Penelitian Terbaru Menguak Potensi Perlindungan Jangka Panjang dari Vaksin COVID-19

Penelitian terbaru membuktikan sistem imun manusia dapat mempertahankan mekanisme perlindungannya terhadap infeksi COVID-19 kedua hingga delapan bulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 08:01 WIB
Teori Konspirasi Seputar Pandemi Covid-19
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta Sempat beredar informasi yang menyebut manusia dapat kehilangan imunitas dalam waktu beberapa bulan saja usai vaksinasi COVID-19. Namun, penelitian terbaru membuktikan sistem imun manusia dapat mempertahankan mekanisme perlindungannya terhadap infeksi Virus Corona kedua hingga delapan bulan.

Studi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Monash, Rumah Sakit Alfred, dan Institut Burnet di Australia, yang dipimpin Lektor Kepala Departemen Imunologi dan Patologi Universitas Monash Menno van Zelm.

Para peneliti dalam studi itu menganalisis sampel darah yang diambil dari 25 pasien COVID-19 mulai Hari Ke-4 hingga Hari Ke-242 pascainfeksi. Mereka menemukan seluruh sampel mengandung sel B memori spesifik yang terbentuk dalam sistem imun setelah infeksi pertama.

Sel spesifik tersebut, yang dapat hidup dengan stabil dalam tubuh manusia hingga delapan bulan, mampu mengingat satu dari dua komponen virus COVID-19 dari infeksi pertama, protein lonjakan dan nukleokapsidnya. Dengan begitu, sel itu akan mengenali virus tersebut dan memicu regenerasi antibodi yang menyasar Virus Corona COVID-19 ketika mengalami infeksi kedua.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Memperbesar Harapan

FOTO: Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia
Vaksin COVID-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin pada 11 Agustus 2020, negaranya telah mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia. (Xinhua/RDIF)

Hasil ini memperbesar harapan untuk mendapatkan perlindungan jangka panjang dari vaksin COVID-19 mana pun sekaligus menjelaskan kenapa hanya ada sedikit sekali contoh kasus infeksi ulang murni di antara jutaan orang yang dinyatakan positif COVID-19 di dunia, papar Zelm.

"Hasil ini penting karena menunjukkan secara pasti bahwa pasien yang sudah pernah terinfeksi COVID-19 memang memiliki imunitas terhadap virus dan penyakit itu," katanya, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (24/11/2020).

"Isu ini sudah lama membayangi potensi perlindungan yang dapat diberikan oleh vaksin COVID-19 mana pun dan memunculkan harapan yang nyata bahwa, ketika sebuah atau sejumlah vaksin berhasil dikembangkan, vaksin-vaksin itu akan memberikan perlindungan jangka panjang."


Infografis Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya