Warga Arab Saudi Ditawarkan Total Hadiah Rp3 Miliar untuk Tetap Berolahraga Selama Ramadhan

Lewat kampanye tetap berolahraga selama Ramadhan ini, warga Arab Saudi juga bisa sekaligus berdonasi.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Apr 2022, 05:01 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 05:01 WIB
olah raga-kezo
ilustrasi warga Arab Saudi ditawarkan total hadiah Rp3,3 miliar untuk tetap berolahraga selama Ramadhan/pexels

Liputan6.com, Jakarta - Saudi Sports for All Federation (SFA) telah meluncurkan kampanye Ramadhan 2022 untuk mempromosikan aktivitas fisik dan kebiasaan sehat selama bulan suci bagi warga Arab Saudi. Di bawah slogan "It's Easier than You Think," aktivasinya akan mencakup ragam kegiatan, dengan total hadiah 1 juta real (sekitar Rp3 miliar) akan diperebutkan, lapor Arab News, Rabu (13/4/2022).

Kampanye tahun ini menyusul program Move to Donate 2020. Ini dijalankan melalui kerja sama dengan Food Bank Saudi, di mana janji untuk tetap bugar dan aktif akan ditransformasi jadi lebih dari 500 keranjang makanan yang didistribusikan ke keluarga yang membutuhkan.

Tahun lalu, SFA meluncurkan Ehsan Sports Challenge di aplikasi selulernya, berkolaborasi dengan platform donasi Ehsan dan Nahdi Medical Co.. Kala itu, 3.726 peserta menyelesaikan lebih dari 112 juta langkah yang diterjemahkan jadi 64 ribu real (sekitar Rp196 juta) donasi.

Aplikasi federasi juga akan jadi pusat tantangan tahun ini dengan mereka yang mengambil bagian diharuskan menyelesaikan empat ribu langkah per hari atau total 120 ribu selama Ramadhan untuk dimasukkan ke dalam undian total 1 juta real (sekitar Rp3 miliar).

Pemenang akan diumumkan setelah Ramadhan berakhir dan diberitahukan melalui aplikasi SFA. Presiden SFA, Pangeran Khaled bin Alwaleed bin Talal Al-Saud, mengatakan, "Atas nama anggota tim SFA, saya merasa terhormat untuk mengucapkan selamat pada kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi dan semua orang di Saudi atas kebahagiaan datangnya bulan suci Ramadhan."

"Komunitas kita yang sehat dan aktif di SFA dirayakan setiap hari. Selama Ramadhan tahun ini, kami ingin memotivasi mereka untuk tetap sehat dan mempertahankan gaya hidup aktif melalui berbagai program dan kegiatan di sejumlah wilayah di Saudi," ia menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tawarkan Berbagai Kegiatan Olahraga

Ilustrasi
ilustrasi warga Arab Saudi ditawarkan total hadiah Rp3,3 miliar untuk tetap berolahraga selama Ramadhan (dok. pexels/Karolina Grabowska)

Kampanye tahun ini juga tentang memperluas Neighborhood Clubs Program yang menawarkan berbagai kegiatan olahraga dan atletik pada kaum muda dan orang dewasa. Selama beberapa minggu pertama Ramadhan, 10 klub akan jadi tuan rumah turnamen sepak bola dan bola basket untuk pria dan wanita dari segala usia.

Ini akan berlangsung di Riyadh, Jeddah, Provinsi Timur, Khamis Mushait, Jazan, Taif, Tabuk, dan Hafar Al-Batin. Pemenang di setiap divisi usia turnamen akan menerima hadiah, piala, medali, dan topi peringatan.

Semua klub yang terlibat dalam program ini telah menambahkan kegiatan eksklusif Ramadhan yang mencakup bola basket jalanan, dart, aerobik, permainan kartu, kickboxing, dan kelas kebugaran lain.

SFA juga ingin menyatukan masyarakat melalui berbagai acara sosial dan pendidikan, seperti bazaar dan pertunjukan warisan tradisional, kuliah kesadaran kesehatan, kompetisi pendidikan, dan pojok makanan tradisional.

Selain itu, organisasi tersebut telah bermitra dengan Federasi Tenis untuk meluncurkan Tennis for All Program di enam klub di Riyadh, Jeddah, dan Provinsi Timur. Ini bertujuan memperkenalkan permainan ini pada remaja, berusia enam hingga 17 tahun.

Pentingnya Berolahraga Saat Puasa

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021, Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental Sendiri?
Ilustrasi berolahraga selama Ramadhan. (dok. Alex McCarthy/Unsplash.com)

Gagasan tetap berolahraga selama Ramadhan ini juga telah disampaikan  dr. Elsye, Sp.Ko, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Halodoc, dalam webinar awal bulan ini. Ia merekomendasikan untuk melakukan minimal 10 ribu langkah setiap hari.

"Bulan puasa itu tidak ada alasan untuk malas bergerak. Bergerak itu bisa dilakukan minimal 10 menit setiap dua jam. Jadi, buat mereka yang bekerja di kantor, dua jam duduk, jalan di tempat pun boleh. Kita lakukan peregangan ringan, di samping meja atau di samping kursi pun boleh. Yang penting hidup kita aktif," paparnya.

Sementara, latihan fisik dapat dilakukan selama 10 menit dalam setiap sesinya dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu. "Selanjutnya, bisa ditingkatkan lima kali dalam seminggu. Dengan intensitas dari yang ringan hingga sedang. Jadi, tidak alasan untuk tidak latihan fisik ketika bulan Ramadhan," Elsye mengungkap.

Kemudian, ketika ingin berolahraga selama Ramadhan, waktu yang disarankan sebaiknya satu atau dua jam setelah berbuka puasa. Jadi, jika makan yang ringan-ringan saja saat berbuka puasa, satu jam setelahnya bisa dilanjutkan dengan latihan fisik.

Berolahraga Setelah Sahur

Ilustrasi Sepatu Olahraga Credit: pexels.com/Sabrina
Ilustrasi berolahraga selama Ramadhan. Credit: pexels.com/Karolina

Lebih lanjur dr. Elsye memaparkan, "Kalau kita makannya dengan porsi yang agak besar, beri jeda selama dua jam setelah berbuka puasa. Kalau kita masih punya cadangan energi, boleh juga berolahraga sebelum berbuka. Usahakan 30 menit atau satu jam sebelum berbuka puasa. Tentu dengan intensitas yang ringan saja."

Di samping, olahraga juga bisa dilakukan satu jam setelah sahur. "Setelah sahur kan kita sudah makan, boleh diberi jeda sekitar satu jam. Itu pun harus dengan intensitas yang ringan," tutur dr. Elsye.

Olahraga intensitas ringan penting karena masih akan beraktivitas fisik seharian sebelum berbuka. "Kita tahu intensitasnya seperti apa, gampang untuk mengetahuinya. Caranya dengan tes bicara," ucapnya.

Ia mencontohkan, jika masih bisa mengobrol atau bernyanyi, itu intensitasnya ringan. "Tapi kalau kita sudah tidak bisa bernyanyi, tapi masih bisa mengobrol, dan ngobrolnya masih bisa santai dan nyaman, itu termasuk intensitasnya sedang," ia menambahkan.

Namun, jika sudah tidak bisa bernyanyi dan bicaranya sudah terengah-engah, itu intensitasnya sudah termasuk tinggi. Jika kondisinya demikian, intensitasnya harus diturunkan hingga intensitas sedang saja.

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya