Kedai Kopi di Jepang Sajikan Kopi Berusia 22 Tahun dengan Harga Rp13 Juta Secangkir

Sebuah kedai kopi di Jepang mematok harga kopinya secangkir setara Rp13 juta.

oleh Komarudin diperbarui 21 Sep 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 19:05 WIB
Ilustrasi Seduh Kopi
Ilustrasi Seduh Kopi. (dok.pexels.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kedai kopi di Osaka, Jepang, The Münch, boleh jadi satun-satunya tempat di dunia di mana untuk menikmati secangkir kopi berusia 22 tahun dengan harga 100 ribu yen atau setara Rp13 juta.

Kanji Tanaka, pemilik dan satu-satunya karyawan The Münch, terbiasa dengan jenis kopi es yang disiman di lemari es sehingga ia bisa menyajikannya kepada pelanggan dengan cepat. Namun, satu kali ia lupa sejumlah kopi di kulkas tersimpan lebih dari setengah tahun.

Ia tak mungkin memberi kopi tersebut kepada pelanggannya, seperti dilansir Oddity Central, Sabtu, 21 September 2019, sebelum membuangnya, ia mutuskan untuk menyesap dan menikmati bagaimana rasanya. Sangat mengejutkan, kopi tersebut rupanya masih enak dan rasanya istimewa.

Waktu itu ia menemukan bahwa kopi yang berumur berbulan-bulan masih bisa diminum, tong-tong kayu kecil menjadi hal yang populer di Jepang. Mereka diiklankan sebagai cara yang bagus untuk membuat alkohol murah terasa lebih enak, dan Tanaka bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk minumannya.

Ia menaruh batch kopi yang telah dia lupakan di lemari es di tong kayu ini dan membiarkannya menua selama 10 tahun. Ketika dia mencicipinya satu dekade kemudian, rasanya manis, hampir seperti sirup.

Jadi, Tanaka mulai menggunakan biji kopi mentah yang berumur 20 tahun, memanggangnya sendiri, menggilingnya dan akhirnya menyeduh kopi vintage yang sekarang terkenal menggunakan sistem Nel Drip mirip dengan dripper pourover atau Chemex.

Benar-Benar Enak

Biji Kopi
Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Pada dasarnya, ia meletakkan bubuk kopi ke dalam saringan dan menuangkan air panas di atasnya. Hanya dia yang memiliki caranya sendiri dalam melakukan sesuatu.

Pemilik The Münch menuangkan air ke dalam cangkir dengan sangat lambat sehingga membutuhkan waktu 30 menit agar setetes cairan jatuh ke dalam wadah di bawah saringan.

Ia mengklaim bahwa dengan cara ini, kopi dikukus, yang mengeluarkan aroma dan rasa manisnya, sementara juga menghilangkan rasa pahitnya. Minuman tersebut kemudian disimpan di tong kayu kecil yang telah digunakan Tanaka selama beberapa dekade.

Kopi vintage disajikan langsung dari tong kayu ini, melalui keran yang tergabung, dan dituangkan ke dalam cangkir Miessen yang unik. Menurut beberapa reporter BuzzFeed, kopi itu benar-benar gelap, manis, dan cokelat.  Mereka sepakat bahwa kopi itu benar-benar enak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya