Liputan6.com, Jakarta - Para delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction atau GPDRR 2022 difasilitasi dalam program fieldtrip ke beragam destinasi wisata di Bali oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain menikmati panorama destinasi, para delegasi juga diajak untuk mencicipi jajanan Bali.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabarekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut bahwa kuliner Bali memiliki keunikan tersendiri. Ia berharap delegasi GPDRR dapat merasakan pengalaman kuliner di Pulau Dewata.
"Sebab kuliner di Bali memiliki sejarah di balik kehadiran suatu menu makanannya," kata Sandiaga Uno.
Advertisement
Lantas, apa saja rekomendasi jajanan Bali yang dapat dicicipi para delegasi GPDRR 2022? Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.
1. Rujak Jeruk Bali
Rujak Jeruk Bali adalah salah satu kuliner khas Bali yang terbuat dari olahan jeruk Bali yang disajikan bersama bumbu rujak. Jajanan ini memiliki rasa pedas, namun segar yang didapat dari jeruk Bali.
2. Tipat Serombotan
Tipat Serombotan ini berisi tipat atau ketupat, dan sayuran yang disiram dengan bumbu sambal yang pedas menggigit. Sayuran dalam seporsi serombotab terdiri dari tauge, kangkung, pare, dan kacang panjang.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekomendasi Jajan Bali
3. Jajan Bali atau Jaje Lukis
Camilan dari beras ketan yang dibentuk segitiga ini disebut sebagai jajan Bali atau jaje lukis. Kenyalnya ketan yang dikukus ini, disajikan juga dengan taburan parutan kelapa gurih, dan ditambahkan dengan lelehan manis dari gula merah.
4. Es Daluman
Es Daluman adalah minuman yang terbuat dari daun daluman yang merupakan tanaman khas Bali. Es daluman disajikan dengan santan dan gula jawa. Tak hanya menyegarkan, es daluman ini dinilai berkhasiat untuk tubuh, yaitu menurunkan tekanan darah serta sebagai bahan anti-racun.
5. BulungÂ
Bulung adalah jajanan khas Bali yang terbuat dari rumput laut hijau. Jajanan ini dihidangkan dengan bumbu yang terbuat dari kuah pindang.Â
Terkenal akan rasanya yang lezat, bulung juga memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Hal ini karena bulung terbuat dari rumput laut sehingga dipercaya bermanfaat untuk mencegah osteoporosis, penuaan dini, darah tinggi, dan kanker.Â
Advertisement
Endek Jadi Suvenir Bagi Delegasi GPDRR 2022
Endek Bali didaulat menjadi suvenir atau buah tangan khusus bagi delegasi pada penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Dengan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap endek Bali dapat mendunia dan dikenal lebih luas.
Sandiaga mengungkapkan endek adalah kain tenun yang berasal dari Bali yang memiliki ciri khas khusus dari lewat, corak, dan warna alam yang digunakan. Pewarnaan endek ini berbahan alami yang lebih aman terhadap kulit yang sensitif, dan lebih ramah lingkungan.
Pewarna alami ini diekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Untuk membuat warna cokelat pastel, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar mengkudu dan kraras atau daun pisang kering.
"Endek Bali ramah lingkungan sesuai dengan implementasi pariwisata berkonsep berkelanjutan. Kita harapkan endek Bali ini bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR 2022 ini, sehingga bisa berdampak baik pada kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembuka peluang usaha," kata Sandiaga.
Tas hingga Masker
Menparekraf menyampaikan endek Bali yang digunakan sebagai buah tangan untuk delegasi GPDRR ini diinovasikan dalam bentuk tas gail khas Bali hingga masker.
"Inovasi produk ekonomi kreatif inilah sebagai contoh bentuk kesiapan Indonesia dalam menyambut tatanan ekonomi baru. Inovasi produk ekraf seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sanggup memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi global yang mengedepankan konsep keberlanjutan," ujar Menparekraf.
Konsep resiliensi keberlanjutan di sektor pariwisata ini sendiri menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk masa mendatang dalam menghadapi risiko bencana. Sementara, tahun ini Indonesia didapuk sebagai tuan rumah sejumlah event internasional bergengsi, salah satunya "Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022" yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada 23--28 Mei 2022.
Kehadiran GPDRR sebagai konferensi multi-pemangku kepentingan yang dilaksanakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), merupakan momentum yang sangat berharga bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya dalam mendorong mitra global dalam memperkuat kolaborasi agar pulih bersama dari krisis, khususnya dalam konteks perubahan iklim hingga penanganan pandemi COVID-19.
Advertisement