktu sekitar 50 menit penerbangan.
"Perjalanan dengan menggunakan pesawat Citilink akan membuat waktu perjalanan wisatawan berjalan lebih efisien. Transportasi yang baik dan mudah di akses akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi," tambahnya.
Dia melanjutkan, harga tiket pesawat yang masih terjangkau menjadi salah satu faktor banyaknya minat penumpang. Bandara Internasional Banyuwangi juga terus meningkatkan mutu pelayanan, sarana dan prasarana sebagai upaya menarik daya minat penumpang.
"Dengan semakin majunya Bandara Internasional Banyuwangi diharapkan mampu menunjang peningkatan pariwisata di Banyuwangi untuk kedepannya," pungkasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol buat Banyuwangi. Karena, berhasil menarik perhatian sejumlah maskapai.
“Buat sebuah destinasi, akses udara sangat penting. Apalagi buat wisatawan mancanegara. Karena akses udara mempermudah aktivitas wisatawan. Namun, Banyuwangi harus terus memperkuat 3A-nya. Karena hal itu sangat penting,” paparnya.
Dengan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas yang ada sekarang, Banyuwangi memang sukses menarik perhatian wisatawan.
“Tapi jika ingin menjadi destinasi kelas dunia, ketiga unsur itu harus diperkuat lagi. Dan di sini peran CEO daerah sangat penting. Karena dari CEO kebijakan buat daerah akan diambil,” tutur Menteri lulusan Telematika di University of Surrey itu.
(*)