Liputan6.com, Jakarta - Jajanan kaki lima terkadang dianggap kurang menyehatkan dan kurang higienis. Tapi tak dipungkiri, aneka jajanan pinggir jalan memang kerap menggugah selera.
Dengan banyaknya pesaing, para penjual kaki lima harus putar otak agar bisa menarik perhatian pembeli. Salah satunya penjual yang aksinya dibagikan akun TikTok hayoo076.
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan itu, tampak seorang pria paruh baya yang membawa dagangannya dengan sepeda. Pedagang tersebut ternyata menjual bayam goreng gulung.
Jajanan ini tentu cukup unik karena sangat jarang terdengar atau baru ada di daerah tertentu saja. Si pedagang awalnya mencampurkan bayam dengan adonan tepung aci dan menggorengnya di minyak panas.
Setelah beberapa saat, bayam itu akan digulung dengan tusuk satai. Kemudian, makanan tersebut bisa ditambahkan saus agar terasa semakin nikmat. Seperti jajanan kaki lima kebanyakan, bayam goreng gulang itu juga dimasukkan dalam wadah plastik transparan agar lebih praktis.
Jajanan bayam goreng gulung ini harganya Rp3 ribu saja. Pedagang yang rupanya akrab disapa Mbah Bayem itu berjualan di Simpang RSS Sambak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Video ini jadi viral karena sukses menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini. Ada yang mengaku pernah mencoba, tapi banyak juga yang belum pernah merasakan dan penasaran ingin mencoba.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Memasak
"Wah, belum pernah aku lihat jajanan kayak gini. Jadi penasaran pengen coba bayam gulung," komentar seorang warganet. "Sumpah ini enak banget. Mbahnya baik banget waktu maghrib aku beli terakhir mau habis, eh malah dikasih gratis nggak boleh bayar karena aku selalu beli tiap hari," tulis warganet lainnya.
Sampai berita ini ditulis, video yang diunggah pada 5 Juni 2022 tersebut sudah dilihat lebih dari 4,5 juta kali dan disukai lebih dari 196 ribu kali. Banyak juga warganet TikTok yang penasaran dengan cara memasak yang dilakukan penjual makanan itu. Karena video pertama dianggap terlalu pendek, pemilik akun membagikan video cara memasak bayam goreng gulung yang lebih panjang durasinya.
Unggahan terbaru ini ternyata lebih banyak dilihat dibandingkan video sebelumnya. Baru sehari diunggah, pada 7 Juni 2022, video tersebut sudah dilihat lebih dari 14,5 juta kali dan disukai lebih dari 730 ribu kali.
"Jadi itu bayem dikasih aci lalu digulung ya bukan kripik bayem, kadang bayem kadang juga dcampur sama kangkung," tulis pemilik akun."Yang beli mbah bayem harus sabar yaa soalnya antri, mbahnya sampai gak keliatan," sambungnya.
Advertisement
Jajanan Jokowi
Tak hanya masyarakat biasa, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ternyata juga masih suka membeli jajanan pinggir jalan. Hal itu dilakukannya saat kunjungan kerja di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, dengan membeli cilok.
Dilansir dari akun Instagramnya, Jumat, 11 Januari 2019, Jokowi terlihat dan menuliskan sedang jajan cilok di Lapangan Gongseng, Ciracas, Kamis 10 Januari 2019. Tak hanya jajan cilok, Jokowi juga membeli beragam kuliner di kawasan tersebut. Sebut saja pempek dan keripik.
"Sepulang dari Ciracas kemarin saya membawa aneka makanan yang saya beli dari pengusaha super mikro binaan Program Mekaar seperti pempek Palembang, keripik bawang, keripik singkong, rempeyek kacang, hingga cilok goreng ini. Bukan untuk saya dan istri saja, di kediaman ada puluhan anggota Paspampres juga. Semuanya suka," tulis Jokowi.
Total ada lima bungkus pempek Palembang, dua bungkus keripik bawang, tiga bungkus keripik singkong, dua bungkus rempeyek kacang dan sepuluh tusuk cilok goreng yang dibeli Jokowi.
Jajanan yang Sehat
Di sisi lain, jajanan pinggir jalan juga harus sehat, apalagi banyak anak yang membeli pangan jajanan. Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan salah satu prioritas pengawasan pemerintah. Ada peran pemerintah yang strategis dalam mencukupi kebutuhan gizi anak sekolah.
"PJAS menyumbang 31,06 persen energi dan 27,44 persen protein dari konsumsi pangan harian. Hampir 99 persen anak sekolah jajan di sekolah, baik di kantin maupun pedagang di luar sekolah," jelas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (14/11/2019).
Dorongan jajanan pinggir jalan yang sehat juga dilatarbelakangi data Kementerian Kesehatan. Laporan Kementerian Kesehatan menyebut, makanan yang dijual di pinggir jalan menjadi sumber keracunan makanan tertinggi kedua di Indonesia. Masyarakat Indonesia juga perlu memahami pola pangan sehat.
Makanan sehat harus mudah diakses semua orang. Perwakilan FAO Stephen Rudgard menambahkan, perlu peningkatkan kualitas makanan jalanan. Meski begitu hal ini tidak mudah dilakukan. "Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan, makanan sehat dan bergizi mudah diakses dengan harga yang terjangkau untuk semua orang," tambahnya.
Advertisement