Cardi B Alami Pelecehan Seksual Saat Pemotretan

Rapper Cardi B semakin kesal ketika pengaduannya tidak digubris.

oleh Henry diperbarui 28 Sep 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2019, 12:30 WIB
Cardi B
Cardi B saat tampil di red carpet (dok.JON KOPALOFF GETTY IMAGES NORTH AMERICA AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja, bahkan saat di lingkungan kerja. Tak mengenal situasi, pelaku pelecehan seksual terkadang ada yang sampai menggunakan kekerasan dan paksaan pada korbannya hanya untuk memenuhi hasratnya. 

Tak hanya terjadi kepada masyarakat biasa, rapper ternama asal Amerika, Cardi B juga baru-baru ini mengaku pernah mengalami pelecehan seksual. Hal ini dialaminya saat sedang melakukan pemotretan untuk sebuah majalah.

Dia dipaksa untuk berhubungan seksual oleh fotografer yang ada di tempat. Parahnya lagi, saat dia mengadukan kejadian ini pada editor majalah tersebut, dia tidak menunjukkan simpati kepadanya.

Melansir dari Independent, 27 September 2019, Cardi mengungkapkan fotografer tersebut mengiming-imingi dengan akan memberikan pemberitaan lebih di majalahnya. Hal ini diceritakannya pada sesi wawancara untuk acara radio Untold Stories of Hip Hop. 

"Fotografer tersebut mendekatiku dan mengatakan ‘Apakah kamu mau masuk ke dalam majalah ini?’, kemudian dia menunjukkan penisnya," cerita wanita kelahiran 11 Oktober 1992 ini.

Saat itu, dia sangat marah dan melaporkan pelecehan ini kepada editor sekaligus pemilik majalah. Parahnya, pemilik majalah tersebut tidak peduli dan berkata, 'lalu, ada masalah?'.

Kesal mendengarnya, dia langsung mengemasi barang-barangnya dan pergi meninggalkan lokasi. Cardi tidak menyebutkan siapa nama fotografer dan editor yang melecehkannya tersebut.

"Aku sangat marah dan kejadian ini sangat gila," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pandangan Terhadap Gerakan #MeToo

Cardi B (Photo by Amy Harris/Invision/AP)
Cardi B (Photo by Amy Harris/Invision/AP)

Pada kesempatan yang sama, penyanyi Bodak Yellow ini juga mengeluarkan pendapatnya pada gerakan #MeToo. Gerakan ini muncul karena melihat maraknya pelecehan dan kekerasan pada wanita di lingkungan kerja dan mulai viral pada Oktober 2017.

Dia mengatakan bahwa dia sering melihat wanita di kampung halamannya, Bronx mengalami kejadian pelecehan seksual. "Ketika melihat gerakan #MeToo, aku mengenal beberapa wanita dari kampung halaman yang aku kenal mengalami kejadian yang sama. Mereka (pelaku) membuat para wanita merasa wajib melakukan hal tersebut dan ini terjadi setiap hari," ungkap Cardi.

Pemilik nama asli Belcalis Marlenis Almanzar ini mengatakan dia juga tidak setuju dengan segala bentuk pelecehan. Pemandu acara juga bertanya apakah Cardi pernah mengalami pelecehan juga sebelumnya, dengan tegas dia menjawab belum pernah dan tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.

"Tidak pernah. Jika terjadi lagi, aku akan mengunggah hal ini di Instagram. Aku tak akan segan-segan untuk menghinanya," ujarnya lagi. (Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya