Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio. Hal ini diumumkan Presiden Joko Widodo terkait reshuffle kabinet Indonesia Maju di Istana Negara pada Selasa, 22 Desember 2020.
Pada kesempatan yang sama, Sandiaga Uno menyampaikan keterangan pertamanya setelah ditunjuk sebagai Menparekraf. Suami Nur Asia itu terlihat mengenakan kemeja putih berbalut jaket biru, celana panjang hitam, sepatu warna senada, serta masker.
Dalam pernyataannya, Sandi menyebut dirinya baru saja selesai dalam pemulihan Covid-19 yang dirasakan selama dua pekan terakhir. Soal konteks tugas dan amanah yang disampaikan Jokowi dan Ma'ruf Amin, disebutkannya teramat sangat berat karena kebangkitan bangsa Indonesia untuk pulih dari Covid-19 dan melanjutkan agenda pembangunan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Advertisement
Baca Juga
"Akan sangat bergantung pada pemulihan kesehatan dari sisi Covid-19 dengan upaya kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga dalam video yang di chanel YouTube Sekretariat Presiden.
Poin kedua, dikatakatan Sandi, jutaan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif berjumlah belasan mungkin puluhan juga yang harus diselamatkan. Adapun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif pasca-pandemi Covid-19 untuk melanjutkan agenda-agenda pembangunan di sektor ini.
"Untuk terus membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan hadirkan kesejahteraan bagi para rakyat masyarakat Indonesia. Terakhir, strategi yang mungkin bisa diadopsi adalah strategi inovasi dengan menggunakan teknologi, menggunakan pendekatan-pendekatan big data, pendekatan kekinian untuk memetakan, baik dari segi potensi maupun penguatan," lanjutnya.
Sandiaga Uno melanjutkan, juga memastikan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bertahan. Namun tak hanya survive, tetapi juga thrive. "Survive and thrive, bertahan dan menangkap peluang sebagai pemenang," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Strategi
"Kedua, strategi adaptasi karena kita sekarang menghadapi pandemi, mendahulukan kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi pariwisata dan di setiap lini ekonomi kreatif, CHSE salah satunya," tambah Sandi.
Lalu strategi terakhir adalah soal kolaborasi dengan semua pihak, baik dari kementerian, lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, akademisi, universitas, masyarakat, HIPMI, hingga PHRI. Begitu pula dengan seluruh asosiasi yang tergabung dalam sektor ini.
"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala meridhoi dan memberikan kekuatan kita untuk keluar dari pandemi Covid-19 dan membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih baik lagi ke depannya," tutur Sandi.
Advertisement