Liputan6.com, Jakarta - Bila mendengar nama Merak Banten, kebanyakan orang akan langsung mengaitkannya dengan pelabuhan penyeberangan ke Pulau Sumatera. Padahal, ada tempat lain yang juga menggunakan Merak sebagai nama, yakni Pulau Merak Besar dan Pulau Merak Kecil.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyinggung kedua pulau itu saat berkunjung ke Cilegon, Rabu (22/12/2021). Pulau yang disebutnya menyerupai Sentosa Island di Singapura itu, dinilai berpotensi sebagai ruang pemasaran beragam produk ekonomi kreatif milik masyarakat setempat.
Advertisement
Baca Juga
"Kita bisa bangun infrastruktur ekonomi kreatif dalam bentuk Creative Hub. Tujuannya agar UMKM bisa memasarkan produk-produk ekonomi kreatif yang menurut saya sudah punya kualitas ekspor," ujar Sandiaga Uno dalam rilis kepada Liputan6.com.
"Ini yang harus kita berikan fasilitasi," ujarnya bersemangat.
Pernyataan Sandiaga Uno disambut gembira Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian. Usulan itu dinilai selaras dengan harapannya agar Kemenparekraf membantu Pemkot Cilegon dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ada satu planning (rencana) kami, sudah kami bujetkan untuk pusat sentralisasi kuliner di kota Cilegon yang ada nanti ke arah menuju ke Anyer," ungkap Helldy.
"Mudah-mudahan ini bisa dikolaborasi, dibantu, direalisasi di Kota Cilegon, itu harapan kami," ujarnya berharap.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Pengangguran
Sandiaga sebelumnya menyinggung masalah pengangguran yang terjadi di Cilegon. Kota yang dikenal sebagai Kota Industri itu menempati peringkat kedua sebagai wilayah dengan jumlah pengangguran tertinggi di Indonesia.
Menurut dia, masalah itu menjadi tanggung jawab bersama untuk dicari jalan keluarnya. Terlebih, masyarakat kini tengah dalam situasi serba sulit imbas pandemi Covid-19.
"Pengangguran di Cilegon menjadi nomor dua tertinggi di Indonesia atau di Provinsi Banten sebesar 12 persen lebih, ini menjadi satu PR (Pekerjaan rumah) buat kita," kata dia di sela pembukaan Restoran The Surosowan di area The Royale Krakatau Hotel.
Karena itu, ia mendorong pembangunan industri kreatif di Cilegon. "Saya punya program untuk menghadirkan infrastruktur ekonomi kreatif, karena itu saya mengundang Kota Cilegon juga mengikuti proses uji petik sebagai Kota kreatif. Selain jadi Kota Industri, juga jadi Kota Kreatif," jelasnya.
Advertisement
Peresmian Restoran
Sementara itu, Menparekraf berharap The Surosowan bisa membuka peluang penciptaan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. Dikutip dari Antara, restoran tersebut merupakan unit bisnis dari anak perusahaan Krakatau Steel, yakni Krakatau Sarana Properti.
Nama restoran itu diambil dari nama salah satu keraton yang ada di Provinsi Banten. Sebelumnya, restoran itu bernama The Sapphire Restaurant. Perubahan nama itu diharapkan bisa menjadikan restoran sebagai destinasi wisata kuliner unggulan di Cilegon.
Menu andalan sekaligus signature dish The Surosowan adalah sate sineret yang terbuat dari daging domba muda. Sate itu disajikan dengan campuran daging berlemak, yang dihidangkan di atas hotplate hitam dengan sensasi suara minyak meletup-letup.
4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan
Advertisement