Kurangi Sampah, Sabun Batangan Bekas Tamu Hotel Didaur Ulang untuk Tunawisma

Produk kebersihan, seperti sabun, jadi makin krusial di masa pandemi COVID-19.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Jun 2020, 07:02 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 07:02 WIB
sabun kambing-kezo
ilustrasi sabun bekas hotel/unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Meminimalisir sampah operasional hotel terus dilakukan berbagai pihak. Satu dari banyak upayanya adalah memanfaatkan kembali sabun batangan bekas tamu. 

Mengutip laman video South China Morning Post, Kamis, 4 Juni 2020, sebuah organisasi non-profit di Hong Kong mendaur ulang sabun bekas hotel di seantero wilayah tersebut untuk diberikan pada para tunawisma.

Dalam rekam gambar yang dimaksud, tampak sekian banyak sabun bekas dikumpulkan dalam satu wadah, kemudian diproses para relawan dengan cara dikerok bagian paling luarnya dan dibersihkan secara menyeluruh.

Butiran sabun batangan yang sangat halus itu kemudian diproses kembali, menghasilkan sabun berwarna serupa yang dipotong dalam ukuran sama.

Setelah selesai, sabun bekas hotel tersebut dikemas secara higienis bersama masker dan hand sanitizer.

Selamatkan Bumi Sembari Tolong Sesama

ilustrasi sabun susu kambing/pexels
ilustrasi sabun bekas hotel/pexels

Pada 2019, organisasi non-profit tersebut telah mendaur ulang lebih dari 420 ribu sabun batangan. "Kami berusaha menyelamatkan produk kebersihan berubah jadi barang yang menyelamatkan lingkungan," kata Matthew Mo, selaku manajer operasional daur ulang sabun batangan.

Sembari menyelamatkan Bumi, organisasi tersebut juga berupaya membantu orang yang sangat sulit mendapat akses ke produk kebersihan. Terlebih, jenis produk ini kian penting selama masa pandemi COVID-19.

"Tunawisma tak punya cukup uang untuk memberi produk kebersihan. Dengan kondisi mereka, para tunawisma tak bisa menaruh barang mereka dengan sebagaimana mestinya. Makanya kemasan ini kami buat semudah mungkin," ungkap Michelle Wong, manajer program tersebut.

Sabun-sabun ini pun dikirim ke negara lain, seperti Kamboja dan Filipina, tak semata untuk tunawisma, namun juga anak-anak sekolah di pelosok.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya