Liputan6.com, Jakarta - Pihak Perhutani buka suara terkait hancurnya kebun edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung gara-gara touring komunitas trail. Hal tersebut disampaikan melalui unggahan berisi pernyataan resmi dari Econique Perhutani Alam Wisata selalu pengelola wisata Ranca Upas.
"Kamu memohon maaf dan prihatin atas kejadian yang berdampak terhadap lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar," bunyi poin pertama darj pernyataan yang diunggah lewat akun Perhutani Alam Wisata, Rabu, 8 Maret 2023.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya berjanji sebagai pengelola lokasi akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan dalam kawasan hutan. Hal tersebut guna memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.
"Sebagai tindak lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan memastikan setiap event yang dilaksanakan secara profesional dan memenuhi ketentuan serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan," lanjut pernyataan itu.
Pihak Perhutani juga melarang segala bentuk event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan. Bersama berbagai pihak, rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kondisi kebun edelweis rawa. Sebelumnya, penanaman kembali juga disampaikan di akun Instagram resmi Perum Perhutani.
"#SobatRimba, Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola Wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail," demikian bunyi keterangan unggahan yang dibagikan pada Rabu, 8 Maret 2023.
Rehabilitasi Kebun Bunga Edelweis Rawa
Perhutani melanjutkan, "Sebagai tindak lanjut, Perum Perhutani menghentikan pemberian izin aktivitas offroad kendaraan motor dan mobil pada kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur."
Unggahan Perhutani juga mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerhati lingkungan dalam menyikapi kejadian ini. Potret unggahan menampilkan penanaman kembali edelweis rawa atau bunga rawa yang sempat rusak parah.
Sebanyak lebih dari 1.500 komentar membanjiri unggahan tersebut. Salah satu komentar mempertanyakan terkait upaya pencegahan yang seharusnya dilakukan.
"ga bisa gitu mencegah drpda mengobati? apa karena kalian nyari cuan dari event nya?" tulis seorang warganet dalam kolom komentar.
Pihak Perhutani pun membalas dan meminta maaf, "Mohon maaf atas kelalaian kami ya #SobatRimba, terima kasih atas masukannya, semoga #LekasPulihRancaUpas."
"Yang ngasih izin diusut dong Pak. Gak mungkin gak tau event kayak gitu dampaknya apa dan wilayah yang dilewati apa saja. Kalau beneran gak tau berarti orang itu ga pantas menjadi otoritas yang ngasih izin di perhutani," tulis warganet lainnya.
Advertisement
Awal Kejadian
Jagat maya tengah dihebohkan dengan aksi komunitas trail yang tengah touring membuat kebun edelweis di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung rusak parah. Video itu awalnya dibagikan salah seorang yang berada di lokasi saat touring dilakukan.
Video tersebut lantas diunggah kembali oleh akun Twitter MrBekalicky89 bersamaan dengan video seorang pemerhati lingkungan. Unggahan berisi kedua ini dibagikan pada Selasa, 7 Maret 2023, dan telah disaksikan lebih dari 1,8 juta kali.
Trail para peserta touring memenuhi spot yang awalnya tampak hijau sejauh mata memandang. Pemandangan itu berubah ketika touring berlangsung dengan cokelatnya tanah kebun yang habis terlindas trail.
Acara touring bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 dan ada logo Perhutani. Video mengabadikan seorang warga yang menanam dan menjaga kawasan Ranca Upas tersebut tampak marah-marah karena tindakan yang mengakibatkan edelweis rawa mati.
Pria yang diketahui bernama Mang Upit tersebut mengkritik pejabat Perhutani Bandung. "Anda pure-nya hanya ke bisnis. Tidak peduli lingkungan," katanya dalam video.
Mang Upit menyebut dirinya menanam dan merawat tanaman tersebut. Ia mengaku membutuhkan waktu untuk menanam kembali edelweis rawa yang hanya tumbuh di Ranca Upas dan Danau Ciharus.
"Untuk panitia yang menyelenggarakan event motor trail di Ranca Upas dan khususnya untuk orang Perhutani yang memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini dampaknya. Hancur!" jelas pria itu dalam video.
Respons Bupati Bandung atas Kerusakan di Ranca Upas
Unggahan tersebut membuat tak sedikit pihak berang. Tak terkecuali dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna turut membagikan video yang dialami oleh warga tersebut.
Ia pun menanggapinya melalui unggahan di akun Instagram pribadi. "Terkait video yang ramai beredar di Sosial Media tentang Event "Rancaupas Camping adventure explore 2023" di Rancaupas yang merusak Alam dan Hutan," tulisnya pada Rabu (8/3/2023).
Dadang melanjutkan, "Tentunya, Saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini, Kita pemerintah Kabupaten Bandung tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan Hutan."
Ia juga menyampaikan perihal logo Pemkab Bandung yang ada dalam flyer acara. "Perihal Logo Pemkab Bandung yang dicatut di Flyer Acara, Itu tanpa sepengetahuan Saya dan kita pastikan bahwa logo pemkab bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini," tulisnya.
"Panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Kita akan tindak lanjut!" tutup Dadang.
Advertisement