Liputan6.com, Jakarta - Banyak tempat wisata yang mengalami penurunan pengunjung di tengah bulan Ramadhan. Grafik menaik biasanya baru terlihat saat libur Lebaran. Menyiasati hal itu, Taman Wisata Alam Capolaga membuat program bertajuk Puasa Bonus Healing mulai 4--28 April 2922.
"Konsep healing dipilih karena di masa pandemi ini banyak orang yang sudah merasa penat dengan rutinitas dan beberapa aturan yang mengharuskan orang untuk stay di rumah aja dan memang untuk sekarang sudah ada kelonggaran walaupun masih ada beberapa protokol yang harus dipenuhi," ujar Operational Coordinator TWA Capolaga, M Fakhri Sidik, secara tertulis kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai destinasi wisata alam yang menawarkan suasana hutan dan air terjun yang menenangkan, konsep itu dinilai bisa terwujud. Pihaknya menawarkan dua paket berbeda, yaitu Paket Camping Ramadhan dan Promo Home Stay. Program menginap itu sebenarnya sudah pernah dilakukan sebelum masa pandemi.
"Karena beberapa momen, ketika puasa kami diharuskan tutup," imbuh Fakhri.
Sesuai namanya, para tamu yang memesan paket kemping Ramadhan, akan menginap di tenda. Harga satu paketnya Rp1,6 juta untuk 10 pax per malam. Harga tersebut sudah termasuk dua tenda, 10 matras, 10 sleeping bag, makanan buka puasa, sahur, dan takjil untuk 10 orang. Di area kemping tersedia musala dan tempat wudu untuk memudahkan beribadah.
Tenda itu berdiri di tepi sungai, tetapi areanya bisa dipilih sesuai keinginan tamu. Kapasitas tenda juga bisa diisi lebih dari 10 orang, dengan catatan ada penyesuaian harga.
"Untuk check in, normal itu jam 13.00 WIB, tapi kalau mau datang lebih pagi untuk menikmati alam dulu juga boleh, dengan konfirmasi terlebih dahulu ke pihak admin," kata Fakhri.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Paket Home Stay
Paket berikutnya adalah home stay. Penginapan di Capolaga itu bisa diisi 6--10 orang, tetapi masih memungkinkan ditambah dengan extra bed bila ingin diisi lebih banyak oarang.
"Dengan biaya Rp25 ribu per extra bed," ujar Fakhry.
Ada tiga pilihan penginapan yang tersedia dengan promo diskon 25 persen. Ketiga pilihan itu adalah mulai dari Rp750.000/malam, Rp1.125.000/malam, hingga Rp975.000/malam.
"Untuk homestay, belum termasuk dengan makan, apabila ingin ada tambahan nanti bisa disesuaikan. Harus dengan reservasi terlebih dahulu minimal tiga hari sebelum kedatangan," ia menambahkan.
Taman wisata alam yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sebenarnya sudah berdiri sejak 2004. Sejauh ini, tempat wisata itu menyediakan fasilitas berkemah dan homestay.
"Awalnya tidak disengaja, awal yang membuat wisata ini kakek dan bapak saya, milik keluarga besar," ujar Hata Agung, Direktur Operasional Taman Wisata Alam Capolaga kepada Liputan6.com, Selasa, 19 Oktober 2021.Â
Â
Advertisement
3 Curug
Agung mengatakan konsep yang diusung sesuai dengan tagline Taman Wisata Alam Capolaga, yakni Gembira Bersama Alam. Capolaga merupakan sebuah singkatan, Cinta Alam Panaruban dan Olahraga.
Agung menyebut nama itu berasal dari kecintaan kakeknya terhadap Kampung Panaruban. Sementara, olahraga yang dimaksud adalah treking menuruni lembah lantaran posisi tempat wisata itu berada di bawah lembah.Â
Pada saat ini, berkemah di pinggir sungai menjadi kegiatan terfavorit pengunjung Taman Wisata Alam Capolaga. Mereka bisa menikmatinya sambil mendengarkan gemericik suara air, keasrian hutan, dan nyanyian binatang-binatang hutan. Bahkan, ada pengunjung yang melakukan WFH dari tempat kemah. Untuk itu, pengelola menyediakan sambungan listrik di masing-masing tenda.
Tersedia pula toilet, musala, serta area treking. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan tiga curug, yaitu Curug Sawer, Curug Karembong, dan Curug Goa Badak.
Â
Operasi Semut
Taman Wisata Alam Capolaga bekerja sama dengan UMKM setempat untuk menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung. Destinasi wisata ini juga menjaga kelestarian alam karena wisata alam Capolaga termasuk tempat wisata dengan pembangunan yang tidak masif dan jarang dibangun bangunan permanen.
"Kita tidak ada menebang pohon, bahkan sejak kita bangun sudah menanam beberapa pohon," tutur Agung.
Selain itu, kebersihan dan kelestarian alam juga menjadi hal yang utama. Taman Wisata Alam Capolaga menyediakan banyak tempat sampah agar pengunjung membuang sampah pada tempatnya.
"Kita punya aturan untuk tidak menggunakan sabun di sungai, imbauan membuang sampah pada tempatnya sudah dipasang di mana-mana. Ini membuat orang jadi segan untuk membuang sampah sembarangan," kata dia.
Agung juga menugaskan pegawai untuk menggelar operasi semut, yakni dengan mengambil sampah jika terlihat ada sampah yang berserakan. Untuk pengelolaan sampah sendiri, khususnya sampah plastik, akan dikumpulkan dan diberikan kepada warga sekitar. (Natalia Adinda)
Advertisement