Istana Sri Lanka Jadi Lokasi Piknik dan Selfie Warga, Begini Kondisinya Saat Ini

Di dalam Istana Sri Lanka kini dipenuhi dengan warga yang malah menjadikannya spot selfie.

oleh Putu Elmira diperbarui 12 Jul 2022, 13:09 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2022, 13:06 WIB
Massa Masih Kuasai Kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa
Seorang wanita berswafoto saat orang-orang memadati kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk hari kedua setelah diserbu di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/7/2022). (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah kerumunan besar memaksa masuk ke Istana Sri Lanka, ribuan orang berkerumun untuk melihat kompleks yang luas itu. Istana ini adalah bagian mengesankan dari arsitektur tipe kolonial yang berisi beberapa beranda, ruang pertemuan, ruang tamu, kolam renang dan halaman rumput yang luas.

Dikutip dari BBC, Selasa (12/7/2022), peristiwa dramatis yang terjadi pada Sabtu, 9 Julli 2022, memaksa Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri. Sementara, demonstran yang kesal menyerbu istana dan kini menjadikannya sebagai spot untuk piknik hingga selfie. Salah satunya adalah Rashmi Kavindhya.

"Lihatlah kemewahan dan kekayaan tempat ini," kata Kavindhya, yang datang bersama keempat anaknya ke kediaman presiden. "Kami tinggal di desa dan rumah kami kecil. Istana ini milik rakyat dan dibangun dengan uang rakyat."

Ribuan pria, perempuan, dan anak-anak berusaha memasuki kompleks dan beberapa penyelenggara protes mengendalikan kerumunan. Polisi Sri Lanka dan pasukan khusus hanya berdiri di sudut dan menyaksikan proses itu dengan tenang.

Saat orang-orang berkeliaran dari ruangan ke ruangan lain, semua orang ingin mengabadikan momen dengan berfoto selfie, di depan meja dan lukisan kayu jati, dan di area ruang tamu. Kursi rusak, pecahan kaca dari jendela dan pot berserakan di beberapa bagian bangunan, mengingatkan kekacauan dan kebingungan segera setelah orang banyak memaksa masuk ke kompleks.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Piknik

FOTO: Massa Kuasai Kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa
Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berenang di kolam dalam kompleks Istana Kepresidenan Sri Lanka di Kolombo, Sri Lanka, 9 Juli 2022. Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa yang terkepung melarikan diri dari kediaman resminya di Kolombo, kata seorang sumber pertahanan kepada AFP, sebelum pengunjuk rasa yang berkumpul untuk menuntut pengunduran dirinya menyerbu kompleks. (AFP)

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya untuk melihat istana seperti ini," kata seorang warga bernama AL Premawardene.

Pria yang bekerja di taman hiburan anak-anak di kota Ganeamulla ini melanjutkan, "Kami menunggu dalam antrean panjang untuk minyak tanah, gas, dan makanan, tetapi Rajapaksa menjalani kehidupan yang berbeda."

Para pemimpin protes telah mengatakan mereka tidak akan meninggalkan kediaman resmi Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sampai keduanya akhirnya meninggalkan kantor. Meskipun ada bahaya terinjak-injak saat kerumunan orang maju ke depan untuk melihat gedung itu, pasukan bersenjata lengkap dan petugas polisi khusus berdiri di belakang sementara para sukarelawan dari gerakan protes mengendalikan para pengunjung.

Kolam renang menarik banyak perhatian. Keluarga-keluarga berdiri di sekitar mengagumi kolam yang penuh dengan air berwarna cokelat. Penonton bertepuk tangan dan berteriak ketika seorang pemuda melompat ke air dan pengunjuk rasa terekam berenang pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Kata Warga

Massa Masih Kuasai Kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa
Massa berfoto di kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa pada hari kedua setelah diserbu di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/7/2022). Ribuan pengunjuk rasa di Sri Lanka telah menerobos barikade polisi dan menyerbu kediaman resmi presiden di salah satu protes anti-pemerintah terbesar di negara yang dilanda krisis tahun ini. (AP Photo/Rafiq Maqbool)

"Saya merasa sedih," kata Nirosha Sudarshini Hutchinson, yang mengunjungi kompleks itu bersama dua putrinya yang masih remaja. "Seorang pria yang terpilih sebagai presiden secara demokratis harus pergi dengan cara yang memalukan. Kami sekarang malu memilih dia. Orang-orang ingin mereka mengembalikan uang yang mereka curi dari negara."

Salah satu tempat paling populer tampaknya adalah tempat tidur bertiang empat tempat sekelompok pemuda bersantai. Bahasa utama negara pulau itu, Sinhala dan Tamil, serta bahasa Inggris dapat terdengar di sepanjang koridor.

Antusiasme warga terlihat jelas. Di luar mansion, di halaman rumput luas yang terawat, ratusan orang berkeliaran. Sebuah keluarga sedang piknik dengan santai di halaman hijau, di mana mereka tidak akan pernah diizinkan untuk duduk 24 jam yang lalu.

Warga Sri Lanka merasa protes mereka selama berbulan-bulan akhirnya menyebabkan pemecatan para pemimpin negara mereka, yang mereka salahkan atas krisis ekonomi. Sekilas tentang gaya hidup para pemimpin mereka membuat mereka semakin gerah.

Presiden Rajapaksa Mundur Usai Istana Diserbu

Massa Masih Kuasai Kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa
Massa memadati kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk hari kedua setelah diserbu di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/7/2022). Sri Lanka berada dalam kekosongan politik untuk hari kedua Senin dengan para pemimpin oposisi belum menyepakati siapa yang harus menggantikan Gotabaya Rajapaks. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengumumkan dia akan mundur setelah pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan membakar rumah perdana menteri. Baik perdana menteri maupun presiden tidak berada di gedung pada saat itu.

Ratusan ribu orang turun ke ibukota Kolombo, menyerukan Rajapaksa untuk mengundurkan diri setelah berbulan-bulan protes atas salah urus ekonomi. Rajapaksa akan mengundurkan diri pada 13 Juli 2022.

Sedangkan, PM Wickremesinghe telah setuju untuk mengundurkan diri. Ketua parlemen mengatakan presiden memutuskan untuk mundur "untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai" dan meminta masyarakat untuk "menghormati hukum".

Pengumuman itu memicu letusan kembang api perayaan di kota. Para pemimpin politik akan mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk membahas transisi kekuasaan yang mulus.

Militer Sri Lanka telah mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan untuk menjaga ketenangan. Setelah peristiwa pada Sabtu, 9 Juli 2022, Amerika Serikat mengimbau para pemimpin Sri Lanka untuk bertindak segera untuk menyelesaikan krisis ekonomi negara itu.

 
Infografis 8 Ledakan Bom Teror Sri Lanka
Infografis 8 Ledakan Bom Teror Sri Lanka (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya