Cerita Akhir Pekan: Efek Pandemi COVID-19 pada Operasional Bisnis Kuliner di Masa Depan

Selama 16 bulan terakhir, aturan operasional bisnis kuliner berubah sedemikian rupa untuk menyesuaikan tindakan penanggulangan pandemi COVID-19.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Agu 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2021, 08:30 WIB
Solusi Tambahan Pemasukan bagi Pemilik Restoran yang Sepi Pengunjung
Ilustrasi dapur restoran. (Dok. Louis Hansel/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Setahun belakangan, sebagaimana sektor lain, bisnis kuliner dihadapkan pada kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 16 bulan terakhir, aturan operasionalnya berubah sebegitu sering demi selaras dengan upaya penanggulangan pandemi COVID-19.

Mulai dari tidak boleh melayani makan di tempat, tutup sementara bagi kafe maupun restoran di mal, buka kembali dengan kapasitas terbatas, kembali hanya melayani takeaway maupun delivery, sampai terakhir harus berada di ruang terbuka untuk melayani makan di tempat dan wajib melampirkan sertifikasi vaksin COVID-19. Tetap relevan dengan kebutuhan konsumen pun tidak lagi bisa ditawar.

PR Manager Kopi Kenangan Ruth Davina mengatakan, bisnis F&B merupakan bisnis yang selalu berkembang dan tidak pernah berhenti di satu tren tertentu. "Untuk itu, kami selalu mencari tahu apa yang saat ini jadi favorit para foodies dan mengembangkannya sesuai cita rasa Kopi Kenangan Group," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Jumat, 30 Juli 2021.

Kopi akan selalu jadi minuman favorit semua orang, kata Ruth, tapi mereka bisa meramunya dengan rasa atau topping unik. Di luar pengembangan rasa, pihaknya juga melakukan diversifikasi produk.

"Misal, dengan mengeluarkan makanan, Cerita Roti & Chigo, dan ini terus dikembangkan agar Kopi Kenangan Group tetap relevan sebagai salah satu pemain besar di industri F&B Tanah Air," imbuhnya. Soal aturan selama pandemi, pihaknya mengaku mengikuti arahan pemerintah.

Catatannya, aturan ini memengaruhi jam operasional outlet dan penurunan pengunjung, terutama walk-in. "Tapi, kita bersama-sama mengikuti anjuran agar pandemi ini segera selesai," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mengarah pada Gaya Hidup Berkelanjutan

Starbucks Indonesia
Gerai Starbuks Indonesia di kawasan Glodok, Jakarta Barat. (dok. Starbucks Indonesia)

Sementara itu, Anthony Cottan, Presiden Direktur PT MAP Boga Adiperkasa, Tbk., mengatakan bahwa pihaknya percaya bahwa mereka akan tetap tangguh dan tanggap dengan situasi karena pondasi perusahaan yang kuat. Kendati, tidak dibantahnya, adaptasi harus terus dilakukan untuk menyesuaikan keadaan yang begitu dinamis dan regulasi yang dapat berubah sewaktu-waktu.

"Kami juga didukung tim yang bersemangat dan terus berkontribusi untuk mengembangkan inovasi menu baru, serta melakukan percepatan digitalisasi," urainya melalui email, Jumat, 30 Juli 2021.

Selain itu, mereka juga meningkatkan beberapa layanan, seperti layanan pesan antar, pembukaan gerai baru dengan konsep drive-thru, layanan curbside di area gerai, dan "realisasi konsep baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang saat ini lebih banyak beraktivitas dari rumah."

"MBA akan lebih berfokus pada penyediaan berbagai pilihan yang lebih baik, serta mengarah pada gaya hidup yang berkelanjutan," tandasnya.

Melanjutkan Catatan Penting Selama Pandemi

Rumah Kenangan, Destinasi Kuliner Lengkap dengan Sajian Kopi, Roti hingga Ayam Goreng
Kopi Kenangan membuka kafe Dine In pertamanya yang menyajikan minuman hingga camilan favorit (Foto: Kopi Kenangan)

Beberapa perubahan positif selama pandemi, Ruth mengatakan, bertitik berat pada area kebersihan dan keselamatan. "Saya rasa ini perubahan yang baik. Membuat pemain F&B sekaligus konsumen jadi lebih concern dengan kebersihan dan kesehatan. Hal ini tentu saja harus dijaga terus, bahkan setelah pandemi selesai," katanya.

Soal rencana operasional di masa pendatang, ia mengatakan bahwa Kopi Kenangan Group tetap menerapkan konsep bisnis grab and go. Pasal, praktiknya, Ruth menyatakan, terbukti berhasil membantu mereka menghadapi dampak pandemi global.

Di samping, pihaknya terus menjalankan fokus di masa sekarang. Masuk dalam daftar itu adalah pengembangan aplikasi, ekspansi, serta diversifikasi produk. "Kami menggunakan teknologi heatmap untuk mengetahui di mana pelanggan Kopi Kenangan berada," jawabnya tentang pertimbangan memilih lokasi gerai baru mereka.

Infografis Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 dan 4

Infografis Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4
Infografis Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya