Liputan6.com, Jakarta - Sosok Gordon Ramsay jadi perbincangan warga Korea Selatan setelah ketahuan meminta penjagaan ekstra saat berkunjung ke negara itu pada 9--11 November 2022. Tindakannya itu menuai kontroversi meski ia sudah pulang ke negerinya.
Gordon Ramsay sebelumnya mengajukan permintaan kepada kepolisian untuk 'kerja sama keselamatan' selama satu jam perjalanan menggunakan kereta bawah tanah pada Kamis, 10 November 2022, pukul 11 pagi, waktu setempat. Permintaan perusahaan itu tidak menyebutkan secara spesifik terkait penempatan petugas.
Advertisement
Baca Juga
Namun, mereka mengungkapkan kekhawatiran kemunculan Gordon Ramsay di kereta bawah tanah itu akan memicu kerumunan besar di ruang publik. Hal itu disampaikan oleh pejabat dari Seoul Metro, Korea Railroad Corp (Korail), dan Polisi Bawah tanah Seoul kepada The Korea Times, dikutip Senin (14/11/2022).
Ketiga pihak tersebut merupakan penanggung jawab atas operasional jalur kereta bawah tanah yang ditumpangi Ramsay. Chef asal Inggris dan asistennya itu diketahui naik kereta di jalur 2 dari Stasiun Jamsil, di tenggara Seoul, kemudian berpindah ke Jalur Suin-Bundang di Stasiun Seolleung dan tiba di Stasiun Hutan Seoul.
Itinerary sepanjang delapan stasiun itu biasanya memakan waktu sekitar 23 menit. Jalur 2 berada di bawah yurisdiksi Metro Seoul, sedangkan Korail mencakup jalur Suin - Bundang.
Permintaan pengamanan yang diajukan seorang selebritas terkait penggunaan transportasi umum itu belum pernah terjadi sebelumnya. Laporan tentang permintaan tersebut sontak memicu kemarahan publik yang tak setuju atas penggunaan sumber daya publik untuk melindungi selebriti asing.
Saran Operator Kereta
Seoul Metro lalu menyarankan Gordon Ramsay Korea untuk menggunakan moda transportasi alternatif, seperti kendaraan pribadi, mengingat kehadirannya di kereta bawah tanah bisa memicu kerumunan. Namun, mereka juga menempatkan lima pejabat, termasuk petugas dan staf stasiun di Stasiun Jamsil sebagai langkah pencegahan bila saran tersebut tidak dipatuhi pihak Ramsay.
"Itu bukan untuk Gordon Ramsay, tetapi merupakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan kerumunan orang," kata pejabat itu.
Sementara, KORAIL menempatkan empat petugasnya dalam patroli keselamatan untuk mendampingi perjalanan Ramsay di sepanjang jalur Suin - Bundang. Lagi-lagi, pejabat berdalih bahwa langkah pengamanan itu bukan untuk mengamankan selebriti.
Sedangkan, seorang pejabat Polisi Kereta Bawah Tanah Seoul mengonfirmasi bahwa tidak ada personel polisi kereta bawah tanah yang ditempatkan atas permintaan pihak Ramsay. Sebagai gantinya, pihak kepolisian berjanji akan menanggapi laporan darurat jika terjadi insiden apapun yang diakibatkan oleh kerumunan orang karena kehadiran Ramsay di subway.
Advertisement
Berjalan Lancar
Polisi kemudian menginformasikan hal tersebut ke ruang situasi di Kepolisian Metropolitan Seoul. Begitu pula dengan tiga kantor polisi yang terletak di dekat stasiun kereta bawah tanah yang berada di sepanjang rencana perjalanan Ramsay, yakni Kantor Polisi Songpa di dekat Stasiun Jamsil, Kantor Polisi Gangnam di dekat Stasiun Seolleung, dan Kantor Polisi Seongdong di dekat Stasiun Hutan Seoul.
Beruntung, tidak ada insiden maupun masalah keamanan yang dilaporkan terkait perjalanan kereta bawah tanah Ramsay, menurut pihak kepolisian maupun operator kereta. Sementara, pihak Ramsay masih belum menanggapi alasan tetap bersikukuh menaiki kereta bawah tanah dengan risiko tersebut.
Kereta bawah tanah yang sesak, terutama di jam pergi dan pulang kantor, bukan pemandangan baru di Seoul, Korea Selatan. Namun, hal itu belakangan dipandang berbeda setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Keramaian yang terjadi menimbulkan serangan panik pada sebagian penumpang. Seorang pekerja kantoran berusia 30 tahun bermarga Lee, yang melakukan perjalanan di Seoul Metro Line 9 dalam perjalanan paginya dari Stasiun Dangsan ke Stasiun Sinnonhyeon, turun dari kereta pada Senin pagi, 31 Oktober 2022, merasa sesak napas.
"Saya tidak bisa bernapas. Ini bukan pertama kalinya saya merasa seperti tercekik selama perjalanan kereta bawah tanah pagi saya, tapi itu sangat serius, seperti serangan panik," katanya. Lee naik kereta ekspres di Jalur 9 yang terkenal karena kepadatannya selama jam sibuk.
Tragedi Itaewon
Tragedi Itaewon terjadi di sebuah gang sempit yang miring. Korea Times melaporkan jumlah korban bertambah menjadi 158 orang, terdiri dari 132 warga Korea dan 26 warga asing.
Korban tewas terakhir adalah seorang perempuan berusia 20an, menurut Markas Besar Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan. Prosesi pemakaman untuk 130 korban warga Korea sudah dilaksanakan, sementara 24 mayat korban warga asing sudah dipulangkan ke negeri mereka masing-masing.
Dari 196 orang yang terluka, 10 di antaranya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kecelakaan kerumunan paling mematikan dalam sejarah negara itu tampaknya mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Orang Korea, yang telah terbiasa dengan kepadatan kota dan kepadatan di jalan-jalan, sekarang tiba-tiba menyadari betapa berbahayanya kondisi ini.
Advertisement