Secuil Hal Kecil Bikin Celetukan Bisa Jadi Karya yang Berhasil

Sebuah celetukan bisa jadi karya dengan cara yang nggak terduga, loh!

oleh stella maris diperbarui 04 Okt 2022, 13:35 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 19:30 WIB
Secuil Hal Kecil Bikin Celetukan Bisa Jadi Karya yang Berhasil
Bisa tampil dari hal paling kecil.

Liputan6.com, Jakarta Pondasi untuk menciptakan karya menjadi hal penting buat mewujudkan impian sekecil apapun, agar dapat menjadi karya yang besar. Bahkan, sebuah celetukan bisa jadi karya dengan cara yang nggak terduga, loh!

Misalnya, kamu mengucap atau nyeletuk mau bikin sebuah karya dari segala hal yang disukai. Memang, bikin karya akan lebih mudah ketika memang terinspirasi dari segala hal yang memantik motivasi dan kreativitasmu. Jadi, jangan sepelekan ucapanmu karena celetukan bisa jadi karya meski hanya sekadar mengucap!

Tapi kalau yang diomongin soal karya, banyak yang berpikir kalau sebuah karya harus memiliki keistimewaan, keunggulan, dan daya tarik, agar bisa dikenal banyak orang. Sebagian lain mengatakan kalau pondasi untuk menciptakan karya harus menempuh sekolah seni, biar karya yang diciptakan bisa benar-benar 'menjual'. 

Kalau menurutmu gimana sih caranya buat bikin karya? Jika kamu bingung, alangkah baiknya kamu tahu bahwa untuk menciptakan sebuah karya, nggak melulu harus jadi seniman dulu. Buat bisa menghadirkan sebuah karya, kamu nggak melulu harus paham soal dunia seni. 

Kamu bisa memulainya dengan mengenali kekuatan dan kelemahanmu, mengamati dunia dari kacamata seorang seniman, dan yang banyak dilakukan orang adalah belajar langsung dari ahlinya. Yup, buat menciptakan karya seni sendiri, nggak melulu harus dimulai dengan bikin karya besar. Kamu bisa memulainya dengan melakukan sejumlah langkah kecil berikut ini, seperti: 

1. Pahami Dulu Definisi Seni

Ilustrasi seniman
Ilustrasi seniman/Shutterstock-Anna Nass.

Jika bicara tentang seni, ada sejarah panjang yang mengikutinya. Seni kebaratan misalnya yang dimulai dari bangsa-bangsa Timur, yaitu Yunani Kuno. Di masa itu, karya seni Yunani berdiri sendiri dan nggak dipengaruhi kesenian bangsa lain. 

Beberapa seni Yunani Kuno yang dikenal bahkan masih dilakukan para seniman hingga saat ini adalah seni yang berkaitan dengan arsitektur, patung, lukisan, dan tembikar. Di zaman itu, seni punya pakemnya sendiri dan nggak semua kalangan punya privilege untuk menikmati sebuah seni. 

Akan tetapi jika melihat seni di zaman modern, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju pesat. Di zaman modern, salah satu karya seni yang menarik perhatian adalah karya pelopor gerakan pop art asal Amerika Serikat yang menampilkan karya seni modern dan budaya pop. Karya seni yang dihadirkan mengedepankan karya sebagai komoditi yang layak 'dijual' dibandingkan eksistensinya di dunia seni. 

Pondasi untuk menciptakan karya seni bisa dengan melibatkan objek sehari-hari dan bikin karya sesuai dengan kesenangannya. Pasalnya, seni adalah milik semua dan seni harus bisa dinikmati siapa saja. Bahkan karya seni adalah sesuatu yang bisa kamu hindari. Mungkin kamu berpikir, gimana caranya membuat seni dari sesuatu yang dihindari. Namun bukti dari celetukan bisa jadi karya itu ada. Yup, itulah seni yang merupakan cara atau bentuk ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. 

Setiap ekspresi perasaan manusia memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Misalnya, dari sebuah foto selfie yang dilakukan setiap hari, selama bertahun-tahun dapat menjadi produk Non Fungible Token (NFT) yang bernilai. 

NFT merupakan salah satu karya seni berbentuk digital yang muncul di era teknologi internet dan digital saat ini. Bukan itu saja, dari hal sederhana, seperti membuat karya dengan pensil warna dan media kertas saja juga bisa bernilai. Asalkan itu hal yang unik dan bisa memberikan pengalaman baru bagi penikmatnya, dia bisa bernilai jual.  

Jadi sekali lagi ingat kata seniman yang sukses menciptakan karya-karya brilian, bahwa seni adalah milik semua dan seni harus bisa dinikmati siapa saja. 

2. Bikin Konteks 'Historis'

Ilustrasi seniman
Ilustrasi seniman/Shutterstock-Krakenimages.com.

Jika kamu sudah memahami apa itu seni yang menjadi sebuah karya, sekarang saatnya kamu buktikan sendiri bahwa celetukan bisa jadi karya yang bernilai. Coba saja membuat NFT versi kamu sendiri, dari kumpulan foto-foto selfie atau jenis foto lainnya. Berawal dari iseng, lalu konsisten dan akhirnya jadi karya yang bernilai.

Sebaliknya, bila kamu punya hobi menggambar, jangan ragu untuk mengembangkannya. Buat karya dari objek-objek sekitar kamu, berikan sentuhan yang berbeda dan tampilkan cerita unik di baliknya. Selain itu, kamu juga bisa bikin karya sendiri yang dibangun dari imajinasimu, kegiatan sehari-harimu, sederet pengalaman hidupmu, atau gambaran dari kehidupan yang terjadi saat ini. Kamu pasti tahu bahwa ada cerita di balik sebuah karya. 

Yup, agar konsep historis yang dibuat sampai ke para penikmat seni, keterampilan berpikir kritismu sangat diperlukan, untuk mengorganisasi informasi dengan baik. Kenapa? Itu karena nantinya kamu akan membuat keputusan sendiri yang sedikit banyak pengaruhnya datang dari faktor eksternal. 

Ada landasan teoritis atau konteks historis untuk penciptaan karya, nggak peduli seberapa konyolnya pendapatmu tentang konteks tersebut. Setelah kamu tahu konteks historisnya, jika ada yang bertanya tentang konteks tersebut, jawablah bahwa karya senimu sangat berharga. Sangat penting bagimu untuk merasa 'benar' sekaligus mempertahankan pendirianmu atas konteks historis yang kamu buat. 

3. Tentuin Media Artistiknya

Ilustrasi seniman
Ilustrasi seniman/Shutterstock-Krakenimages.com.

Media dalam karya seni adalah wadah untuk mengungkapkan berbagai ide atau gagasanmu. Dalam karya seni, media adalah berbagai alat dan metode yang digunakan secara berabad-abad untuk menciptakan karya seni. 

Namun ingat kalau celetukan bisa jadi karya, selama kamu nggak mempersulit diri sendiri saat pemilihan media artistiknya. Jadi, ketika kamu sudah tahu apa itu seni, punya gagasannya, tentukan media artistiknya yang paling gampang dicari, nggak mesti butuh biaya tinggi, dan gampang digunakan.

Yup, kamu bisa bikin karya menggunakan pensil, pulpen, krayon, tinta, arang, kuas, kayu, daun dari tanaman, atau bahkan memanfaatkan media berkarya dengan menggunakan media digital. 

Apalagi di zaman seperti sekarang ini, kamu bisa bikin karya apapun karena didukung dengan perkembangan teknologi yang makin mutakhir. Meski nggak terbatas dengan media tertentu, kamu hanya perlu punya kemampuan untuk mengolah dan mentransformasikannya secara teknis.

Misalnya penggunaan kamera sebagai media ekspresi dan dokumentasi. Apalagi generasi saat ini akrab banget dengan teknologi yang selalu tersedia di ujung jari. Dari kamera smartphone, sebuah foto bisa jadi karya yang berbicara. Itu karena foto adalah seni visual yang paling mudah ‘dirasuki’ dan banyak dinikmati banyak orang. 

Di balik gambar realitas itu pun dapat 'dimanipulasi' dengan cara yang hampir nggak terbatas untuk menghasilkan mahakarya digital yang luar biasa karena tersedianya berbagai aplikasi dan fitur pengeditan foto. Jepretan yang tadinya biasa saja menjadi sempurna. Celetukan bisa jadi karya yang dipuja-puja karena kamu berhasil mengambil momen yang nggak biasa.  

4. Now Make Something

Ilustrasi seniman
Ilustrasi seniman/Shutterstock-dmitro2009.

Ketika bicara tentang seni dan konsep 'historis' seperti yang dijelaskan sebelumnya, seni dapat dilihat dari realitas kehidupan manusia karena konkret dan nyata. Seni juga merupakan realitas fiksi dan subjektif karena adanya imaji dari dalam diri manusia itu sendiri. 

Dalam gagasan atau konsep sebuah karya seni, terdapat referensi atau sumber inspirasi terhadap wujud dan bentuk karya seni yang akan kamu ciptakan. Ingat lagi bahwa seni seharusnya bersifat unik dan celetukan bisa jadi karya. 

Its time to make something, karya! Untuk memulainya kamu nggak perlu bingung tentang gimana cara membuat garis terhubung, desain yang estetik, atau gimana cara mencampurkan warna biar terlihat eksentrik. 

Sekarang zamannya digital, kamu bisa bikin karya dengan melihat tutorial dari media digital atau bergabung dengan komunitas daring. Tujuannya yang pasti untuk mencari referensi yang sesuai dengan konteks historis yang sudah kamu rencanakan sebelumnya. 

Jika kamu memang suka menggambar dan dinding kamarmu kosong melompong, buatlah jadi bernyawa. Manfaatkan waktu luangmu minimal 20 menit di setiap sesi menggambar. 

Kemudian sebelum bikin karya, pastikan juga mood alias suasana hatimu sedang baik. Dengan begitu, kamu dipenuhi dengan semangat dan perasaan positif ketika akan bikin karya. Tapi nggak jarang, ketika perasaan lagi gundah gulana, seseorang bahkan bisa juga loh bikin karya. Celetukan bisa jadi karya yang dipuji, yuk mulai eksekusi!

5. Beritahu Karya Seni yang Kamu Buat

Ilustrasi mempublikasikan karya seni
Ilustrasi mempublikasikan karya seni/Shutterstock-SeventyFour.

Kamu tahu bahwa nggak ada yang peduli dengan apa yang kamu buat, jika bukan diri sendiri. Nggak ada yang peduli dengan celetukan yang bisa bikin karya tanpa dikenali dan diketahui siapa yang membuatnya. 

Kamu sudah membuat karya dengan pengetahuan senimu yang mungkin saja otodidak, hingga melahirkan karya yang direpresentasikan dengan kritis, lengkap bersama konsep historis. Karya senimu akhirnya memberikan gambar, bentuk, atau materi yang terlihat baik. Tapi belum kamu publikasikan? 

Di momen inilah kamu harus menyadari bahwa publikasi adalah bagian terpenting dari inventaris karya karena ini adalah capaian akhir dalam mengarsipkan karya. Maka dari itu, setelah menciptakan karya seni, penting bagimu buat memberitahu ke semua orang tentang hasil ciptaanmu. 

Oh ya, ketika karya senimu sudah jadi, nggak perlu dibanding-bandingkan dengan karya orang lain. Itu karena dapat merugikanmu yang bikin ujung-ujungnya kamu malu buat mempublikasikan karya seni yang sudah kamu  buat. 

Ingatlah bahwa karya seni ciptaanmu adalah karya yang menyenangkan, membahagiakan, dan bikin kamu puas. Karya senimu itu unik, punya cerita sendiri, dan mewakili karakter atau kepribadianmu. 

Nah, jika kamu bingung untuk mempublikasikannya, kamu bisa mengandalkan internet. Yup, di era yang didominasi oleh situs dan layanan jejaring sosial, informasi bergerak secepat kilat. 

Jangkauan internet sangat luas, dari satu benua ke benua lain, tanpa nggak ada gangguan ruang dan waktu. So, untuk 'memasarkan' karya seni secara efektif, kamu bisa melakukan beberapa cara efektif. 

Kamu bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi internet. Mulai dari media digital berbasis gambar atau media digital berbasis video dan musik yang tentunya dapat menjadi wadah promosi pribadimu. Kamu bisa menuliskan makna atau arti di balik karya senimu. Jabarkan tentang pesan yang ingin disampaikan. 

Jika memang kamu ingin ada feedback dari pengikutmu, buatlah caption yang menarik. Jangan lupa, sertakan tagar agar karyamu lebih mudah dicari.  Sebarkan karya senimu ke lebih banyak orang dan kenalan. Bila ada kesempatan, beranikan diri untuk mengikutsertakan karyamu ke dalam event. 

Lolos atau nggaknya, itu urusan belakangan yang penting kamu berani mencoba, kamu sudah berani membagikan karya senimu ke banyak orang yang nggak kamu kenal. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya