Liputan6.com, Jakarta - Tarian balet dengan gerakan anggunnya yang mengayun indah seringkali dianggap khusus untuk perempuan atau balerina. Namun, nyatanya banyak penari balet dunia yang berjenis kelamin laki-laki atau balerino. Stigma tentang balet hanya untuk perempuan seakan kembali dipatahkan oleh anak laki-laki asal Nigeria, Anthony Mmesoma Madu.
Juni 2020 lalu, video latihan penari balet berusia 11 tahun ini menjadi viral setelah diunggah melalui media sosial oleh pelatihnya. Banyak warganet terkesan dengan aksinya saat mendaratkan gerakannya dengan sempurna di atas permukaan beton, tanpa beralas kaki. Tarian balet itu terlihat sempurna walau dilakukannya di tengah deru hujan.
Advertisement
Baca Juga
Pengagum tarian Anthony juga datang dari kalangan aktris Hollywood, seperti Cynthia Erivo dan Viola Davis. Mereka membagikan rasa kagumnya dengan cuitan penyemangat di akun Twitter masing-masing. “Mengingatkan saya pada keindahan orang-orang saya (kulit hitam). Kami menciptakan, membubung, membayangkan, melepaskan hasrat, dan cinta .... terlepas dari rintangan brutal yang telah diletakkan di depan kami! Orang-orang kami bisa terbang!!!" cuit Viola Davis.
Dilansir dari CNN, Jumat, 4 September 2020, tariannya juga menarik perhatian Cynthia Harvey, Direktur Artistik Sekolah Tari ABT Jacqueline Kennedy Onassis di New York. Harvey sangat terkesan dengan bakat Anthony sehingga dia melacaknya dan menawarinya beasiswa di American Ballet Theater, tempat Anthony akan menghadiri sekolah itu di musim panas 2021.
Produser Nigeria Fade Ogunro, yang menjalankan platform Bookings Africa, juga menawarkan untuk membayar seluruh pendidikan formal Anthony di mana pun di dunia sampai ia lulus dari jenjang universitas. Pada Juli 2020, ia juga memenangkan hadiah utama Kompetisi Balet Internasional Afrika Selatan dalam acara virtual. Dalam kompetisi itu, Anthony juga mendapat beasiswa untuk mengikuti kelas tari di AS, didampingi oleh guru tarinya.
Kepada CNN, Anthony tidak berencana untuk menjadi viral, tetapi ia senang menari balet. "Saya terkejut karena saya tidak menyangka bahwa video itu akan menjadi viral. Bagian terbaik dari pengakuan adalah ketika saya mendapat hadiah utama untuk pergi ke AS karena begitu banyak orang tidak memiliki kesempatan itu, tetapi saya berterima kasih pada Tuhan karena saya melakukannya," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Awal Mula Suka Balet
Anthony menceritakan, kecintaannya pada balet dimulai setelah menonton Barbie in the 12 Dancing Princesses, sebuah kartun pada 2006 tentang 12 putri yang memiliki minat yang sama terhadap balet. "Saat saya menonton kartun itu, saya memberi tahu ibu saya bahwa saya ingin menari balet," katanya.
Dia akhirnya mendapat kesempatan untuk belajar menari setelah pindah ke Ojo, pinggiran kota Lagos bersama ibunya, di mana mereka bertemu dengan Daniel Owoseni Ajala, pendiri Leap of Dance Academy sekaligus pelatihnya. Meski di tengah situasi pandemi, ia tetap berkomitmen untuk rajin berlatih dengan mempraktikkan teknik yang dipelajari di akademi selama sekitar lima jam setiap hari.
"Ketika saya pertama kali mulai, saya pikir balet itu mudah, ternyata itu sulit. Tapi saya terus bekerja keras... Kapan pun dia (Ajala) mengajari kami sesuatu, saya pulang untuk berlatih dan kembali menunjukkannya pada dia," imbuhnya.
Dilansir BBC Africa, 4 September 2020, Anthony mengungkapkan, ketika orang lain menyaksikan tarian baletnya, mereka berkata bahwa tarian balet hanya untuk anak perempuan saja, tetapi Anthony ingin membuktikan bahwa pernyataan tersebut salah.
"Bagaimana saya ingin mereka melihat saya adalah ketika saya menari, mereka tahu bahwa penari balet laki-laki itu ada, dan saya suka menari," ujarnya.
Ia mengatakan, ketika mulai menari, ia seakan merasa sedang berada dalam mimpi. Hal itulah mengapa ia sangat mencintai tarian balet. Ketika video tariannya menjadi viral dan disebarkan oleh orang-orang terkenal, ia merasa sangat bahagia.
"Saya ingin tampil beda," tambahnya. "Menjadi penari balet agar saya tidak sama dengan orang lain yang ingin menjadi dokter, pengacara, atau bankir."
Ia juga ingin membantu mengubah persepsi bahwa balet tidak dapat berkembang pesat di tempat-tempat seperti Nigeria. "Saya berharap menjadi penari balet profesional dan saya ingin orang tahu bahwa balet bisa terkenal di sini, di Nigeria," tutupnya. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement