Lapangan Taman Menteng Kini Berhias Mural Warna-warni Karya Stereoflow, Tolong Dijaga Bersama

Lapangan Taman Menteng dibalut dengan warna-warni karya seniman mural Stereoflow yang terinspirasi dari semangat kolaborasi dan keberagaman Kota Jakarta.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Okt 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 08:00 WIB
Lapangan Taman Menteng Berhias Mural Warna-warni Terinspirasi Semangat Kolaborasi
Lapangan Taman Menteng dibalut dengan warna-warni karya seniman mural Stereoflow yang terinspirasi dari semangat kolaborasi dan keberagaman Kota Jakarta. (dok. Mahavisual)

Liputan6.com, Jakarta - Empat lapangan Taman Menteng kini berhiaskan mural warna-warni karya seniman grafiti Stereoflow (Adi Dharma). Karya bertajuk "Gelora Ragam" ini terinspirasi dari semangat kolaborasi dan keberagaman kota Jakarta.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, karya yang didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut menghiasi empat bidang lapangan olahraga seluas 4.000 meter persegi. Proses pengerjaan mural di lapangan Taman Menteng memakan waktu selama dua pekan, yakni dari 1--14 Oktober 2022.

Mural penuh warna ini dikreasikan oleh tim kerja Stereoflow yang beranggotakan 16 seniman. Stereoflow menerangkan sangat senang dapat terlibat dalam kolaborasi yang seru sekaligus menantang di lapangan Taman Menteng.

"Semangat Jakarta Kota Kolaborasi serta Keberagaman menjadi ilham yang kuat bagi saya untuk mewujudkan karya mural dalam kesempatan istimewa ini," terang sang seniman.

Baginya, keberagaman warna senantiasa menjadi satu kesatuan komposisi yang selaras dan saling melengkapi satu sama lainnya. Hal itu pula yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kota Jakarta yang sangat beragam dan dinamis, namun senantiasa saling hidup berdampingan dengan damai.

"Pada akhirnya inilah yang mampu menciptakan nuansa tersendiri dan melahirkan identitas Jakarta," lanjutnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Andhika Permata mengaku sangat terbuka untuk memberikan ruang bagi para pelaku industri kreatif untuk ikut serta mewarnai Jakarta dan mempercantik kota melalui berbagai karya yang mereka miliki, salah satunya dengan mural. "Kolaborasi dengan Stereoflow merupakan satu upaya untuk mempercantik ibu kota," katanya.

Refleksi Makna

Lapangan Taman Menteng Berhias Mural Warna-warni Terinspirasi Semangat Kolaborasi
Lapangan Taman Menteng dibalut dengan warna-warni karya seniman mural Stereoflow yang terinspirasi dari semangat kolaborasi dan keberagaman Kota Jakarta. (dok. Mahavisual)

Andhika berharap ke depannya kolaborasi serupa dapat terus dilaksanakan. "Kita memiliki berbagai ruang publik yang mungkin bisa dijadikan tempat bagi para pelaku kreatif untuk memamerkan karya-karya mereka," terang dia.

Harapannya, selain sebagai salah satu upaya pengembangan potensi ekonomi kreatif di Jakarta, mural ini dapat meningkatkan daya tarik wisatawan. Mural ini juga menjadikan Taman Menteng sebagai salah satu ruang publik yang menarik untuk dikunjungi masyarakat.

Stereoflow mengungkapkan bahwa setiap warna seolah-olah adalah posisi-posisi pemain dalam tim olahraga. Menurutnya, kerja sama yang apik sangatlah penting untuk menggapai tujuan bersama.

Beberapa detail dalam karya mural ini merefleksikan makna-makna tertentu seperti 44 buah sumur resapan yang ada di lokasi dilambangkan guratan-guratan tekstur air yang ada pada mural ini. Ada pula histori lapangan ini sebagai markas klub Persija, dihadirkan lewat motif kulit macan pada karya ini.

Ia mengatakan karya itu juga terwujud berkat para sponsor. Salah satunya Indofood yang menyediakan cat dan alat gambar. Ada pula PT NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP Info) yang menyediakan koneksi internet gratis untuk dinikmati oleh pengunjung di Taman Menteng.

Tentang Stereoflow

Lapangan Taman Menteng Berhias Mural Warna-warni Terinspirasi Semangat Kolaborasi
Lapangan Taman Menteng dibalut dengan warna-warni karya seniman mural Stereoflow yang terinspirasi dari semangat kolaborasi dan keberagaman Kota Jakarta. (dok. Mahavisual)

Seniman Stereoflow (Adi Dharma) yang berbasis di Jakarta populer oleh karya-karyanya yang dianggap cerdas dan bergaya ikonik yang memungkinkan terjadinya percakapan antara artis dan penikmat karyanya. Karya-karyanya adalah kombinasi dari semua gaya visual yang dirinya telah jelajahi sepanjang kariernya, mulai dari grafiti, seni rupa jalanan, hingga seni rupa kontemporer. Semuanya didekonstruksi dan digubah menjadi identitas yang sama sekali baru.

Dengan menggunakan bentuk dan warna yang sederhana, karyanya juga memaknai suasana kesederhanaan dan keceriaan musik 80-an. Lalu, konsep yang ada disusun secara abstrak dengan harapan orang-orang dapat merasakan lebih banyak getaran visual daripada mempertanyakan artinya. 

Merangkul pendekatan multimedia dalam karya-karyanya, portofolio Stereoflow mencakup mural skala besar, lukisan, cetakan, patung, dan juga seni instalasi. Di samping karya komersialnya, Stereoflow memiliki riwayat menggagas karya seninya di sejumlah negara seperti di Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Kanada, Hong Kong, Thailand, Singapura, dan Australia.

Lapangan Basket

Stereoflow Basketball Court Series
Lapangan Basket Pamulang, Tangerang Selatan dikreasikan dengan sentuhan mural persembahan TEAMUP dan seniman Bandung, Stereoflow. (dok. Istimewa)

 

Sebelumnya, pada September 2020, Stereoflow juga menyulap Lapangan Basket Pamulang, Tangerang Selatan. Karya itu adalah persembahan TEAMUP, perusahaan yang berfokus pada pengelolaan bakat seni visual dengan Stereoflow.

Sinergi ini melaksanakan gerakan yang bertajuk Stereoflow Basketball Court Series. Adapun pengerjaan dilakukan selama 10 hari, yakni dari 8--17 September 2020.

Proyek itu merupakan program yang mengubah penampilan lapangan basket dengan menambahkan mural di lapangan tersebut. Program tersebut sekaligus memperkenalkan street culture di Indonesia.

Menurut Stereoflow, dipilihnya lapangan basket jadi medianya karena ingin masyarakat juga lebih peka terhadap menjaga kesehatan diri dan menumbuhkan rasa giat berolahraga di masyarakat, terkhusus milenial. Dikatakan sang seniman, pengerjaan mural di lapangan basket ini jadi yang pertama di Pamulang, Tangerang Selatan. 

"Warna-warni dari mural diibaratkan sebagai perbedaan yang ada di dalam masyarakat, yang kemudian warna tersebut dipadukan menjadi mural apik yang melambangkan persatuan dan menciptakan harmoni dalam kebersamaan," kata Stereoflow.

Ekspresi Kala Pandemi, Mural Hiasi Tembok Dekat Stasiun MRT Jakarta
Mural persembahan Stereoflow dan Mahavisual di tembok dekat Stasiun MRT Cipete Raya. (dok. Istimewa)

Ada pula mural yang menghiasi tembok dekat stasiun MRT Jakarta sebagai ekspresi seniman berkarya di tengah masa pandemi Covid-19 yang dihadirkan pada Juli 2021 lalu.

Mural ini merupakan persembahan Mahavisual bersama Stereoflow sebagai upaya "Berkarya untuk Jakarta" dengan membuat mural di kawasan Jakarta Selatan. Terciptanya karya ini diharapkan menumbuhkan semangat kebebasan berekspresi di tengah hantaman masa pandemi Covid-19.

Kegiatan ini mengubah tampilan tembok seluas 20x15 meter yang berada di dekat Stasiun MRT Cipete Raya. Pemilihan lokasi pembuatan mural tak lain agar tampak lebih menarik bagi para pejalan kaki, pengendara, hingga pengguna transportasi umum, terkhusus MRT. Ini juga sekaligus jadi momen memperkenalkan lebih dekat street art di Tanah Air.

Pengerjaan mural ini bukan kali pertama bagi Stereoflow. Proyek ini menghabiskan waktu selama empat hari, yakni dari 29 Juni-- 2 Juli 2021.

Infografis Seniman Indonesia Mendunia
Seniman Indonesia tak hanya berkarya di dalam negeri, namun mampu tembus secara global. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Infografis Seniman Indonesia Mendunia Cerita Akhir Pekan
Seniman Indonesia yang tampil di panggung global, masih eksis hingga sekarang. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis) 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya