Apa Saja Hewan dan Tumbuhan yang Jadi Indikator Lingkungan yang Baik?

Keberadaan beberapa hewan dan tumbuhan jadi petunjuk sebuah lingkungan yang baik, capung, salah satunya.

oleh Komarudin diperbarui 14 Jun 2021, 04:03 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 04:03 WIB
Capung
Keberadaan capung jadi salah satu indilkator lingkungan yang baik suatu tempat (dok.instagram/@btn_alaspurwo/https://z-p42.www.instagram.com/p/CPuUrKQBsPZ/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi lingkungan yang baik dapat ditandai dengan keberadaan hewan dan tumbuhan. Beberapa hewan dan tumbuhan ini dapat ditemukan di sekitar Alas Purwo, Jawa Timur dan desa penyangga kawasannya.

Capung dan katak serta lumut katak bisa dijadikan indikator lingkungan sekitar masih baik. Capung menjadi indikator baiknya lingkungan perairan karena fase hidup capung (Nimfa) berada di air.

"Nimfa capung ini bisa hidup di kualitas air yang masih baik. Jika kita bisa menemukan banyak capung di sekitar perairan dan sumber air berarti tempat tersebut punya kualitas perairan yang baik," jelas akun @btn_alaspurwo, 5 Juni 2021.

Hal serupa juga berlaku untuk katak. Hewan amfibi ini mempunyai kepekaan terhadap perubahan lingkungan. Hal ini disebabkan katak bernapas melalui kulitnya yang senantiasa lembap.

"Jika lingkungannya berubah kurang mendukung hidupnya, katak cenderung berpindah tempat mencari tempat yang lebih baik," imbuh akun tersebut.

Indikator lingkungan adalah ukuran sederhana yang memberitahu kita apa yang terjadi di lingkungan. Indikator memberikan cara yang lebih praktis dan ekonomis untuk melacak keadaan lingkungan dibandingkan jika kita mencoba mencatat setiap variabel yang mungkin dalam lingkungan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lumut

Katak
Katak jadi salah satu indikator sebuah lingkungan yang baik (dok.instagram/@btn_alaspurwo/https://z-p42.www.instagram.com/p/CPuUrKQBsPZ/Komarudin)

Secara sederhana, indikator lingkungan keadaan yang dapat memberikan daya dukung yang maksimal terhadap keberlansungan hidup hewan, tumbuhan, juga manusia. Selain hewan, tumbuhan juga bisa menjadi indikator baik tidaknya lingkungan.

Hampir sebagian besar spesies lumut kerak sangat sensitif terhadap belerang (SO2) dan gas buang lainnya yang berasal dari kendaraan bermotor atau kawasan industri. Jika udara sekitar tempat tinggal tercemar, lumut ini tidak akan tumbuh.

"Jangan khawatir, jika beberapa hewan-tumbuhan ini tidak ada. Mulai dari sekarang kita bisa melakukan perubahan kecil memperbaiki, merawat dan menjaga lingkungan nanti hewan-tumbuhan ini akan kembali ada di lingkungan kita," sambung akun tersebut.

 


Mulai dari Diri Sendiri

Lumut kerak
Lumut kerak jadi salah satu indikator suatu lingkungan yang baik (dok.instagram/@btn_alaspurwo/https://z-p42.www.instagram.com/p/CPuUrKQBsPZ/Komarudin)

Terlepas dari informasi itu, manusia bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi. Daripada saling menyalahkan, ini saatnya mengubah diri sendiri.

Salah satunya dengan berlaku bijak terhadap lingkungan. Sebelum bertindak, beri jeda waktu untuk berpikir apakah tindakan kita akan menambah beban lingkungan atau tidak.

Di sisi lain, mau repot adalah hal wajar yang harus kita lalui mengingat mayoritas yang bersifat instan, berefek buruk pada sekitar. Jika tak percaya, Anda bisa melihat isi tempat sampah sehari-hari di rumah atau di kantor.


Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya