Profil Fiersa Besari Musisi yang Terkenal Sebagai Penulis

Selain dikenal sebagai musisi, Fiersa Besari juga dikenal sosok penulis yang mencintai sastra Indonesia.

oleh Komarudin diperbarui 12 Apr 2022, 10:14 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 10:04 WIB
[Fimela] Fiersa Besari
Fiersa Besari (Daniel Kampua/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Fiersa Besari selalu curi perhatian, begitu pun saat muncul sebagai bintang tamu di Grand Final X Factor Indonesia, Senin, 11 April 2022. Ia berkolaborasi dengan dengan finalis Danar Widianto malam itu.

Selama ini, Fiersa Besari terkenal dengan lagu-lagunya yang romantis yang membuat banyak orang menyukainya. Lelaki kelahiran Bandung, 3 Maret 1984 itu mulai dikenal publik sebagai penyanyi pada 2012 lalu dengan lagunya yang viral berjudul Melangkah Tanpamu.

Lagu tersebut dibuat setelah mengalami proses berpikir yang panjang. Ia akhirnya memutuskan serius untuk bersolo karier.

Pada 2013, ia meluncurkan lagu berjudul April. Lagu tersebut ditulis sebagai kado perpisahan dengan seorang perempuan yang bernama sama dengan judul lagu.

Pada 2014, ia kembali meluncurkan lagu, judulnya Waktu yang Salah. Ia makin dikenal dengan lagu Garis Waktu yang muncul pada 2016.

Fiersa Besari juga sempat meluncurkan lagu Juara Kedua pada 2015. Saat itu, ia mulai tekun menggeluti industri musik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penulis

FOTO: Momen Seru Fiersa Besari Jelajah Alam, Asyik Banget
Berkunjung ke Jawa Timur, pria kelahiran 1984 ini tak hanya menaklukkan Gunung Arjuno saja. Ia juga berkunjung ke tempat wisata ikonik, Kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. (Liputan6.com/IG/@fiersabesari)

Fiersa Besari dikenal sebagai penulis andal yang mencintai sastra Indonesia. Fiersa pun aktif menjadi seorang penulis. Terhitung sejak 2016 hingga 2018 sudah lima buku yang diterbitkannya.

Berkat buku-bukunya, itu ia masuk ke dalam jajaran best seller. Lima buku tersebut yang ia terbitkan adalah Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, Catatan Juang, Arah Langkah, dan Albuk 11:11.

Kegemarannya dalam menulis serta menciptakan lagu dengan gaya sastra yang indah, membuat banyak dijadikan sebagai kata-kata penyemangat. Ia juga dikenal sebagai pendiri dari komunitas pecinta buku bernama “Pecandu Buku”.

 


Kata-Kata Inspiratif

Fiersa Besari
Fiersa Besari Inspirasi semangat kolaborasi KREASLI | Wellborn (Istimewa)

Berikut kata-kata yang dinilai inspiratif yang dikutip dari kanal Hot Liputan6.com.

1. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.

2. Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.

3. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.

4. Seiring waktu, kita akan terbiasa untuk biasa saja.

5. Kita enggak harus selalu mengomentari yang sedang ribut. Sesekali nggak apa-apa menyendiri. Bahagia di dunia kita sendiri.

6. Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi.

7. Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu.

 

 

 


Kata-Kata Memotivasi

Fiersa Besari
Fiersa Besari (Budy Santoso/KapanLagi.com)

Berikut kata bijak Fiersa Besari memotivasi:

1. Menaruh harapan tidak perlu berlebihan. Beberapa rencana baik harus bertemu dengan kenyataan buruk

2. Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?

3. Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.

4. Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu.

5. Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.

6. Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.

7. Tidak perlu bersama selamanya. Selamanya terlalu lama. Seumur hidup saja. Untukku, itu sudah lebih dari cukup.

Infografis Geger Video Parodi Lagu Indonesia Raya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Video Parodi Lagu Indonesia Raya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya