Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pekerja di salah satu bandara internasional terbesar di China menjalani tes Covid-19 pada Minggu malam, 22 November 2020. Pengetesan itu dilaksanakan setelah sejumlah kasus infeksi baru diduga berkaitan dengan bandara tersebut.
Zhou Junlong, Wakil Presiden Otoritas Bandara Shanghai mengatakan 17.719 pekerja dari bagian penanganan kargo di Bandara Internasional Pudong Shanghai dites Covid-19. Hingga Senin siang, 23 November 2020, hasil tes 11.544 orang dinyatakan negatif virus corona baru, sedangkan sisanya masih terus diproses.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah rekaman yang beredar online menunjukkan ratusan pekerja kargo mendekati para pekerja medis yang mengenakan APD untuk menjalani tes. Dalam sebuah video yang diambil pada Minggu malam, sekitar pukul 20 waktu setempat, kerumunan orang berkumpul di parkir mobil seperti menunggu antrean tes. Potongan rekaman lain menunjukkan gambar pekerja medis memberi tahu pekerja kargo untuk menunggu berita lebih lanjut dari para atasan mereka terkait tes tersebut.
"Berikutnya, kami akan menjalankan tes asam nukleat kepada pekerja kargo garis depan yang berisiko tinggi," kata Zhou. "Sementara itu, kami akan melaksanakan disinfeksi produk-produk impor, begitu pula dengan peralatan penanganan kargo dan area-area kerja," sambung dia, dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (24/11/2020).
Ia mengatakan pekerja berisiko tinggi akan diinokulasi dengan kandidat vaksin Covid-19 atas seizin mereka. Meski belum satu pun vaksin virus corona yang dikembangkan Tiongkok disetujui oleh WHO, Negeri Tirai Bambu telah menginokulasi hampir satu juta orang di bawah pengaturan otorisasi darurat.
Sementara itu, Shanghai melaporkan terjadi lima kasus infeksi Covid-19 baru sejak Jumat pekan lalu. Salah satunya diidentifikasi sebagai pekerja di pusat transit internasional UPS di Bandara Pudong. Ia diyakini juga menginfeksi istri dan tiga rekannya, menurut Li Guohua, kepala deputi Pudong New Area.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kontroversi Produk Impor Beku
Sebelumnya awal bulan ini, seorang lelaki yang diidentifikasi bermarga Wang dinyatakan terinfeksi Covid-19. Penelusuran jejak selanjutnya menemukan bahwa ia terkait dengan salah satu rekannya yang juga positif Covid-19. Orang kedua itu telah meninggalkan Shanghai dan kembali ke kampung halamannya di Provinsi Anhui.
Berdasarkan penjelasan Deputi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai, Sun Xiaodong, kedua orang itu diyakini telah terpapar virus sejak bulan lalu saat membersihkan kontainer dari Amerika Utara tanpa mengenakan masker. "Lingkungan di dalam kontainer lembap dan sangat kondusif untuk perkembangbiakan virus corona," kata Sun.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa dua pekerja itu terinfeksi virus corona dengan asal yang sama. Gennya, sebagian besar, mirip dengan strains yang ditemukan di Amerika Utara," sambung Sun.
Sun mengatakan mereka telah mengecek jalur penularan lain karena tidak satupun dari mereka yang berkontak pasien Covid-19, atau terduga pasien Covid-19, maupun silent carrier yang tidak menunjukkan gejala. Selain itu, keduanya tidak menangani makanan beku impor.
Tiongkok melaporkan sejumlah kasus Covid-19 yang diklaim menyebar lewat penanganan makanan beku impor. Sejumlah kota di utara, seperti Qingdao, Tianjin, dan Beijing meresponsnya dengan menggelar tes massal. Meski begitu, WHO mengatakan meski virus dapat bertahan di permukaan dalam jangka waktu lama, tergantung pada suhu dan kelembapan, mereka sangsi virus tersebut bisa menginfeksi orang lewat makanan maupun kemasan makanan.
Advertisement