Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak warung pecel di Yogyakarta, salah satunya adalah Warung Makan Jogja Tempo Doeloe "SPGC Bu Wiryo 1959". Warung ini berlokasi di Jalan Agro CT VIII, Klebengan, Yogyakarta, atau tepatnya dekat Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tempat makan ini termasuk istimewa karena jadi favorit dan pernah disinggahi para pejabat, menteri dan selebritas, bahkan orang nomor satu di negeri ini. Pada suatu kesempatan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga pernah makan di warung tersebut.
Ia memesan satu porsi nasi pecel. Sambil menyantap, ia berbincang dengan pengelola warung itu. Hal itu diketahui dari unggahan di akun TikTok @kerjabanget pada 11 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Erick bertanya kepada pengelola warung, selain dirinya, siapa lagi menteri yang pernah berkunjung dan makan di warung sederhana tapi termasuk legendaris ini. "Yang langganan siapa pak, menteri-menteri?" tanya Erick.
Pengelola warung itu lalu menyebutkan satu per satu menteri yang sering makan di tempatnya. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, sampai mantan Panglima TNI Wiranto.
Warganet yang melihat unggahan tersebut dan mengetahui banyak menteri sering makan di warung legendaris itu langsung memberikan komentar beragam. "Alhamdulillah Selasa kemarin pas ke UGM, bisa mampir berkunjung SGPC Bu Wiryo," komentar seorang warganet. "Aku makan disini kalo lagi jenguk anak, enak semua makanannya," komentar warganet lainnya.
Saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 13 September 2021, pemilik warung membenarkan hal tersebut. "Iya kebetulan warung ini banyak dikunjungi para menteri, yang baru-baru ini datang Pak Erick Thohir, Menteri BUMN. Itu kalau nggak salah pas akhir Agustus kemarin," ucap Pak Kelik, pemilik SPGC Bu Wiryo 1959.
"Pak Erick itu datang sendiri, nggak ada pengawalnya. Dia makan nasi pecel yang memang jadi menu andalan di sini sejak pertama buka. Orangnya ramah dan sempat ngobrol juga sama saya. Dia tanya bagaimana situasi sekarang di masa pandemi," lanjutnya.Â
Dampak Pandemi
Pak Kelik menambahkan, warung makannya sering dikunjungi para menteri, tapi itu terjadi sebelum terjadi pandemi Covid-19. Biasanya, mereka yang datang adalah alumnus UGM atau menghadiri acara di kampus tersebut.
"Tapi karena pandemi, paling ada beberapa saja yang pernah datang, ada Pak Mahfud dan Pak Erick yang sudah ke sini. Selama pandemi ini, kita memang sangat sepi dan pernah lama tutup bahkan sampai harus merumahkan beberapa karyawan," ungkapnya.
Ia juga menyebut Jokowi juga beberapa kali makan di warungnya, terutama saat masih menjabat Wali Kota Solo. "Pak Jokowi itu memang pelanggan di sini karena kan dulu kuliah di UGM," sambungnya.
Selain presiden dan para pejabat, banyak juga figur publik yang pernah bersantap di warung makan ini. "Ada banyak juga yang pernah kesini, Luna Maya, Krisdayanti, Yuni Shara, Ade Govinda sama Mbak Yenny Wahid baru-baru ini juga pernah mampir," kata Kelik. '
Advertisement
Lebih dari Setengah Abad
Warung ini didirikan oleh orangtua Kelik, yaitu Dario dan Suyati, yang memiliki nama keluarga Wiryosoenarto. Belakangan, nama tempat makan ini lebih dikenal sebagai Warung Bu Wiryo atau SGPC Bu Wiryo 1959. Angka 1959 menunjukkan tahun berdirinya warung ini, meskipun tempat awalnya bukan di lokasi yang sekarang.
Warung makan ini awalnya berdiri di kantin kampus UGM, sebelum pindah ke tempat sekarang yang tidak jauh dari UGM pada 1994. Menu andalannya tentunya nasi pecel dengan kuah kacang yang khas.
Ada beberapa pilihan lauk pecel, seperti telur ceplok, telur asin, sate usus, sate telur puyuh, tempe goreng, dan ayam goreng. Ada juga menu sayur kuah yaitu sop ayam dan sop daging. Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp25 ribu.
Setelah berjualan lebih dari setengah abad, Sego Pecel ini masih tetap eksis walau banyak sekali tempat makan baru yang bermunculan di Yogyakarta. Meski begitu, Kelik mengakui persaingan sekarang ini semakin berat karena banyak tempat makan kekinian yang menjual beragam menu modern.Â
Â
"Kita biasanya buka sampai 8 atau 9 malam. Tapi sejak pandemi ini apalagi di masa PPKM ini, kita Cuma buka sampai jam 4 sore, kalau bukanya masih sama jam 6.30 pagi. Ya mudah-mudahan pandemi cepat berakhir supaya warung makan ini ramai lagi seperti dulu," harap Pak Kelik.
Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM
Advertisement