Liputan6.com, Jakarta - Memberi kasih sayang tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya, seperti anjing dan kucing jalanan. Bentuknya pun beragam, mulai membagikan makanan hingga sterilisasi anjing dan kucing demi menekan populasi hewan-hewan terlantar.
Berangkat dari kesadaran itu, program Mobil Steril Anabul pun dirilis KitaBisa.com sejak Juni 2021. Program itu bertujuan menggalang donasi untuk kelangsungan program sterilisasi anjing dan kucing liar secara gratis.Â
Fadli Mubarok, lead program Kitabisa.com, menerangkan program tersebut menjadi salah satu turunan program bisa nolong hewan. Idenya berasal dari tim internal dan masukan dari para relawan, sedangkan operasionalnya dilakukan oleh yayasan yang menjadi mitra. Dalam tahap pertama, program Mobil Steril Anabul digarap oleh Yayasan Seva Bhuana yang berpusat di Bali.
Advertisement
Baca Juga
"Kebetulan, Seva Bhuana sudah punya konsel mobil steril. Kita empowering bantu saja," ia menjelaskan kepada Liputan6.com, Senin (14/2/2022).
Bantuan yang dimaksud meliputi pengadaan perlengkapan yang diperlukan untuk sterilisasi, mulai dari peralatan sterilisasi, vitamin hewan, dan obat-obatan. Donasi yang terkumpul juga dialokasikan untuk menggaji helper atau sopir. Â
Mereka menargetkan ratusan anjing dan kucing liar bisa disterilisasi. Tetapi, pihak yayasan tidak menutup kemungkinan mensterilkan anjing dan kucing peliharaan warga. "Untuk hewan peliharaan, itu (biayanya) menjadi otoritas yayasan selaku penyelenggara," imbuh Fadli.
Program donasi yang terkumpul hingga saat ini sebesar Rp33.996.697. Ia berharap program tersebut juga bisa direplikasi daerah lain agar semakin banyak anjing dan kucing jalanan yang terjangkau layanan ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Animo Menurun
Fadli mengungkapkan situasi pandemi Covid-19 memengaruhi laju program sterilisasi hewan liar itu. Pasalnya, animo masyarakat untuk menyumbang berkurang karena mungkin banyak masyarakat lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pribadi atau keluarga daripada membantu hewan liar.
Situasi itu juga turut memengaruhi jumlah para relawan yang membantu operasional program. "Biasanya kerja efektif, (karena PPKM) jadi kurang efektif. Tapi sekarang mulai pulih semua. Jadi, harapannya dapat tambah optimal," imbuh dia.
Di sisi lain, ia berpendapat masih banyak orang yang belum mengetahui pentingnya program sterilisasi hewan terlantar. Karena itu, edukasi akan digencarkan untuk menyadarkan hal itu.
Program tersebut juga dilakukan bersamaan dengan program pemberian pakan bagi anjing dan kucing liar. Masih dengan yayasan yang sama, sejauh ini program menjangkau sembilan kabupaten di Bali. Program itu juga rencananya diaplikasikan ke provinsi lain.
Advertisement
Manfaat Sterilisasi
Dokter hewan yang bertugas di shelter Jakarta Animal Aid Network, Merry Ferdinandez, menerangkan sterilisasi atau pengebirian berfungsi untuk mengontrol populasi. "Ketika kucing ada banyak, itu bukan lagi hewan peliharaan melainkan hewan hama yang bisa mengganggu ekosistem," terang drh. Merry, dikutip dari kanal Health Liputan6.com.
Sterilisasi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan hewan-hewan peliharaan, yakni mengurangi risiko kanker dan tumor di bagian reproduksi kucing atau anjing. Menurut drh Merry, pengangkatan organ reproduksi pun bisa menstabilkan karakter mereka karena hal ini memengaruhi hormon juga.
"Hormon pada hewan sangat memengaruhi karakter mereka, terutama pada hewan jantan. Nah setelah sterilisasi, mood mereka lebih stabil dan karakter mereka pun lebih wise," jelasnya. (Natalia Adinda)
Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19
Advertisement