Apa yang Wajib Dilakukan Saat Isolasi Mandiri demi Cegah Penyebaran COVID-19?

Isolasi mandiri wajib dilakukan mereka yang baru sembuh dari infeksi COVID-19 maupun yang berisiko terinfeksi virus tersebut.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Mar 2020, 05:01 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 05:01 WIB
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso
Direktur RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril berbicara dalam jumpa pers PERSI dan Lifebuoy di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring penetapan status pandemi atas wabah corona COVID-19 oleh WHO, semua pihak dituntut lebih mawas diri. Isolasi mandiri menjadi salah satu aturan yang diberlakukan sebagai upaya pencegahan agar virus tak semakin menyebar. Apalagi, sejumlah kasus positif corona tak menunjukkan gejala apapun.

Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril Mansyur menerangkan isolasi mandiri artinya membatasi diri dari lingkungan sekitarnya. Durasinya minimal dua minggu karena berkaitan dengan masa inkubasi virus tersebut.

Aturan diwajibkan bagi mereka yang berisiko terinfeksi virus corona baru, seperti baru datang dari wilayah yang terjangkit virus COVID-19. Namun, mereka yang sudah sembuh pun diminta melakukannya. Lalu, apakah yang semestinya dilakukan saat isolasi mandiri dijalani?

"Jadi, dia (pasien) pulang, butuh istirahat. Jaga kondisi, tetap kurangi interaksi banyak pada kerabat dan keluarga," kata Syahril ditemui di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.

Selama proses pemulihan itu, dia tetap diharapkan memakai masker hingga benar-benar sembuh. Pihak Dinas Kesehatan setempat juga akan memantau kondisi pasien yang baru pulang hingga durasi tertentu.

"Seminggu, sepuluh hari sudah oke. Dan mohon sampaikan jangan dikucilkan, dan setelah itu memang tidak menular, tapi butuh istirahat saja," kata Syahril.

Ketua PERSI DKI Jakarta Kusmedi Prihadi menambahkan, proses isolasi mandiri prinsipnya mirip dengan mereka yang mengalami flu. Mereka cukup tinggal di rumah, tetapi terpisah dari anggota keluarga yang lain. 

Selama tinggal di rumah, mereka diwajibkan menjaga pola hidup sehat. Makan dengan nutrisi yang cukup, termasuk memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, tidur yang cukup, minum vitamin dan suplemen, adalah sederet tindakan yang harus dilakukan selama isolasi.

"Sehingga daya tahan tubuh itu kuat," kata Kusmedi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Hidup Sehat

Ketua Persi DKI Jakarta
Ketua Persi DKI Jakarta Koesmedi Prihadi ditemui di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

 

Kondisi tubuh juga dijaga dengan olahraga. Sementara, tempat tinggal dijaga kebersihannya dan pastikan udara mengalir dengan baik di dalam ruangan.

"Corona kan virus. Sifatnya self limiting disease, penyakit yang bisa sembuh sendiri. Jadi ya bisa sembuh tanpa diobatin asal imunitas, daya tahan tubuh baik," ujarnya. 

Sementara itu, Lifebuoy meluncurkan kampanye lima langkah lawan coronavirus. Pertama, lakukan cuci tangan, terutama di lima saat penting, yakni sesudah keluar toilet, sebelum makan, dan saat mandi.

Kedua, aplikasikan sanitizer berbasis alkohol saat berada di luar rumah. Ketiga, waspada selalu terhadap bersin dan batuk menggunakan masker atau tisu.

Keempat, ajak keluarga dan kerabat yang sakit segera ke dokter. Kelima, no kontak terhadap hewan liar dan binatang ternak tanpa pelindung.

"Dalam kesempatan ini, melalui brand Lifebuoy, kami secara simbolis menyerahkan dukungan berupa produk sabun cuci tangan ke delapan Rumah Sakit rujukan yang tersebar di wilayah Jakarta, termasuk RSPI Sulianti Saroso. Diharapkan dukungan ini akan semakin menyokong kewaspadaan Rumah Sakit dalam melindungi masyarakatdan juga petugas kesehatan dari penyebaran virus COVID-19," ujar Maulani Affandi selaku Head of Skin Cleansing and Baby PT Unilever Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya