Cokelat Toblerone Segera Hapus Gambar Puncak Gunung Matterhorn di Logo Kemasan, Apa yang Terjadi?

Gambar puncak Gunung Matterhorn menjadi ikon dari logo kemasan Toblerone, merek cokelat terkenal asal Swiss.

oleh Dyra Daniera diperbarui 06 Mar 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 17:00 WIB
Toblerone
Cokelat Toblerone dengan logo gunung Matterhorn. (Dok. Instagram/tobleroneglobal/https://www.instagram.com/p/B7TanTDJqlv/?hl=en)

Liputan6.com, Jakarta - Gambar puncak gunung Matterhorn di Swiss akan segera hilang dari kemasan cokelat batangan Toblerone. Hal itu terjadi lantaran pemilik merek Toblerone dari Amerika Serikat memindahkan sebagian produksinya ke luar Swiss.

Dikutip dari The Strait Times pada Senin (6/3/2023), Mondelez International Inc, perusahaan yang memproduksi cokelat berbentuk segitiga itu sedang mengubah desain gunung yang digambarkan pada kemasan karton Toblerone agar tidak melanggar Undang-Undang Swiss atau “Swissness Act”. 

Pada 2022 lalu, Mondelez telah mengumumkan rencana untuk memindahkan beberapa produksi Toblerone ke ibu kota Slovakia, Bratislava. Seiring dengan pemindahan tempat produksi itu, perusahaan Mondelez tengah mengubah desain kemasan dan logo Toblerone dengan gambar gunung yang lebih umum, bukan lagi ilustrasi gunung Matterhorn yang ikonik. 

"Proses desain ulang kemasan akan memperkenalkan logo gunung yang lebih modern dan sederhana, yang selaras dengan estetika geometris dan segitiga," kata juru bicara Mondelez dalam wawancara dengan surat kabar Swiss, Aargauer Zeitung. 

Kemasan Toblerone juga sekarang akan tertulis "didirikan di Swiss", bukan "buatan Swiss". Dalam Undang-undang Swiss yang disahkan pada 2017, simbol nasional dan bendera Swiss tidak diizinkan untuk ditampilkan pada kemasan produk yang tidak memenuhi kriteria Swiss.

Undang-undang tersebut menetapkan bahwa bahan makanan yang menggunakan simbol nasional Swiss atau mengklaim sebagai "buatan Swiss" harus memiliki setidaknya 80 persen bahan baku produk berasal dari Swiss. Sementara,  untuk susu dan produk susu harus 100 persen.

Proses produksi yang utama untuk dapat mengklaim “produk buatan Swiss” juga harus dilakukan di Swiss. Terdapat pengecualian untuk bahan mentah yang tidak dapat ditemukan di Swiss, salah satunya kakao. 

Tidak Eksklusif Diproduksi Di Swiss

Toblerone
Cokelat Toblerone. (Dok. Instagram/tobleroneglobal/https://www.instagram.com/p/BcCEMf0gMMJ/?hl=en)

Mulai 2023, cokelat Toblerone tidak hanya diproduksi secara eksklusif di Swiss. Sejak didirikan pada 1908 di pabrik keluarga Tobler, cokelat berbentuk segitiga ini selama ini telah diproduksi di Bern, ibu kota Swiss.

Pemilik merek makanan raksasa Mondelez International asal Amerika menjelaskan bahwa Toblerone akan membuka lini produksi baru di Slovakia "untuk menanggapi permintaan yang terus meningkat". Tetapi, pihak perusahaan juga menyatakan bahwa mereka akan terus berinvestasi di pabrik Bern.

Peluncuran lini produksi di Slovakia, tempat Mondelez juga akan memproduksi cokelat Milka dan Suchard, "akan membuka kapasitas yang signifikan" di lokasi Bern, yang pada akhirnya akan memungkinkan untuk "memproduksi jutaan batangan tambahan", kata Mondelez.

"Untuk alasan hukum, perubahan produksi yang kami lakukan mengharuskan kami menyesuaikan kemasan kami untuk mematuhi hukum Swiss, terutama untuk menghapus kata 'Swiss' dari bagian depan kemasan," kata perusahaan itu.

Gambar Gunung Akan Lebih Umum

Toblerone
Cokelat Toblerone. (Dok. Instagram/tobleroneglobal/https://www.instagram.com/p/B8RbLEuJWvN/?hl=en)

Mondalez menyatakan Gunung Matterhorn setinggi 4.478 meter (14.690 kaki), yang mencerminkan bentuk cokelat batangan almond dan madu Toblerone, akan diganti dengan puncak Pegunungan Alpen yang lebih umum.

Dengan perubahan kebijakan ini, Mondalez juga harus menghilangkan tulisan “buatan Swiss” dari kemasan Toblerone. Penelitian telah menunjukkan bahwa produk tertentu yang diberi merek "buatan Swiss" dijual dengan harga 20 persen lebih tinggi daripada barang serupa dari asal lain, dengan harga jual naik hingga 50 persen untuk barang mewah.

Sebelumnya, pada 2016, Toblerone menjadi berita utama ketika meningkatkan jarak antara potongan cokelat batangan berbentuk segitiga yang dijual di Inggris sehingga bobotnya berkurang dari 170g menjadi 150g. Setahun kemudian, Mondelez juga mengurangi bobot batangan Toblerone yang dijual di Jerman, dengan jumlah kuncup cokelat turun dari 15 menjadi 11 per kemasan. 

"Kontroversi" itu membuat Toblerone seakan mendapat pemasaran gratis, dengan penjualan dilaporkan meningkat meskipun ada kemarahan di kalangan pelanggan.

Sejarah Cokelat Toblerone

Toblerone
Cokelat Toblerone. (Dok. Instagram/tobleroneglobal/https://www.instagram.com/p/BX-Y5fJgSlE/?hl=en)

Cokelat Toblerone yang saat ini berusia lebih dari 100 tahun memiliki sejarah yang panjang. Dilansir dari situs resmi Toblerone, perusahaan cokelat ini didirikan di Swiss pada 1908 oleh Theodore Tobler dan Emil Baumann, sepupu Tobler. Kata “Toblerone” merupakan gabungan dari nama pendirinya “Tobler”  dan “Torrone” yang dalam bahasa Italia berarti ‘nougat madu - almond’.

Logo pertama Toblerone menampilkan burung elang yang melintasi pegunungan. Tetapi pada 1920, elang diganti dengan hewan endemik dari Bern, yaitu beruang Bern. Gambar Gunung Matterhorn baru tampak di kemasan Toblerone pada 1970, awalnya belum di bagian depan, namun hanya di sisi kanan dan kiri. 

Pada 2000, logo Toblerone mengombinasikan beruang dan gunung Matterhorn. Toblerone merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada 2018. Toblerone memproduksi tujuh miliar batang cokelat per tahun, dengan 97 persen produksinya diekspor ke 120 negara. 

Dikutip dari BBC, puncak Gunung Matterhorn merupakan salah satu puncak tertinggi di Eropa. Setidaknya 500 orang lebih telah meninggal ketika mendaki gunung tersebut. Puncak gunung itu cukup berbahaya untuk pendaki karena banyak batu salju yang jatuh.

infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa
Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya