Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti kasus yang menimpa pemilik usaha kuliner di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat. Ia ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa para pedagang dan pengusaha kecil.
Sebut saja seperti pemilik kedai kopi di Kota Tasikmalaya, Asep Lutfi Suparman maupun kedai kopi yang mennyegel sendiri usahaya karena kerap dikunjungi patroli Satpol PP yang meminta kedainya agar ditutup. Asep memilih dipenjara selama tiga hari ketimbang membayar denda Rp5 juta atas pelanggaran PPKM darurat.Â
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga Uno menegaskan negara harus hadir untuk menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara virtual, Senin (19/7/2021),Â
Apa yang dialami Asep, kata Sandiaga, harus menjadi perhatian semua pihak. Termasuk di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) yang merupakan pemangku kebijakan untuk sektor ekonomi kreatif.
Menurut Sandi, inovasi, adaptasi dan kolaborasi harus segera dihadirkan kepada masyarakat. Melalui pelatihan dan pendampingan, Sandiaga berharap para pelaku ekonomi kreatif dapat tetap berusaha dengan tetap mematuhi ketentuan pemerintah.
"Untuk menghasilkan pendapatan di masa pandemi ini mungkin bisa menjual kopi menggunakan sistem digitalisasi melalui penjualan online atau membuat konten-konten yang kreatif. Mereka yang belum bisa melakukan itu bisa kita beri pelatihan agar usahanya bisa lebih baik lagi," tutur Sandiaga Uno.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Membawa Solusi dan Bantuan
Selain itu, Sandi juga meminta agar membangun kembali satu kepemimpinan yang dapat mengambil keputusan yang berpihak, tegas, dan kuat, tapi memberikan pencerahan. Ia juga berharap masyarakat mematuhi PPKM Darurat dengan langkah-langkah yang manusiawi.
Sandi menyarankan agar petugas yang menertibkan pengusaha kecil di bidang kuliner dengan membawa solusi atau bantuan. "Kalau mereka dilarang jualan kan mereka jadi tidak punya penghasilan. Kalau bisa saat melakukan pelarangan, petugas juga membawa bantuan, bisa berupa sembako, uang atau bantuan lainnya, itu kan lebih bagus," terangnya.
Sandi juga mengungkakan telah bertemu dengan beberapa kepala daerah dan pihak Satpol PP, terutama di Jawa dan Bali agar patroli penertiban UMKM bisa lebih humanis. Ia mencontohkan penertiban yang dilakukan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melakukan pendekatan humanis pada para pedagang keliling di sana.
"Saya salut dengan pak Iqbal Kapolda NTB, dia melakukan pendekatan yang sangat menusiawi. Dia berdialog dengan para pedagang, lalu memberi bantuan seperti sembako, obat atau uang, saya rasa ini bisa jadi contoh yang baik," ucapnya.Â
Advertisement
Menyapa dengan Ramah
Melalui akun Instagram miliknya, Mohammad Iqbal memang sering membagikan video kegiatannya saat bertemu dengan beberapa pedagang keliling di masa PPKM Darurat. Dalam salah satu video, ia terlihat membeli seporsi bakso dari seorang perempuan pedagang keliling.
Ia menyapa pedagang dengan ramah sambil menjelaskan ketentuan berjualan di masa PPKM Darurat. Iqbal bahkan meminta maaf kepada pedagang tersebut karena berjualan dibatasi hanya sampai pukul 8 malam.
Ia kemudian membayar seporsi bakso yang hanya Rp15 ribu dengan memberi uang Rp300 ribu, bahkan memberikan masker dan sembako pada pedagang tersebut. Dalam video lainnya, Iqbal juga melakukan hal yang sama pada beberapa pedagang di NTB.Â
"Kami di Kemenparekraf juga akan memberikan bantuan. Kami akan terus mempercepat kebijakan yang berpihak pada pelaku ekonomi kreatif dengan program-program pemulihan ekonomi nasional," terang Sandiaga Uno.
Aturan Pembatasan PPKM Darurat Jawa Bali
Advertisement