PM Kanada Larang Warganya Liburan di Luar Negeri

Kanada juga mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat bagi para pelancong yang datang ke negara itu.

oleh Komarudin diperbarui 24 Jan 2021, 19:02 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2021, 19:02 WIB
Kawanan Angsa Salju
Seorang perempuan mengambil gambar angsa salju yang terbang di Garry Point Park, di Richmond, British Columbia, Kanada pada Minggu (10/1/2021). Angsa, yang berkembang biak di Siberia, bermigrasi di sepanjang pantai pasifik untuk menghabiskan musim dingin. (Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat banyak negara kian hati-hati terhadap para wisatawan asing. Peningkatan kasus positif Covid-19 hingga kemunculan varian baru virus SARS-CoV2 membuat sejumlah negara mengetatkan aturan kunjungan dari luar negeri, termasuk di Kanada.

Negara yang dipimpin Perdana Menteri Justin Trudeau itu sedang mempertimbangkan kewajiban karantina di hotel dengan biaya sendiri bagi para pelancong ketika mereka datang ke negara itu. Kebijakan itu merespons situasi terkini.

"Tidak ada yang boleh berlibur ke luar negeri sekarang," kata Trudeau. "Jika Anda punya rencana, batalkan. Dan jangan pesan perjalanan untuk liburan musim semi," sambung Trudeau, seperti dikutip dari laman Fox News, Sabtu, 23 Januari 2021.

Trudeau juga mengatakan dia membahas "berbagai opsi '' untuk pembatasan perjalanan lebih lanjut. Salah satu opsi itu mencakup mewajibkan para pelancong untuk menjalani karantina di hotel.

Saat ini, Kanada mengharuskan orang yang memasuki negara itu untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan menunjukkan tes  negatif Covid-19 yang diambil dalam tiga hari sebelum kedatangan. Perdana Menteri Quebec François Legault menyebutkan potensi karantina hotel yang dianjurkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Larangan ke Luar Negeri

Senyap Kanada di Tengah Penerapan Jam Malam
Jalan Sous-le-Fort sepi saat pemerintah Quebec memberlakukan jam malam pada 9 Januari 2021. Jam malam di seluruh provinsi di Kanada untuk membendung lonjakan infeksi COVID--19 yang terus meningkat di Quebec. (Jacques Boissinot / The Canadian Press via AP)

Menurut siaran pers, Legault mengatakan dia sedang mempertimbangkan "memaksa semua mereka yang kembali dari perjalanan untuk melakukan karantina 14 hari di kamar hotel yang diawasi, yang harus mereka bayar sendiri."

Rilis itu mengatakan Legault sedang membahas langkah itu dan potensi larangan perjalanan internasional yang tidak penting dengan pemerintah federal. "Sementara varian baru virus mendatangkan malapetaka di negara-negara seperti Inggris, sekarang bukan waktunya bagi Quebec untuk bepergian ke luar negeri," kata rilis tersebut.

Varian terbaru dari virus yang muncul di Inggris, Afrika Selatan dan Brasil tampaknya menyebar lebih mudah dan para ilmuwan mengatakan itu akan menyebabkan lebih banyak kasus positif, rawat inap, bahkan kematian. Mereka juga prihatin tentang potensi kemampuan mutasi virus yang pada akhirnya akan mengurangi efektivitas vaksin.


5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya