Drama Karyawan Bank Bawa Tabung Oksigen karena Cutinya Ditolak Atasan

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Arvind Kumar dari India untuk cuti dari tempatnya bekerja rupanya ditolak atasannya. Ia pun terpaksa harus membawa tabung oksigen ke ruang kerjanya.

Dalam video yang beredar di dunia maya, lelaki itu tampak memakai masker oksigen. Arvin baru saja pulih dari Covid-19 yang mendatangkan malapetaka di negaranya, dilansir dari Oddity Central, Kamis (3/6/2021).

Dia bekerja sebagai manajer di Bank Nasional Punjab cabang Bokaro, di negara bagian Jharkhand.  Dalam video yang  kemudian menjadi viral, pria paruh baya itu mengatakan bahwa dia ditolak cuti oleh seniornya.

Ia pun harus masuk kerja, meski masih dalam pemulihan dari kondisi yang mengancam jiwanya. Video Kumar bersandar pada istri dan putranya menyeret tabung oksigen telah beredar di dunia maya selama lebih dari seminggu, memicu kontroversi di media sosial.

Peristiwa aneh yang menyakitkan itu terjadi pada Selasa, 25 Mei 2021, di Bank Nasional Punjab Sektor 4 di Bokaro. India sedang menghadapi gelombang kritik dan kemarahan selama masa yang sangat kritis, karena pandemi Covid-19 terus melanda.

Namun, lembaga keuangan dengan cepat menuding balik Arvind Kumar yang mengatur semuanya. Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Kantor Lingkar PNB Bokaro, dia mengatur seluruh drama untuk mencemarkan nama baik pejabat dan bank tempatnya bekerja.

Disebutkan, karyawan tersebut telah mengajukan pengunduran diri, tetapi ditolak karena penyelidikan departemen sedang menunggunya. Hal itu terkait pinjaman aset bermasalah (NPA).

“Tidak benar menyindir bahwa dia diminta oleh atasannya untuk melapor tugas meskipun statusnya sebagai pasien COVID yang pulih. Cuti berbayar diberikan kepada semua karyawan yang memenuhi syarat yang tertular virus untuk kepentingan karyawan tersebut serta orang lain yang berisiko. Jadi, tidak berdasar untuk mengatakan bahwa dia dipaksa untuk melapor untuk bertugas,” bunyi siaran pers tersebut.

Livehindustan melaporkan bahwa keluarga Kumar bersikeras bahwa bank telah mengancam akan memotong gajinya jika dia tidak masuk kerja, yang memaksanya untuk datang dengan bantuan oksigen. Tetapi, tidak disebutkan apa pun tentang penyelidikan atas aktivitasnya di bank.