Daftar Maskapai Paling Aman di Dunia 2023, Qantas Duduki Posisi Pertama

Qantas kembali ke puncak daftar maskapai paling aman di dunia setelah sempat tergeser pada tahun 2021.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Jan 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 08:00 WIB
Finnair AY666 (2)
Ilustrasi pesawat Airbus A320-214 milik penerbangan Finnair dengan nomor registrasi OH-LXA yang melayani AY666 pada 13 Oktober 2017. (Sumber Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu, banyak orang melakukan penerbangan pertama mereka setelah hiatus perjalanan pandemi. Sementara, tahun 2023 diyakini akan menjadi tahun para pelancong kembali ke pesawat. Tak sedikit orang yang merasa gugup saat akan naik pesawat, daftar maskapai paling aman di dunia 2023 ini mungkin bisa membantu Anda.

Mengutip dari Euronews, Minggu, 8 Januari 2023, ArlineRatings.com telah menganalisis 385 perusahaan perjalanan udara yang berbeda untuk menentukankan 20 yang paling aman di dunia. Dalam jajak pendapat terpisah, mereka juga mengumpulkan 10 maskapai penerbangan hemat teratas.

Jadi, apakah Anda terbang dengan kelas satu atau ekonomi, pelancong akan tahu berada di tangan yang aman. Untuk mengetahui 20 teratas mereka, AirlineRatings.com melihat berbagai faktor, termasuk catatan insiden serius selama dua tahun terakhir, audit pemerintah, usia armada, dan tentu saja, protokol keselamatan COVID-19. 

Qantas berada di puncak klasemen maskapai paling aman di dunia berkat rekor pertama yang luar biasa dalam operasi dan keselamatan yang membuatnya diterima sebagai maskapai penerbangan paling berpengalaman di industri ini, menurut situs peringkat keselamatan udara. Maskapai andalan Australiaitu kembali menduduki puncak tangga keselamatan.

Pada tahun lalu, mereka kehilangan posisi teratas tahun lalu, karena insiden di Bandara Perth pada 2018. Kejadian tersebut dialami pesawat Boeing 737 yang baru saja keluar dari landasan pacu, taksi melewati stop bar dan hampir bertabrakan dengan 737 lain yang ada di dalamnya.

Laporan insiden ini tidak dicatat hingga 2020 yang kemudian memengaruhi peringkat keselamatan pada 2021. Qantas turun ke peringkat tujuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daftar 20 Besar

Singapore Airlines Bebaskan Biaya Pesan Ulang Tiket Pesawat Menyikapi COVID-19
Ilustrasi maskapai Singapore Airlines. (dok. Instagram @singaporeairid/https://www.instagram.com/p/B8yWUHCAcp8/Dinny Mutiah)

Air New Zealand yang merupakan pemenang tahun lalu, berada di posisi kedua tahun ini. Etihad Airways UEA berada di urutan ketiga, sementara Qatar Airways berada di urutan keempat.

"Maskapai penerbangan ini menonjol di industri dan berada di garis depan keselamatan, inovasi, dan peluncuran pesawat baru," kata Pemimpin Redaksi AirlineRatings.com Geoffrey Thomas tentang peringkat situs web.

"20 maskapai teraman kami tahun 2023 selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi keselamatan, keunggulan operasional, dan peluncuran pesawat baru yang lebih canggih seperti Airbus A350 dan Boeing 787."

Adapun 20 besar lainnya maskapai paling aman di dunia 2023 adalah:

5. Singapore Airlines

6. TAP Air Portugal

7. Emirat

8. Alaska Airlines

9. EVA Air

10. Virgin Australia/Atlantik 

11. Cathay Pacific Airways

12. Maskapai Hawaii

13. SAS

14. United Airlines

15. Grup Lufthansa/Swiss

16. Finlandia

17. British Airways

18. KLM

19. American Airlines

20. Delta Air Lines 

Situs web peringkat juga memilih sepuluh maskapai penerbangan murah yang paling aman untuk pelancong juga. Meskipun mereka tidak diberi peringkat dalam urutan tertentu, berikut adalah maskapai penerbangan bertarif rendah paling aman untuk terbang bersama tahun ini: Air Arabia, easyJet, Frontier, Grup Jetstar, Jetblue, Ryanair, Vietjet, Volaris, Westjet, dan Wizz.

Jika memikirkan terbang masih membuat Anda gugup, ingatlah bahwa perjalanan udara dianggap sebagai bentuk perjalanan jarak jauh yang paling aman. Menurut IATA, pada 2018, 4,3 miliar penumpang terbang dengan aman di lebih dari 46 juta penerbangan.

 

 


Tanpa Parasut

Penerbangan Rute Dubai - Brisbane Selama 14 Jam Selamat Meski Pesawat Berlubang Besar
Ilustrasi pesawat Emirates. (dok. Unleashed Agency/Unsplash.com)

Pesawat adalah salah satu kendaraan yang sering digunakan. Transportasi ini dipilih untuk alasan efisiensi waktu serta menjangkau wilayah yang sulit diakses melalui jalan darat. 

Berbeda dengan moda transportasi darat seperti bus atau kereta api, pesawat dilengkapi alat keselamatan seperti pelampung hingga masker oksigen. Meski demikian, tidak disediakan perlengkapan keselamatan parasut di pesawat. Apa sebenarnya alasannya?

Mengutip dari kanal Citizen Liputan6.com, 20 Desember 2022, pemakaian parasut memerlukan latihan yang lama. Sementara, pesawat komersil domestik atau internasional membawa penumpang masyarakat sipil yang tidak terlatih menggunakan parasut.

Agar orang mahir dan selamat saat mendarat menggunakan parasut, mereka perlu latihan yang panjang. Hal tersebut membuat pesawat komersial tak dilengkapi dengan parasut. Selain itu, terjun payung tidak semudah terlihat di film. Terjun payung biasanya perlu beberapa dasar latihan, latihan yang dimaksud mulai dari terjun payung tandem, di mana seseorang diikat ke seorang ahli selama terjun payung. 


Ketinggian Pesawat Komersial

Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)

Ketinggian terjun payung maksimal hanya mencapai 10.000 kaki di atas tanah. Sementara, pesawat komersial terbang lebih dari 35.000 kaki. Di ketinggian tersebut, siapapun tidak akan menemukan udara untuk bisa bernapas.

Pesawat komersil juga terbang lebih cepat sehingga sulit untuk manusia untuk terjun di kecepatan tersebut. Agar penumpang yang terjun payung dari pesawat yang jatuh tidak pingsan karena hipoksia, mereka membutuhkan tabung oksigen. 

Bukan hanya itu, pesawat yang dipakai untuk olahraga terjun payung biasanya berukuran kecil. Maka itu, penerjun payung bisa langsung melompat secara mudah. Hal itu berbeda dengan pesawat militer besar yang biasanya memiliki jalan di belakang. Pintu belakang ini dipakai penerjun payung untuk bisa melompat dan menjauhi badan pesawat.

Adapun pesawat komersil tidak memiliki badan kecil atau ramping. Melompat keluar dari pesawat komersil tentunya berisiko serius menabrak badan pesawat yaitu sayap atau ekornya dan mengalami cedera yang fatal.

Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja?
Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja? (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya