Liputan6.com, Jakarta - Seiring pembukaan kembali Masjid Raya Al Jabbar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan perilisan fasilitas baru di masjid berlokasi di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut. Yang dimaksud, tidak lain tidak bukan, adalah Galeri Rasulullah.
Lewat cuitan di Twitter-nya, Senin, 27 Maret 2023, admin akun tersebut menulis, "Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar telah diresmikan." Ia menjelaskan bahwa galeri ini berisi sejarah dan informasi terkait nilai keislaman yang dikemas secara internatif dengan pendekatan multimedia dan digital.
"Semoga bermanfaat untuk masyarakat, aamiin," tandas akun Twitter Ridwan Kamil. Pengumuman perilisan Galeri Rasulullah disambut baik oleh warganet, dengan tidak sedikit yang tetap mengingatkan untuk meningkatkan berbagai aspek operasional Masjid Raya Al Jabbar.
Advertisement
Sebelumnya, masjid yang telah diresmikan pada 30 Desember 2022 ini ditutup sementara pada 27 Februari sampai 22 Maret 2023 dalam rangka penataan dan pemeliharaan. Pembukaan kembalinya dilakukan tepat pada 1 Ramadhan 1444 Hijriyah, atau 23 Maret 2023.
Melalui unggahannya, pihak pengelola Masjid Raya Al Jabbar sebelumnya membagikan unggahan tentang aturan yang perlu dipatuhi. Berikut sembilan aturan memasuki kawasan masjid tersebut:
- Perhatikan batas suci.
- Tidak makan dan minum di area masjid.
- Tidak tidur di area masjid.
- Pastikan membawa plastik untuk sepatu/sandal.
- Dilarang menginjak rumput di area Masjid Raya Al-Jabbar.
- Kolam tidak untuk berenang.
- Tidak merusak fasilitas yang ada di area Masjid Raya Al-Jabbar.
- Tidak membuang sampah sembarang atau bawa sampah Anda hingga menemukan tempat sampah.
- Mohon lebih memperhatikan barang bawaan pribadi dan anak saat berkunjung.
Rencana Awal Penutupan Sementara Masjid Al Jabbar
Semula, penutupan sementara Masjid Raya Al Jabbar dijadwalkan hanya sampai 13 Maret 2023. Namun, pemerintah Provinsi Jawa Barat memperpanjang durasi penutupan sementara masjid tersebut.
"Penataan dan pemeliharaan kawasan dan Masjid Raya Al Jabbar diperpanjang dan akan dibuka kembali pada 1 Ramadan 1444 Hijriah. Adapun 1 Ramadan tahun ini masih menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," tulis mereka di akun Instagram pihaknya, beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, menuturkan dalam keterangannya bahwa perpanjangan waktu penataan dan pemeliharaan tersebut bertujuan menciptakan kenyamanan beribadah dan menghadirkan pelayanan yang baik saat Ramadhan.
"Hal ini dilakukan agar saat Bulan Ramadan tiba, masyarakat dapat beribadah di Masjid Raya Al Jabbar dengan tenang, tertib, dan nyaman," ia menyebut.
Sejak diresmikan, akhir tahun lalu, masjid rancangan Ridwan Kamil ini memang mencatat cukup banyak pekerjaan rumah. Daftar keluhan pengunjung di awal operasional masjid tersebut berkisar mulai dari sampah sampai akses ke lokasi.
Â
Advertisement
Masalah Sampah di Masjid Al Jabbar
Salah satu yang angkat bicara tentang sampah di area Masjid Raya Al Jabbar adalah pemilik akun Instagram @rismadewid. Berbagi video memperlihatkan sampah yang dibuang dengan tidak berlanggsung jawab, ia menulis keterangan, "Tolong jaga kebersihan masjid."
Warganet itu menyambung, "Budayakan membuang sampah pada tempatnya. Kalau misalkan belum menemukan tempat sampah, tolong disakuin (ditaruh ke dalam saku) dulu atau dibawa dulu sampe kalian menemukan tempat sampah."
"Sangat disayangkan kalau masih ada yang kaya gini buang sampah sembarangan. Please tumbuhkan dan tanamkan kesadaran tersebut pada diri kita," tandasnya.
Sebelumnya, beredar pula video ibu-ibu asyik makan rujak di dalam Masjid Al Jabbar. Video yang diunggah ulang akun TikTok @ihsannaufal103 itu memperlihatkan sekelompok ibu-ibu berjilbab cokelat menyantap rujak yang kemungkinan besar mereka bawa dari luar masjid.
Tertera di klip yang diunggah pada 16 Januari 2023, ibu-ibu itu memakan makanan tersebut di salah satu sudut masjid berkarpet hijau loreng yang di sekelilingnya terdapat banyak orang.Â
Â
Keluhan Akses Menuju Masjid Al Jabbar
Tidak sampai di situ, karena akses menuju Masjid Raya Al Jabbar juga dikeluhkan, terlebih area tersebut macet total di akhir pekan saat peresmian akhir tahun lalu. Di banyak unggahan media sosial, tidak sedikit pengguna mengaku "terjebak macet berjam-jam" saat menuju masjid diklaim ramah lansia dan disabilitas tersebut.
Terkait ini, akun Twitter @gilangmahesa berkomentar, "Masjid ini memang didesain untuk jadi masjid wisata. Yang tidak didesain adalah akses ke daerah ini bagaimana. Kebayang ketika banyak yang 'ziarah' ke mesjid ini, ibu-ibu pengajian pakai bus besar misalnya, bakal serudet apa jalan Cimencrang, Gedebage, Ciwastra, Derwati, dan Soeta."
Ketika masih dalam proses pembangunan, tepatnya pada Juli 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat sempat mengusulkan pembangunan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar, lapor Antara.
"Jadi, selain untuk Masjid Al Jabbar, akses ini pun untuk memperlancar lalu lintas di kawasan masa depan Gedebage dan Tegalluar," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono.
Advertisement