Liputan6.com, Jakarta - Mengenal harimau lebih dekat ternyata bisa lewat kucing. Karena masih masuk "keluarga kucing," perilaku harimau hampir sama seperti kucing lain.
Harimau soliter, kecuali saat berkembangbiak dan mengasuh anak, berburu sendirian, dan suka menandai teritorinya dengan air seni. Bila pernah melihat kucing mencakari permukaan yang kasar, begitu pula harimau. Ini dilakukan untuk mengasah cakar-cakar mereka.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sebagai penguasa rantai makanan teratas, harimau menguasai daerah yang luas, tapi dengan kepadatan rendah. Ia berperan sebagai pengatur populasi satwa yang menghuni mata rantai makanan di bawahnya.
Seekor harimau betina membutuhkan wilayah jelajah seluas 50 kilometer persegi. Sementara, pejantan lebih luas, sekitar tiga kali daerah jelajah betina.
Sebagai pemangsa dengan daerah jelajah yang luas, satwa ini pantas menjadi ikon konservasi. Dalam konservasi, harimau menyandang gelar flagship species, yakni hewan yang dapat menarik kepedulian masyarakat untuk mendukung upaya pelestarian alam.
"Ia juga spesies payung, umbrella species. Artinya, melestarikan harimau juga berarti memayungi dan melindungi flora fauna di wilayah jelajahnya," tulis akun @kementerianlhk, 28 Juli 2021.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengenal Harimau
Secara fisik, harimau dikenal melalui corak loreng di permukaan kulitnya yang berguna untuk berkamuflase saat berburu. Uniknya, pola loreng setiap individu tidak sama dengan yang lain.
Loreng di sisi kiri dan kanan tubuh cenderung asimetris. Bagian punggung dapat memberikan petunjuk untuk identifikasi. "Sedangkan loreng yang melingkar pada ekor yang seperti cincin menjadi penanda identifikasi,"Â sambung akun tersebut.
Pola wajah juga jadi salah satu petunjuk dalam membedakan dua individu harimau yang berbeda. Bila kamera memotret sisi depan, pola di kaki lah yang jadi pembeda individu.
Harimau mempunyai tubuh yang berselimut rambut tebal berloreng untuk penyamaran, kehangatan, dan perlindungan. Harimau memiliki dua tipe rambut pelindung, luar dan dalam. Rambut luar yang lebih panjang berfungsi sebagai pelindung, sedangkan rambut dalam berfungsi menangkap udara untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.
Advertisement
Satu-satunya yang Tersisa
Harimau mempunyaai nama lokal yang unik, baik di Sumatra maupun Jawa. Di Pulau Jawa, harimau mempunyai nama simbah, kyai, loreng, gembong, maung, dan lodhaya.
Sementara di Sumatra, harimau mempunyai beragam sebutan. Masuk dalam daftar tersebut adalah loreng, rimueng, rimau, imau, datuk, inyiak, ompung, dan ampang limo.
Harimau Sumatra adalah satu-satunya subspesies harimau yang masih tersisa di Indonesia. Sebelumnya, harimau Jawa punah pada 1980-an dan harimau Bali pada 1930-an.