Menu Makanan Atlet di Olimpiade Tokyo 2020 Dijual di Jepang

Di Jepang ternyata dijual menu makanan resmi dari Olimpiade Tokyo 2020.

oleh Henry diperbarui 28 Jul 2021, 05:01 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 05:01 WIB
Menu Makanan yang Disantap Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2020
Menu Makanan yang Disantap Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2020, salah satunya Bento Salmon Zangi. (dok.Instagram @ramensoup_w/https://www.instagram.com/p/COHCatUt6Gc/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Para atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 tentunya tak bisa makan sembarangan. Makanan sehat jadi yang utama. Atlet harus menjaga berat badan, stamina dan vitalitas agar dapat tampil optimal saat bertanding.

Lantas, apa saja makanan yang disantap para atlet? Tak hanya bisa tahu, makanan ini juga bisa dibeli. Di Jepang ternyata dijual menu makanan resmi dari Olimpiade Tokyo 2020.

Dilansir dari laman resmi Olimpiade, Olympics.com, Sabtu, 24 Juli 2021, ada empat varian menu yang hanya tersedia dari 23 Juli 2021 sampai 5 September 2021. Menu tersebut dikembangkan oleh koki khusus dan mengandung proporsi gizi yang tepat.

Selain itu harus ada unsur protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Bukan hanya atlet yang bisa mencicipi, warga biasa pun bisa membelinya karena dijual di toko-toko kelontong.

Menu yang bisa dipilih antara lain Athlete Somen. Somen adalah makanan Jepang yang terbuat dari mi gandum putih, rendah lemak dan mengandung karbohidrat tinggi yang bisa meningkatkan energi.

Somen disajikan dengan saus tomat dan ayam kukus yang kaya protein. Ada juga Bento Salmon Zangi, yang merupakan perpaduan salmon dengan saus lemon mandu dan tomachiki (saus dan ayam) yang disajikan dengan brokoli dan parutan wortel di atasnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

715 Menu

Foto: Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 Tetap Meriah di Masa Pandemi Covid-19
Para penari tampil di depan logo Olimpiade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). (Foto: AP/Pool/Dylan Martinez)

Pelanggan juga bisa menikmati makanan versi musim panas. Salah satunya oden, makanan khas Jepang yang disajikan dengan berbagai bahan seperti, telur rebus, kue ikan yang telah direbus dan kaldu dashi (rasa kedelai), lobak daikon dan lain-lain.

Ada juga makanan manis, yaitu Zunda de Panna Cotta, dessert dari pasta edamame yang dikenal sebagai "zunda". Menu ini disajikan dengan dua lapis panna cotta cream mousse di atasnya.

Menu-menu tersebut dipilih dari 715 menu yang diajukan pada Tokyo 2020 Food Project. Masyarakat dan organisasi diundang untuk mengambil bagian dalam kompetisi, yang merayakan makanan dan budaya Jepang.

Panel juri memilih dan memberikan sejumlah penghargaan untuk menu-menu tersebut. Menu yang dipilih tersebut kini disajikan kepada para atlet dari seluruh dunia di Kampung Atlet Olimpiade.

Karantina Sebelum Bertanding

FOTO: Desa Olimpiade Tokyo 2020 Tawarkan Masakan Jepang untuk Para Atlet
Bahan -bahan untuk makanan buatan pemenang kontes resep makanan Desa Olimpiade Tokyo 2020 Yoko Nishimura di Tokyo, Jepang, 12 Juli 2021. Desa Olimpiade Tokyo 2020 jadi kesempatan atlet untuk mencicipi masakan Jepang yang terkenal. (KAZUHIRO NOGI/AFP)

Protokol ekstra ketat diberlakukan pihak penyelenggara demi menghindari munculnya klaster baru Covid-19 di Jepang. Berbagai tes dilakukan, bahkan sebelum atlet maupun ofisial tiba di Jepang. Mereka masih harus menjalani masa karantina sebelum bertanding.

Dilansir dari USA Today, setiap atlet ternyata sudah dibekali playbook yang membantu mereka memahami sistem protokol kesehatan selama mengikuti Olimpiade Tokyo 2020. Buku setebal 70 halaman itu juga mengatur alur yang harus diikuti atlet bila suatu waktu dinyatakan positif Covid-19.

Dikutip dari kanal Bola Liputan6.com, setiap atlet yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 akan menjalani tes Covid-19. Pemeriksaan dilakukan secara rutin setiap hari menggunakan metode antigen Saliva.

Jika hasilnya positif, maka tes dilanjutkan dengan PCR menggunakan sampel Saliva tersebut. Dan bila tetap positif atau meragukan, maka tes akan dilanjurkan dengan metode tes PCR nasofaring.

Atlet yang kembali dinyatakan positif Covid-19 selanjutnya dilarang untuk melanjutkan pertandingan. Mereka bakal menjalani isolasi mengikuti prosedur yang ditentukan oleh otiritas kesehatan setempat.

Mereka akan dibawa ke hotel khusus yang disediakan sebagai lokasi karantina. Petugas kesehatan kemudian bakal dikirim ke sana untuk memantau kesehatan atlet secara berkala. Lamanya waktu isolasi ditentukan oleh otoritas kesehatan Jepang.

Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Infografis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Infografis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya