3 Paket Wisata Andalan untuk Kembali Bangkitkan Pariwisata Thailand

Subsisi yang diberikan pada turis dalam negeri ini bermaksud membantu berbagai pelaku bisnis di sektor pariwisata Thailand.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Jun 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2020, 11:30 WIB
Patung Buddha Raksasa
Sebuah foto udara menunjukkan masker diletakkan pada wajah patung Buddha raksasa di kuil Wat Nithet Rat Pradit di Pathum Thani di luar Bangkok, Thailand, 12 Mei 2020. Pemasangan masker tersebut sebagai tanggapan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah beberapa minggu lalu sejak warga Thailand dizinkan keluar rumah dengan tetap mempraktikkan protokol kesehatan demi mencegah transmisi COVID-19. Berbagai sektor pun mulai hidup lagi, sementara sisanya, termasuk pariwisata, tengah melakukan persiapan untuk nantinya bisa kembali.

Dalam rencananya, Wachira Wichauwatana selaku Vice President Thai Travel Agents Association menjelaskan, terdapat tiga paket wisata yang bakal jadi andalan dalam memulai pergerakan wisata Negeri Gajah Putih.

Pertama, paket wisata untuk para pahlawan. "Penawaran ini berlaku untuk semua tenaga medis yang sudah berjuang menanggulangi dampak pandemi," katanya dalam webinar bertajuk "The Impact of COVID-19 and the New Normal: the Southeast Asia Travel and Tourism Industry’s Perspective", Kamis, 18 Juni 2020.

Periode paket ini tercatat pada 1 Juli--31 Oktober 2020 dengan perkiraan 1,2 juta tenaga kesehatan, beserta para relawan, sebagai target. Dana yang dikeluarkan untuk paket ini mencapai 2,4 miliar bath atau setara Rp11 triliun.

Subsisi paket pariwisata di Thailand ini maksimal dua ribu bath atau Rp908 ribu per turis dengan prediksi bakal membantu 13 ribu agen perjalanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dukung Hotel dan Pelaku Bisnis Transportasi

[Fimela] Phuket
Phuket, Thailand | unsplash.com/@biczobence

Kemudian, paket kedua dengan tujuan membantu pelaku bisnis hotel dengan periode sama, yakni 1 Juli--31 Oktober 2020. Dana yang disisihkan untuk paket ini mencapai 18 miliar bath atau Rp8 triliun yang bakal digunakan untuk mensubsidi pengeluaran akomodasi, makanan, dan sektor pendukung lain di destinasi wisata.

"Subsidi ini maksimal 40 persen dari total pengeluaran turis. Selebihnya mereka harus membayar sendiri biaya perjalanan tersebut," ucap Wichauwatana. Paket ini diperkirakan akan membantu tak kurang dari 24 ribuan hotel di seluruh Thailand, sekaligus 36 ribu restoran.

Terakhir, paket yang sengaja disusun untuk mendukung penerbangan domestik. Biaya penerbangan pelancong akan disubsidi dan total dana program ini menyentuh angka dua miliar bath atau setara Rp907 miliar.

Selain penerbangan, subsidi turis domestik ini juga bakal mencakup tarif bus antarprovinsi dan sewa kendaraan. Penutupan biayanya hingga 40 persen dengan maksimal seribu bath (Rp454 ribu) per turis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya