6 Pernyataan Fiersa Besari yang Ikut dalam Rombongan Pendakian Pilu Puncak Carstensz

Musisi, penulis, dan influencer Fiersa Besari ikut dalam pendakian Puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia pada Jumat 28 Februari 2025 yang menimbulkan dua korban Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia.

oleh Devira PrastiwiFauziah Basahil Diperbarui 05 Mar 2025, 14:02 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 14:02 WIB
FOTO: Momen Seru Fiersa Besari Jelajah Alam, Asyik Banget
Berkunjung ke Jawa Timur, pria kelahiran 1984 ini tak hanya menaklukkan Gunung Arjuno saja. Ia juga berkunjung ke tempat wisata ikonik, Kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. (Liputan6.com/IG/@fiersabesari)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Insiden memilukan terjadi dalam pendakian Puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia pada Jumat 28 Februari 2025. Dua pendaki wanita, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di ketinggian 4.884 mdpl.

Musisi, penulis, dan influencer Fiersa Besari diketahui juga ikut serta dalam ekspedisi Puncak Carstensz tersebut.

Sebelum mengeluarkan pernyataan resmi, melalui akun sosial media Instagram miliknya @fiersabesari, dia mengunggah layar hitam dengan emot hati yang patah dengan backsong lagu sendu.

Fiersa Besari, yang dikenal luas lewat karya musik indie-nya dan aktivitasnya di Komunitas Pecandu Buku, memiliki jutaan pengikut di TikTok @fiersabesari.

Sempat tidak bisa dihubungi, musisi dan pendaki Fiersa Besari akhirnya memberikan kabar terkait kondisinya pasca-tragedi di Carstensz Pyramid.

Dalam pernyataannya, Fiersa Besari mengungkapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya dua rekan pendaki, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tulis Fiersa dalam unggahannya di Instagram dikutip pada Senin 3 Maret 2025.

Fiersa juga menyampaikan permintaan maaf karena baru bisa berkabar. Menurutnya, situasi di Carstensz Pyramid begitu mengejutkan dan menyedihkan bagi semua yang berada di sana.

"Karena kami yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," kata Fiersa.

Fiersa kemudian menjelaskan dirinya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang, sementara Bu Lilie dan Bu Elsa berada dalam tim yang berbeda, terdiri dari empat orang.

"Kami ditemani para guide. Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," ucap Fiersa.

Berikut sederet pernyataan Fiersa Besari yang turut ikut dalam rombongan dalam pendakian pilu Puncak Carstensz dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

Promosi 1

1. Sempat Unggah Layar Hitam dan Hati Patah

Unggahan musisi, penulis, dan influencer Fiersa Besari usai beredar kabar duka pendaki wanita, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di Puncak Carstens.
Unggahan musisi, penulis, dan influencer Fiersa Besari usai beredar kabar duka pendaki wanita, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di Puncak Carstens. (Instagram @fiersabesari)... Selengkapnya

Insiden memilukan terjadi dalam pendakian Puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia pada Jumat 28 Februari 2025. Dua pendaki wanita, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di ketinggian 4.884 mdpl.

Diduga, musisi, penulis, dan influencer Fiersa Besari juga ikut serta dalam ekspedisi dari Tim Atap Negeri tersebut. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi semua pihak yang terlibat.

Belum ada pernyataan resmi dari Fiersa Besari. Namun melalui akun sosial media Instagram miliknya @fiersabesari, dia mengunggah layar hitam dengan emot hati yang patah dengan backsong lagu sendu.

Fiersa Besari, yang dikenal luas lewat karya musik indie-nya dan aktivitasnya di Komunitas Pecandu Buku, memiliki jutaan pengikut di TikTok @fiersabesari.

Partisipasinya dalam pendakian Puncak Carstensz ini menambah sorotan publik terhadap sosoknya. Namun, bukan prestasi yang menjadi fokus perhatian, melainkan tragedi yang merenggut nyawa dua pendaki wanita tersebut.

Kabar duka Lilie Wijayati meninggal dikonfimasi jurnalis Andreas Harsono yang juga teman SMA Lilie. Dia membenarkan kabar duka tersebut.

 

2. Kabarkan Kondisi Terkini, Masih Syok Usai Kehilangan Dua Sahabat di Carstensz Pyramid

FOTO: Momen Seru Fiersa Besari Jelajah Alam, Asyik Banget
Selain sebagai musisi, penatun lagu "Celengan Rindu" ini memang selalu menyempatkan waktunya untuk berpetualang. Bersama kekasih, ataupun sahabatnya Fiersa menaklukkan sejumlah gunung di Tanah Air.(Liputan6.com/IG/@fiersabesari)... Selengkapnya

Sempat tidak bisa dihubungi, musisi dan pendaki Fiersa Besari akhirnya memberikan kabar terkait kondisinya pasca-tragedi di Carstensz Pyramid.

Dalam pernyataannya, Fiersa Besari mengungkapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya dua rekan pendaki, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tulis Fiersa dalam unggahannya di Instagram dikutip pada Senin 3 Maret 2025.

Fiersa juga menyampaikan permintaan maaf karena baru bisa berkabar. Menurutnya, situasi di Carstensz Pyramid begitu mengejutkan dan menyedihkan bagi semua yang berada di sana.

"Karena kami yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," ungkap Fiersa.

 

3. Pastikan Kondisinya dalam Keadaan Baik

Fiersa Besari di Puncak Gunung
Semangat yang sama juga membawa Fiersa naik gunung hingga ke atap Pulau Jawa, Gunung Semeru. Pendakian ini bukan hanya soal menaklukkan ketinggian, tetapi juga menemukan makna persahabatan dan ketangguhan. (Liputan6.com/Youtube/FiersaBesari)... Selengkapnya

Dalam keterangannya, Fiersa Besari memastikan bahwa dirinya dalam kondisi baik meskipun sempat tertahan di Yellow Valley akibat cuaca buruk.

"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami Alhamdulillah stabil," ucap Fiersa.

Fiersa Besari juga memberikan informasi tambahan terkait pendakian tersebut. Ia tergabung dalam tim yang terdiri tiga orang, sedangkan Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono berada dalam tim terpisah, beranggotakan empat orang dan menggunakan operator tur yang berbeda.

"Adapun, jika boleh melengkapi informasi, saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide," Fiersa Besari menyambung.

Selain kedua korban dan tim yang berbeda operator, pendakian saat itu juga diikuti sejumlah tamu luar negeri serta perwakilan dari Balai Taman Nasional.

Tragedi ini menyoroti kembali tantangan ekstrem yang dihadapi para pendaki di Carstensz Pyramid, puncak tertinggi Indonesia yang dikenal dengan medan berat serta kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

 

4. Ungkap Ekstremnya Pendakian Carstensz Pyramid

Fiersa Besari. (Foto: Dok. Instagram @fiersabesari)
Kabar duka datang dari Puncak Carstensz, Papua. Dua pendaki meninggal di sana pada 28 Februari 2025. Musisi Fiersa Besasri ada dalam rombongan tersebut. (Foto: Dok. Instagram @fiersabesari)... Selengkapnya

Carstensz Pyramid, yang terletak di Papua, dikenal dengan medan pendakiannya yang ekstrem. Fiersa Besari mengungkapkan, medan tebing curam dengan ketinggian sekitar 600 meter, serta ketinggian basecamp yang mencapai 4200 MDPL (meter di atas permukaan laut) dan puncak di 4884 MDPL, menjadikan pendakian ini sangat menantang.

Pendaki harus terampil menggunakan alat tali untuk naik dan turun (ascending dan rappelling) sebagai prosedur keselamatan.

"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia," terang Fiersa.

Namun, tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa baru diketahui oleh Fiersa dan rekan sesama pendaki, Furky Syahroni, setelah mereka tiba di basecamp Yellow Valley (YV) pada malam hari, 28 Februari 2025.

"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV (kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 sekitar 04 WIT)," kata Fiersa ayah satu anak itu.

Kejadian tersebut sangat mengejutkan Fiersa dan rekan-rekannya, namun mereka segera mengambil tindakan untuk membantu para korban yang terjebak.

"Saya berharap kawan-kawan dapat menahan jempolnya untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati. Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka," ujar sang musikus.

Fiersa menutup unggahannya dengan salam lestari, menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua yang terlibat dalam proses penyelamatan dan dukungan moral yang diberikan kepada korban dan keluarga mereka.

 

5. Mengaku Sempat Hubungi Korban Tragedi Carstensz Pyramid Lewat HT

Fiersa Besari di Puncak Gunung
Gunung Kerinci, puncak tertinggi di Sumatera, menjadi salah satu saksi perjalanan Fiersa Besari dalam menjadikan gunung sebagai rumah keduanya. Baginya, mendaki bukan sekadar hobi, melainkan sebuah adiksi yang sulit dilepaskan. (Liputan6.com/Youtube/FiersaBesari)... Selengkapnya

Tragedi memilukan terjadi di Carstensz Pyramid pada 28 Februari 2025 menewaskan dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono. Musibah ini juga membuat tiga pendaki lainnya terjebak di area tebing sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.

Pendaki dan musisi Fiersa Besari, yang turut berada di lokasi kejadian, mengungkap kronologi peristiwa tersebut melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya, Fiersa menjelaskan bahwa ia tergabung dalam tim pendakian yang terdiri dari tiga orang, sementara Lilie dan Elsa berada dalam tim yang berbeda dengan jumlah empat orang dan menggunakan operator tur yang berbeda.

"Kami ditemani para guide. Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," tulisnya.

Fiersa mengungkap bahwa ia baru mengetahui adanya tragedi tersebut setelah tiba di basecamp Yellow Valley (YV) bersama rekannya, Furky Syahroni, pada pukul 22:48 WIT.

Kabar mengenai insiden baru diterimanya sekitar pukul 04:00 WIT pada 1 Maret 2025. Ia mengaku terkejut dan sedih mendengar musibah yang menimpa sesama pendaki.

"Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan—baik lokal ataupun internasional pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," ungkap sang musikus.

 

6. Di Hari Ulang Tahun, Minta Doa Bisa Pulang dengan Selamat

Fiersa Besari
Fiersa Besari (Foto: via TikTok/ blue.sky1353)... Selengkapnya

Musisi dan penulis terkenal, Fiersa Besari, merayakan ulang tahun ke-41 dengan cara luar biasa, yakni mencapai puncak Cartensz Pyramid pada 3 Maret 2025.

Di balik pencapaian membanggakan, Fiersa Besari menanggung kesedihan mendalam atas kepergian dua rekannya, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, yang meninggal dunia saat menuruni jalur pendakian.

Dalam video yang diunggah ke akun TikTok rekannya, Fiersa Besari terlihat berusaha menahan air mata saat menyampaikan pesan kepada para pengikutnya.

"Hai kawan-kawan, hari ini tanggal 3 Maret 2025 adalah hari yang sangat istimewa untuk saya...," ucapnya, sebelum terhenti sejenak karena emosi yang tak terbendung.

Setelah menarik napas panjang, Fiersa Besari melanjutkan

"Hai kawan-kawan, hari ini tanggal 3 Maret 2025 adalah hari yang istimewa untuk saya sendiri karena saya bisa melewati ulang tahun yang lainnya," kata Fiersa.

Ia juga mengungkap rasa syukur atas pencapaian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Saya bisa melewati di tempat yang saya tidak pernah percayai saya bisa berada di sini yaitu Cartensz Pyramid, puncak tertinggi Indonesia," kata Fiersa.

"Terima kasih atas doanya. Doakan kami semua pulang dengan selamat," Fiersa Besari mengakhiri videonya.

Kabar duka ini membuat suasana perayaan ulang tahun Fiersa Besari berubah jadi momen haru. Unggahannya di media sosial langsung dibanjiri komentar dukungan dan doa dari penggemar.

"Nahan nangis, mencoba tegar tp perasaan campur aduk," kata salah satu netizen.

"Di hari istimewa tgl 3 maret tahun ini begitu banyak kejadian yg tidak terduga 😭 semoga selamat dan kembali pulang bung," ujar warganet lain.

"Selamat mengulang tanggal dan bulan pertahun mu bung,terus berkarya ..sehat ,selamat," tambah yang lainnya.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya