Liputan6.com, Jakarta - Paket warm up vacation yang diluncurkan perdana pada 3 Februari 2022 direspons positif oleh para wisatawan Jepang. Paket tersebut memberikan wisatawan mancanegara (wisman) pilihan menjalani karantina mandiri tanpa harus berdiam diri di kamar hotel saja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan rata-rata wisman puas dengan pelayanan yang diberikan selama mengikuti paket berdurasi lima hari itu. Kepuasan itu meliputi aturan asuransi, pelayanan di bandara, serta pelayanan di hotel.
"Itu menunjukkan bahwa mereka betul-betul sudah penat dan jenuh, kangen sama Bali. Ini yang saya lihat jadi hal yang sangat positif," kata dia dalam Weekly Press Briefing virtual, Senin, 14 Februari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, ia tak menampik ada keluhan yang disampaikan para wisatawan Jepang. Salah satunya perihal aplikasi PeduliLindungi. Selain tak tersedia pilihan Bahasa Jepang, mereka juga menginginkan aplikasi yang lebih simpel.
"Jadi, mereka ternyata harus meng-install dua aplikasi, satu aplikasi PeduliLindungi, satu lagi aplikasi Presisi. Jadi, daripada install dua (aplikasi) di ponsel, diharapkan diakomodasi untuk diintegrasikan," Sandiaga menjelaskan.
Para peserta paket warm up vacation itu juga berharap kebijakan bebas visa kembali diberlakukan. Saat ini, mereka diwajibkan mengajukan e-visa agar bisa mengunjungi Indonesia. "Kami beri masukan pada Imigrasi dan Kemenkumham," sambung dia.
Selain itu, para wisatawan juga menginginkan masa karantina diperpendek. Hal itu direspons Indonesia dengan menyingkat durasi karantina menjadi tiga hari yang berlaku mulai pekan depan.
Di sisi lain, Indonesia mewaspadai kebijakan Jepang untuk warga yang kembali dari luar negeri masih fluktuatif. Begitu pula dengan biaya tes PCR yang relatif lebih mahal yang diprediksi akan memengaruhi minat berlibur ke luar negeri.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal Penerbangan
Meski begitu, Garuda Indonesia sebagai maskapai pertama yang kembali membuka rute Narita-Denpasar di masa pandemi Covid-19 melanjutkan layanan penerbangan langsung mereka. Berdasarkan informasi, penerbangan kedua berlangsung pada 10 Februari 2022 lalu.
Selanjutnya, Garuda Indonesia menjadwalkan rute Narita-Denpasar satu kali per minggu, setiap Kamis. Penerbangan itu menggunakan pesawat berbadan lebar yang berkapasitas hingga 251 kursi.
Menyusul maskapai nasional, Singapore Airlines juga akan melayani penerbangan langsung rute Singapura-Denpasar mulai hari ini, Rabu (16/2/2022). Sandiaga menyebut seratus kursi telah dipesan untuk penerbangan perdana tersebut.
"Untuk Singapore Airlines kami diinformasikan ada 100 booking seat untuk tanggal 16 Februari," kata dia.
Advertisement
Rencana dengan Australia
Selain kedua negara tersebut, Sandiaga mengungkap bahwa Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri sedang membahas konsep penerbangan langsung dari Australia. Usulan untuk menerapkan konsep vaccinated travel lane (VTL) akan disesuaikan dengan situasi dalam negeri.
"Kalau kita menamakannya travel bubble karena kita juga mempersyaratkan vaksinasi dua dosis, juga booster dan PCR," kata Sandiaga.
Masa karantina menjadi pertanyaan yang banyak diajukan para pemangku kepentingan di Australia. Mereka menginginkan pelonggaran aturan tersebut, selain masalah asuransi dan persyaratan e-visa.
"Seandainya kita terus perbaiki (situasi Covid-19 dalam negeri), by 1 April kita tidak lagi mengharuskan karantina," ujarnya.
Â
Bali Sambut Kedatangan Kembali Wisatawan Mancanegara
Advertisement