Liputan6.com, Jakarta - Nama Seo Ye Ji terseret dalam laporan "perlakuan buruk" aktor Kim Jung Hyun pada staf serta lawan mainnya, Seoyeon SNSD, saat syuting drama Time. Kala itu, bintang drama It's Okay to Not Be Okay tersebut dilaporkan berstatus sebagai pacar Jung Hyun.
Menurut laporan eksklusif Dispatch, pihaknya berhasil memperoleh naskah asli drama dan isi pesan antara Jung Hyun dan Ye Ji. Paparazi yang didesak untuk dibubarkan itu mengungkap 13 adegan skinship yang hilang dan menunjuk Seo Ye Ji memerintahkan Jung Hyun menolak adegan skinship.
Pihaknya juga mengungkap bahwa Ye Ji menyuruh Jung Hyun menolak semua adegan romantis dan "tidak berlaku baik" kepada para pemain maupun staf perempuan. Laporan demi laporan yang sebenarnya belum dikonfirmasi pihak Jung Hyun, sementara agensi Ye Ji menyebut bahwa ada percakapan lebih lanjut dari apa yang ditampilkan itu memunculkan citra bahwa sang aktris adalah pacar posesif.
Advertisement
Baca Juga
Tapi, seperti apa sebenarnya indikasi seseorang jadi posesif? Melansir laman Bustle, Selasa, 13 April 2021, menurut Christine Scott-Hudson, seorang psikoterapis berlisensi, sebagian besar pasangan posesif akan mengungkap cinta "terlalu cepat."
"Bisa saja di minggu-minggu pertama perkenalan," tuturnya. Di samping itu, pacar posesif juga merasa sulit menghabiskan waktu terpisah atau memberi ruang pada pasangan mereka.
Jadi, perhatikan jika "pasangan Anda membutuhkan waktu dan perhatian Anda," Dr. Margaret Paul, PhD, seorang pakar hubungan menuturkan. "Seorang pasangan bisa disebut posesif ketika mereka menuntut waktu Anda (atau) mengontrol jadwal Anda," Jill Sylvester, LMHC, seorang konselor kesehatan mental menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jangan Langsung Menuduh
Sylvester mengatakan, tanda seseorang yang sehat secara emosional adalah mereka tidak perlu melihat pasangannya setiap saat. Mereka pun cenderung menghargai waktu sendiri untuk melakukan hal-hal lain dan ingin pasangannya merasakan hal serupa.
"Pasangan seharusnya memang menghabiskan waktu bersama, tapi mereka juga harus bisa menghabiskan waktu terpisah dengan nyaman," tuturnya.
Sekali lagi, tidak apa-apa jika seseorang menanyakan apa yang dilakukan pasangannya. Tapi, akan terasa posesif jika mereka menelepon atau mengirim pesan terlalu sering, kata konsultan hubungan Rhoberta Shaler, menambahkan bahwa salah satunya bisa saja mulai merasa kewalahan.
Untuk mengetahui perbedaan antara perhatian atau posesif, berbicara dengan teman, bahkan menemui terapis sangat dianjurkan. Tidak pernah mudah mengatasi ketidakamanan pasangan, terutama karena hal itu dapat terjadi pada tingkat berbeda, jadi pastikan batas yang konkret sebelum menuduhnya tanpa berbicara dari hati ke hati lebih dulu.
Advertisement