Liputan6.com, Jakarta - Perpindahan tangan lisensi Miss Universe Indonesia ke PT Capella Swastika Karya membuat Yayasan Puteri Indonesia (YPI), yang telah memegang lisensi kontes kecantikan itu di Indonesia selama 30 tahun, kecewa. Pihaknya pun menuntut transparasi proses bidding yang dilakukan Organisasi Miss Universe (MUO).
"Karena tidak ada transparansi dalam proses bidding, kami menduga terdapat faktor dominan lain (yang) menentukan peralihan lisensi Miss Universe Indonesia," sebut Ketua Bidang Komunikasi YPI, Mega Angkasa, melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat, 10 Februari 2023.
Advertisement
Baca Juga
Mega menyebut bahwa pihaknya terkejut atas pengumuman perpindahan tangan lisensi Miss Universe Indonesia melalui jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023. "YPI sempat terkejut karena saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO, Carlos Capetillo, perihal kelanjutan lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya," klaimnya.
Mega menceritakan, pada 25 Januari 2023, YPI menerima informasi dari MOU terkait proses bidding perpanjangan lisensi tahun 2023 untuk Indonesia. Mereka kemudian mengajukan bidding tersebut pada 31 Januari 2023, waktu Indonesia, "sesuai jadwal yang diminta MUO," sebutnya.
Dalam pengajuan, Mega mengklaim, pihaknya memberi penawaran (harga) naik 1.000 persen alias 10 kali lipat dibanding nilai yang YPI bayar tahun sebelumnya. "Ditambah dengan beberapa penawaran kerja sama dengan MUO, termasuk menjadikan Miss Universe sebagai brand ambassador, sponsor makeup, dan merchandise Miss Universe di Indonesia," imbuhnya.
Selanjutnya, pihak MUO menginformasikan bahwa mereka akan memberi pengumuman pemegang lisensi pada Selasa, 7 Februari 2023. "Saat YPI masih menunggu kabar dari pihak MUO terkait perpanjangan lisensi, pada Rabu, 8 Februari 2023, pukul 16.30 (WIB), kami mendapatkan informasi terkait jumpa pers kepemilikan lisensi Miss Universe Indonesia yang baru," tuturnya.
Â
Lanjutkan Pemilihan Puteri Indonesia
Mega menyambung, 20 menit setelah jumpa pers digelar, tepatnya pukul 16.50 WIB, YPI mendapatkan jawaban melalui email bahwa lisensi Miss Universe Indonesia YPI tidak diperpanjang. "Suratnya dikeluarkan JKN Global (perusahaan pemilik MUO), bukan dari Miss Universe Organization atau Carlos Capetillo," sebutnya.
Ia melanjutkan, "Kami merasa ada ketidakadilan karena YPI hanya diberikan waktu tiga hari kerja (dalam mengajukan bidding), sementara direktur nasional negara lain mendapat tenggang waktu 5--10 hari. Selain itu, kami juga tidak diberikan format bidding secara proper, sedangkan negara lain mendapatkan format bidding secara detail."
Mega mengatakan bahwa terlepas dari peralihan lisensi Miss Universe Indoinesia, kegiatan dan ragam program Puteri Indonesia akan terus berjalan, termasuk penyelenggaraan pemilihan Puteri Indonesia 2023 pada Mei mendatang.
"Puteri Indonesia telah jadi cerminan dan teladan perempuan Indonesia, perempuan-perempuan muda yang cerdas, berbakat, dan berkepribadian yang telah membawa harum dan prestasi baik di tingkat nasional maupun international," ujarnya.
"Kami merasa bahwa visi misi MUO yang selama ini selaras dengan visi misi YPIÂ tampaknya sudah tidak lagi sama," tandasnya.
Advertisement
Keterangan Poppy Capella
Di sisi lain, CEOÂ PT Capella Swastika Karya, Poppy Capella, mengatakan bahwa penyerahan lisensi Miss Universe Indonesia pada pihaknya dilakukan melalui surat resmi penunjukkan dari JKN Global Group, pemilik lisensi MUO, pada Rabu, 8 Februari 2023.
"Prosesnya dimulai dengan pencarian dan seleksi ketat para talent yang memegang visi yang sama untuk kontes kecantikan, yakni kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan perempuan. Setelah melalui beberapa proses, the-A-team untuk Miss Universe Indonesia terbentuk," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, 10 Februari 2023.
Ia menyambung, "Saat ini, kami sedang mempersiapkan event grand launching Miss Universe Indonesia dan persiapan pembukaan pendaftaran untuk Miss Universe Indonesia."
Terkait awal kerja sama dengan JKN Global Group, perempuan yang awalnya dikenal sebagai pedangdut ini melihat bahwa organisasi Miss Universe di bawah kepemimpinan Anne Jakapong mengusung semangat dan rona warna baru untuk dunia kontes kecantikan.
Poppy melihat peluang itu, dan mengambil kesempatan untuk bekerja sama dengan JKN Global Group.
Rencana Tahun Ini
Poppy berkata, "Rencana (tahun ini) tentunya menghelat ajang kecantikan Miss Universe Indonesia untuk menemukan satu perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe global."
Ia melanjutkan, "Di tengah-tengah rangkaian itu, Miss Universe Indonesia akan bekerja sama dengan beberapa organisasi dan brand lain untuk mengadakan charity. Miss Universe Indonesia juga hendak melakukan transformasi dari segi fesyen, kecantikan, dan beberapa program pelatihan baru untuk para perempuan yang mengikuti ajang Miss Universe Indonesia."
Poppy meyakini para juri yang ditunjuk berperan krusial dalam pengelolaan Miss Universe Indonesia. Ia meyakini mereka akan memilih perempuan yang kelak bisa merepresentasikan Indonesia yang kaya akan budaya, pengetahuan, sumber daya, dan memiliki tenggang rasa yang tinggi.
"Tentunya peran ini sangat krusial karena dari jutaan perempuan cantik dan bertalenta di Indonesia, kita akan mengirim satu orang untuk bertanding di Miss Universe global," ucapnya. "Karena itulah tim Miss Universe Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin memperlengkapi mereka semua sebelum melaju ke Miss Universe global."
Advertisement