Alasan-Alasan Alquran Disebut Sebagai Mukjizat

Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat. Apa alasan lainnya.

oleh Komarudin diperbarui 27 Apr 2021, 17:19 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi lailatul qadar
Ilustrasi lailatul qadar (dok.unsplash/ Rachid Oucharia)

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia sudah menjadi kebiasaan setiap 17 Ramadan diadakan peringatan malam turunnya Alquran. Perayaan itu salah satunya karena Alquran merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Lalu, apa itu mukjizat? Mukjizat secara etimologi diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk membungkam lawan/musuh. Oleh para ulama, mukjizat diartikan sebagai sesuatu yang terjadi atau muncul di luar kebiasaan yang disertai adanya tantangan dari pihak lawan yang mungkin dapat menyamai atau menyerupainya.

Di dalam Ensiklopedia Al-Quran: Kajian Kosakata dijelaskan bahwa sebagai mukjizat, Alquran merupakan suatu kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tidak mungkin dapat dibuat oleh orang lain, kitab yang sama atau serupa dengan Alquran.

Menurut Hassan Diya'uddin Attar,  suatu mukjizat harus memenuhi beberapa syarat. Jika tak memenuhi syarat di bawah ini, maka bukan suatu mukjizat.

Pertama, sesuatu yang luar biasa itu datangnya dari Allah. Kedua, berbeda dengan adat kebiasaan. Ketiga, tidak mungkin dapat ditantang dengan mendatangkan hal yang sama atau atau serupa dengannya. Keempat, berada di tangan para utusan Allah. Kelima, sebagai pembenaran terhadap kenabian/kerasulan utusan Allah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemukjizatan Alquran

Ilustrasi membaca Alquran
Ilustrasi membaca Alquran (dok.unsplash/ Positive Moslem Attitude)

Muhammad Ali As-Sabuni, pakar ilmu Quran dari Mekkah menyebutkan bahwa kemukjizatan Alquran bisa dilihat dari beberapa aspek. Ia menyebut setidaknya ada 10 aspek.

Pertama, susunan Alquran indah yang berbeda dengan susunan yang ada dalam bahasa Arab. Kedua, gaya bahasanya yang menarik yang berbeda dengan dengan gaya bahasa yang ada.

Ketiga, kepadatan isinya yang tidak mungkin dapat dibuat yang lain yang sama dengannya. Keempat, penetapan hukum yang mendalam dan lengkap yang tidak dapat dicapai oleh penetapan hukum yang dibuat oleh manusia.

Kelima, pemberitaannya tentang hal-hal yang gaib yang kesemuanya tidak dapat diketahui, kecuali melalui Alquran. Keenam, tidak bertentangan dengan ilmu-ilmu pengetahuan kealaman yang ada.

Jadwal Imsakiah Ramadan 1441 Hijriah Wilayah DKI Jakarta

Infografis Jadwal Imsakiah Ramadan 1441 Hijriah Wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jadwal Imsakiah Ramadan 1441 Hijriah Wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya