Jokowi Ajak Korea Selatan Bangun Ibu Kota Nusantara

Presiden Joko Widodo turut mengundang Korea Selatan untuk menjadi mitra dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui investasi maupun alih teknologi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2022, 10:00 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja.
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut. (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa kemitraan ASEAN dan Korea Selatan menunjukkan optimisme meskipun di tengah ketidakpastian kondisi global. Optimisme ini kian menguat dengan kondisi ekonomi kawasan 2022 yang diperkirakan tumbuh 5,1 persen. Angka ini di atas pertumbuhan ekonomi dunia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat 11 Nonember 2022 di Phnom Penh, Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi presiden dalam pertemuan ini.

Untuk mempertahankan kawasan sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth) harus diwujudkan dalam dua hal yakni stabilisasi kawasan untuk menjaga perdamaian serta fokus kerja sama ekonomi yang diarahkan untuk membangun ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau.

“Perbedaan dan rivalitas harus dikelola dengan baik sehingga konflik tidak terjadi di kawasan Indo-Pasifik. ASEAN dan Korea Selatan harus menjadi mesin utama perdamaian di kawasan,” ungkap Presiden Joko Widodo, dlaam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).

Selanjutnya, untuk penguatan kerja sama ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Korea Selatan mempunyai pengalaman dalam pengembangan teknologi hijau dan energi bersih.

Pembangunan hijau dan berkelanjutan menjadi kunci masa depan ASEAN yang pada 2025 ditargetkan akan menggunakan 23 persen energi terbarukan dan 20 persen kendaraan berbahan bakar listrik.

“Ini adalah peluang bagi kita untuk menjalin kemitraan yang konkret terutama dalam energi terbarukan, pembangunan smart city, ekosistem mobil listrik, serta sistem penyediaan air bersih,” pungkas Presiden Joko Widodo.

 

Bangun IKN

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja.
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut. (Dok Kemenko Perekonomian)

Sebagai penutup, Presiden Joko Widodo turut mengundang Korea Selatan untuk menjadi mitra dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui investasi maupun alih teknologi untuk menjadikan IKN sebagai kota yang hijau dan berkarbon negatif.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga selaku Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN-Indonesia turut menyampaikan bahwa ASEAN memiliki potensi ekonomi hijau sebesar USD 1 triliun dan menciptakan 30 juta pekerjaan pada 2030.

Saat ini paling tidak terdapat dua inisiatif penting yang dibahas yakni ekonomi sirkular yang bertujuan menjadi panduan transisi ASEAN pada ekonomi berkelanjutan.

Selanjutnya memperhatikan tentang perubahan iklim yang berlaku secara global dan meningkatnya produksi berbasis green dan sirkular, maka disusun pula strategi ASEAN terkait netralitas karbon yang diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun depan.

KTT ASEAN-Korsel, Jokowi Fokus Kerja Sama Ekonomi Hijau

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja.
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar pada Jumat (11/11/2022) di Phnom Penh, Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut. (Dok Kemenko Perekonomian)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel) penting untuk diarahkan untuk membangun ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT ASEAN-Korea Selatan ke-23 di Hotel Sokha Phnom Penh Kamboja, Jumat, 11 November 2022. KTT ini dihadiri pemimpin ASEAN dan Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol.

"Republik Korea punya pengalaman dalam pengembangan teknologi hijau dan bersih. Ini adalah peluang bagi kita untuk menjalin kemitraan yang konkret, terutama dalam energi terbarukan, pembangunan smart city, ekosistem mobil listrik, serta sistem penyediaan air bersih," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dia, pembangunan hijau dan berkelanjutan menjadi kunci masa depan ASEAN. Pada tahun 2025, ASEAN menargetkan 23 persen energi terbarukan dan 20 persen kendaraan berbahan bakar listrik.

"ASEAN juga berkomitmen mengembangkan smart cities dan kota yang berkelanjutan," katanya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengundang Korea Selatan menjadi mitra dalam membangun Ibu Kota Nusantara melalui investasi, maupun alih teknologi. Selain kerja sama ekonomi hijau, dia juga menekankan pentingnya stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Jokowi menilai segala bentuk perbedaan dan rivalitas harus dikelola dengan baik. "ASEAN-RoK harus dapat menjadi mesin utama perdamaian di kawasan," jelas Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya