Liputan6.com, Jakarta - Infomasi tentang corona COVID-19 mendominasi berita dan media sosial. Banyak istilah penting yang muncul dari pemberitaan itu, termasuk isolasi dan karantina.
Pakar kesehatan masyarakat berulang kali mengingatkan tujuan penting dalam situasi ini adalah memperlambat penyebaran corona COVID-19 sehingga jumlah orang yang membutuhkan perawatan medis tak membebani rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Kata karantina tak harus menakutkan. Ini adalah cara efektif untuk melindungi masyarakat. Pemerintah menggunakan karantina untuk menghentikan penyebaran penyakit menular, seperti dilansir dari mahealthcare, Selasa (24/3/2020),
Karantina diperuntukkan bagi orang-orang atau kelompok yang tidak memiliki gejala, tetapi terpapar penyakit. Karantina menjauhkan orang tersebut dari orang lain, sehingga tak menginfeksi siapa pun secara tak sengaja.
Kontak dekat didefinisikan berada dalam jarak kurang lebih enam kaki dari seseorang dengan COVID-19 untuk periode waktu yang lama.
Penularan ini terjadi bila Anda tinggal bersama, mengunjungi atau berbagi ruang tunggu layanan kesehatan maupun kamar dengan seseorang terpapar dorona COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Isolasi
Meski isolasi memiliki tujuan yang sama dengan karantina, istilah ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah sakit. Tetap dalam isolasi membuat orang yang terinfeksi menjauh dari orang sehat demi mencegah penyebaran penyakit.
Mereka yang diisolasi harus tetap tinggal di rumah dan tak keluar, kecuali benar-benar diperlukan, seperti mengunjungi dokter. Selain itu, tidak bertukar piring yang tidak dicuci, peralatan makan, handuk, atau tempat tidur di rumah.
Kebersihan adalah bagian esensial dari isolasi, bahkan di rumah. Mencuci tangan harus jadi lini pertahanan pertama. Gunakan tisu saat batuk dan bersin, kemudian langsung dibuang.
Advertisement