6 Fakta Gerbang Neraka di Turkmenistan yang Apinya Bakal Dipadamkan

Di Gurun Karakum yang luas di Turkmenistan, terdapat sebuah lubang besar yang di dalamnya terdapat api selama 50 tahun.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Jan 2022, 16:01 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 16:01 WIB
Gerbang Neraka
Gambar yang diambil pada 3 Mei 2014, menunjukkan orang-orang mengunjungi "Gerbang Neraka", sebuah kawah gas besar yang terbakar di jantung gurun Karakum Turkmenistan. (IGOR SASIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Di Gurun Karakum yang luas dan panas di Turkmenistan, terdapat sebuah lubang besar selebar 230 kaki (70 meter) dengan kedalaman 65 kaki (20 meter). Lubang yang disebut Gates of Hell atau Gerbang Neraka ini telah berkobar api selama lebih dari 50 tahun.

Gerbang Neraka telah menjadi salah satu destinasi wisata populer di Turkmenistan. Simak fakta-fakta menariknya seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut ini.

1. Asal muasal yang berkembang

Menurut Atlas Obscura, lubang Gerbang Neraka dipercaya dibuat pada 1971 saat sebuah alat pengeboran Soviet secara tidak sengaja menabrak gua gas alam bawah tanah yang besar. Hal tersebut menyebabkan tanah runtuh dan seluruh alat pengeboran jatuh.

Setelah melubangi kantong gas, asap beracun mulai bocor di tingkat yang mengkhawatirkan. Untuk mencegah potensi bencana lingkungan, Soviet membakar lubang itu dengan mempertimbangkan bahwa itu akan berhenti terbakar dalam beberapa minggu.

Puluhan tahun kemudian, dan lubang api itu masih berkobar. Alat pengeboran Soviet diyakini masih ada di suatu tempat, di sisi lain Gerbang Neraka.

2. Dikelilingi misteri

Dilansir dari BBC, meski banyak yang percaya adanya lubang dengan kobaran api itu karena alat pengeboran Soviet, namun penjelajah Kanada George Kourounis memeriksa kedalaman kawah pada 2013 dan menemukan ada yang benar-benar tahu bagaimana itu dimulai. Menurut ahli geologi Turkmenistan setempat, kawah besar terbentuk pada 1960-an, tetapi baru menyala pada 1980-an.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3. Nama asli

Gerbang Neraka
Sebuah gambar yang diambil pada 3 Mei 2014, menunjukkan orang-orang mengunjungi "The Gateway to Hell," sebuah kawah gas besar yang terbakar di jantung gurun Karakum, Turkmenistan. (AFP)

Dilansir Forbes, Senin (10/1/2022), lubang ini secara resmi dinamai Shining of Karakum. Kawah yang juga dikenal sebagai sebagai Kawah Darvaza karena letaknya tidak jauh dari desa Darvaza.

4. Jadi destinasi wisata

Keunikan Gerbang Neraka sukses membuat wisatawan dari seluruh dunia terkesima. Tak sedikit pula yang bepergian ke padang pasir itu untuk menyaksikan kobaran api di dalam lubang tersebut.

5. Paket wisata

Paket wisata ke Gerbang Neraka juga dihadirkan di laman Atlas Obscura dengan harga mulai dari 3.475 dolar AS (Rp49,7 juta). Wisata ini menawarkan petuangan di Turkmenistan dengan mengagumi struktur marmer putih Ashgabat yang menjulang tinggi, jelajahi gurun tandus dan ngarai kelas dunia, dan menghabiskan malam dengan berkemah di samping Gerbang Neraka yang menyala.

Perjalanan berlangsung selama 10 hari untuk melihat peninggalan Soviet, danau bawah tanah yang asin, dan kuil Sufi, dan bersantai di kota tepi laut Turkmenbashi. Sorotan utama adalah malam di gurun yang dihabiskan untuk tidur di samping kawah yang terus menyala selama hampir 50 tahun.

6. Rencana api akan dipadamkan

Ini Penampakan Gerbang Neraka
Api selalu berkobar dari dalam lubang tersebut dan menjadi daya tarik wisata di Turkmenistan. Sayangnya pemerinntah setempat berencana menutupnya. Foto diambil pada 11 Juni 2014 (AFP Photo/IGOR SASIN)

Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov memerintahkan pemadaman api di lubang yang berada di dekat Desa Darvaza tersebut. Pemadaman ini dikarenakan alasan lingkungan dan kesehatan, juga bagian dari upaya untuk meningkatkan ekspor gas.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga, yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," kata presiden dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir dari BBC, Senin (10/1/2022). Ia pun menginstruksikan para pejabat untuk menemukan solusi untuk memadamkan api.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya