Rasa Nusantara dalam Konser Gala IOEF 2019

Konser Gala menjadi penutup acara IOEF 2019. Pesan damai digaungkan dari atas panggung.

oleh Henry diperbarui 16 Sep 2019, 18:03 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 18:03 WIB
Konser Orkestra IOEF 2019
Konser Gala IOEF 2019. (Liputan6.com/Ossid Duha Jussas Salma)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Orchestra Ensemble Festival (IOEF) 2019 resmi berakhir pada Minggu malam, 15 September 2019. Konser gala yang digelar menjadi puncak rangkaian acara yang berlangsung dua hari mulai Sabtu, 14 September 2019.

Meski pertunjukan mundur sejam dari jadwal, penonton tetap memenuhi ruangan yang berkapasitas 1.200 kursi. Bahkan, sejumlah orang rela berdiri saat menyaksikan Trust Orchestra, home orchestra IOEF, beraksi di Teater Besar Taman Ismail Marzuki.

Konser dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para penonton yang hadir, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, diajak berdiri dan bernyanyi dengan diiringi musik yang dimainkan Trust Orchestra.

Karina Nathania, founder dan Direktur Festival IOEF 2019, bertindak sebagai konduktor malam itu. Usai lagu kebangsaan dilantunkan, dilanjutkan dengan lagu Bagimu Negeri yang dinyayikan oleh penyanyi sopran Silvia Wirdani. Malam makin hangat dengan permainan biola violis ternama Michele Siswanto.

Berikutnya, grup orkestra yang baru meraih medali emas di The World Orchestra Festival 2019 di Wina, Austria itu memainkan medley lagu-lagu daerah Nusantara.

Ada lima penggalan lagu daerah yang mewakili pulau-pulau besar di Indonesia, yakni Bungong Jeumpa, Suwe Ora Jamu, Ampar-Ampar Pisang, dan Yamko Rambe Yamko. Tepuk tangan penonton riuh usai medley pertama dimainkan, apalagi sebagian pemain beratraksi dengan menarikan koreografi sesuai musik yang dimainkan.

Panggung tak lengkap tanpa penampilan dari bintang tamu asal Austria. Adalah Julia Zulus, pemain oboe, dan Justas Stasevkij, pemain piano, berkolaborasi memainkan dua lagu daerah Nusantara, yakni Kampuang nan Jauh di Mato dan Si Patokaan. Pengalaman yang dimiliki ditunjukkan lewat penguasaan panggung yang baik dari keduanya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini :

Antara Cindai dan Rasa Sayange

Konser Orkestra IOEF 2019
Konser Gala IOEF 2019. (Liputan6.com/Ossid Duha Jussas Salma)

Malam semakin larut, penonton makin banyak yang diserang kantuk. Namun, situasi tenang menghanyutkan mendadak berubah enerjik saat konduktor Malaysian Philharmonic Youth Orchestra (MPYO) Naohisa Furusawa.

Lelaki berdarah Jepang itu memimpin konser gabungan dua grup orkestra, Trust Orchestra dan MPYO, untuk memainkan lagu Cindai. Lagu beraliran Melayu yang dipopulerkan Siti Nurhaliza di Indonesia.

Semangat sang konduktor langsung menular pada penonton yang hadir. Ia bahkan pengunjung di studio ikut bertepuk tangan mengikuti ketukan nada. Rasa kantuk pun mendadak hilang.

"Kita negara serumpun, kami mau bawakan lagu yang Indonesia dan Malaysia dapat feel-nya," ujar Nathania.

Puncaknya, kedua grup membawakan lagu Rasa Sayange, seperti yang dijanjikan dalam jumpa pers. Saat itu, Nia, panggilan akrab Nathania, mengatakan lagu tersebut dipilih untuk menunjukkan bahwa kedua negara tetap akrab meski membawakan lagu yang sempat menjadi sumber konflik.

Sayang, penonton makin banyak yang beranjak saat lagu penutup dimainkan. Meski begitu, pesan damai dapat tersampaikan lewat musik yang dibawakan.

Pemenang Lomba IOEF 2019

Pemenang Lomba IOEF 2019
Para peserta IOEF 2019 (dok Instagram @irmalulsie/https://www.instagram.com/p/B2czniTAmZD/Ossid Duha Jussas Salma)

Selain penampilan dari sejumlah bintang orkestra ternama, Konser Gala juga sebagai ajang pengumuman pemenang lomba musik orkestra. Acara yang sudah memasuki pagelaran tahun ke-4 itu menghadirkan 23 grup musik orkestra dari Asia Tenggara.

Selama tiga hari mereka menampilkan komposisi musik mereka untuk mencuri hati para juri. Berdasarkan penilaian juri, IOEF 2019 ini dimenangkan oleh Bengawan Symphony Orchestra.

Canisius Wind Ensemble sebagai pemenang IOEF tahun 2018 menyerahkan piala bergilir kepada grup Orkestra asal Solo itu yang jadi pemenang tahun ini.

"Kita semua adalah pemenang, karena telah berjuang bersama di sini," kata Nathania Karina menghimau seluruh peserta yang belum berkesempatan menjadi pemenang.

Sebagai gantinya, seluruh peserta yang telah bepartisipasi mendapatkan sertifikat apresiasi karena telah memeriahkan festival orkestra yang diklaim sebagai terbesar di Asia Tenggara itu. (Ossid Duha Jussas Salma)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya