Liputan6.com, Jakarta - Jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, sejumlah pengunjung masih antre di warung pecel pincuk Boma di pinggir Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Mereka ingin menikmati pecel pincuk racikan dari pemiliknya, Rini Triputri Astuti.
"Saya merintis usaha pecel pincuk sejak delapan tahun lalu. Awalnya saya jualan ini di Jalan Haji Nawi, terus pindah ke sini," ujar Rini kepada Liputan6.com, baru-baru ini.
Perempuan berjilbab itu mengungkapkan, selama delapan tahun ia berjuang dengan ketekunan dan kesabaran. Sebelum memiliki karyawan delapan orang, Rini berjualan dengan suami. Mereka berasal dari Madiun hingga menamakan kedainya Warung Boma atau Bocah Madiun.
Advertisement
Baca Juga
Rini menjelaskan, alasan ia membuka usaha kuliner pecel pincuk karena di kawasan Fatmawati sulit menemukan tempat untuk makan pecel pincuk. Dari situlah, Rini dan suami kemudian memutuskan untuk membuka usaha pecel pincuk.
"Sedikit demi sedikit, Alhamdulillah berkembang sampai seperti sekarang ini," kata Rini yang juga hobi kuliner.
Ada beberapa menu yang disajikan di warung Boma, tapi yang paling utama adalah pecel pincuk Madiun. Menu lain di antaranya iga bakar cobek, variasi satai seperti paru, tempe dan tahu bacem, satai keong, kerang, usus, ampela, mendoan, bakwan, dan lain-lain.
"Yang paling orang suka, mungkin iga bakar, pecel juga banyak yang suka. Ya, umumnya mereka suka semua dengan menu-menu yang ada di sini," tutur Rini.
Untuk sepiring pecel pincuk, pengunjung tak perlu membayar mahal, harganya Rp16 ribu, sedangkan untuk satu porsi iga bakar harganya Rp35 ribu. Lain halnya dengan variasi satai, harganya Rp6 ribu, sedangkan goreng-gorengan seperti bakwan Rp2.500, dan mendoan Rp3 ribu.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bikin Penasaran
Keberadaan pecel pincuk Boma membuat banyak orang penasaran, salah satunya Carolina Domiko. Ia tahu ada pecek pincuk Boma dari Instagram, dari situ ia kemudian penasaran ingin mencicipinya.
"Aku coba pecel pincuk di warung Boma ini karena lihat dari Instagram. Aku jauh-jauh dari Pantai Indah Kapuk datang ke sini untuk mencoba pecel pincuk dengan topping ampela dan kikil," ujar perempuan berkacamata ini.
Senada dengan Carolina, Rio mengatakan bahwa ia tahu pecel pincuk Boma dari Instagram. Karena penasaran, ia bersama tiga temannya mencoba pecel pincuk Boma.
"Tahu dari Instagram, baru mencoba juga. Enak sih rasanya. Terus banyak varian satai. Tadi saya pengen pesan iga bakar, tapi sudah habis. Buat kudapan malam sih enak," papar Rio.
Warung pecel pincuk Boma buka setiap hari mulai pukul 19.00--02.00 WIB. Namun, sering pula tutup pukul 00.00 WIB karena ramainya pembeli.
"Warung Boma dari awal di sini memang banyak yang membeli, termasuk dari kalangan artis. Udah banyak artis yang ke sini, dari Ivan Gunawan, Raditya Dika, sampai Cak Lontong," tandas Azwar, juru parkir di warung Boma.
Â
Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas dan masih buka pada malam hari, berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.
Tulisan berupa cerita mendalam tentag tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah foto dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah dimuat.
Hasil liputan dikirim ke e-mail: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karyanya terpilih untuk dimuat. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.
Advertisement