Daur Ulang dan Upcycle Koleksi Lama Jadi Baju Lebaran Baru

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang terbiasa membeli baju baru saat Lebaran atau lebih sering disebut baju lebaran.Namun, pernahkah kita berpikir, bahwa menambah koleksi baju lebaran akan semakin memenuhi isi lemari kita dan tentu saja hal itu berarti menambah tumpukan volume sampah tekstil.

Beberapa minggu menjelang Idulfitri, di saat banyak orang sibuk membeli baju lebaran, ada baiknya Anda menggunakan kesempatan ini untuk mengaudit lemari pakaian kita. Pisahkan pakaian yang masih sering Anda pakai, dan sisihkan yang sudah lama mengendap di lemari.

Apa sih pentingnya kita menggunakan kembali baju lama? Mengapa tidak beli yang baru saja? Coba pikir ulang. Menurut Greeneration yang melansir dari Go Green Drop, Jumat, 31 Maret 2023, ada sejumlah alasan penting mengapa beli baju baru merupakan opsi terakhir.

Selain bisa mengurangi jumah limbah tekstil, memakai baju lama juga bisa mengurangi gas penyebab efek rumah kaca. Kain yang terbuat dari kapas harusnya dapat dikompos.

Meski begitu, kebanyakan orang yang membuang kain akan membuatnya berakhir di TPA, di tempat yang kekurangan oksigen dan material organik untuk bantu memecahnya jadi kompos. Minimnya oksigen akan membuat limbah tekstil tersebut terurai lewat proses degradasi anaerob yang menghasilkan gas metana.

Metana dapat terperangkap di atmosfer kita dan berbahaya bagi keseimbangan gas di lapisan ozon. Selain itu kita bisa mensiasati baju lebaran yan akan kita pakai di tahun ini dengan . cara 'mendaur ulang baju-baju lama alias upcycling atau upcycle.

Belakangan, upcycling jadi makin diminati. Hal ini hampir serupa dengan recycling sebab keduanya sama-sama menciptakan sesuatu yang baru dari barang-barang bekas. Namun upcycling tetap mempertahankan bentuk asli barang.

Konsep upcycle ini juga didukung oleh Chitra Subijakto, founder sekaligus creative director Sejauh Mata Memandang.  Menurut Chitra, upcycle perlu dilakukan karena lebaran adalah acara atau momen spesial kaum muslim dimana Islam mengajarkan umatnya utk menjaga bumi.

Tidak hanya saat lebaran, tapi juga dalam keseharian. Kita harus menerapkan gaya hidup ramah lingkungan semampu kita. Chitra menambahkan, mendaur ulang baju lebaran tahun-tahun sebelumnya untuk dipakai lagi di tahun sekarang mulai banyak diterapkan masyarakat Indonesia.

"Mulai banyak yang mendaur ulang baju lebaran lama menjadi baru. Tapi lebaran bukan tentang baju baru saja, namun tentang hati yang baru dan bersih serta memakai pakaian yang bersih, bisa baru atau lama,” terang Chitra pada Liputan6.com, Sabtu, 1 April 2023.

Desainer yang dikenal concern pada masalah perubahan iklim ini mengatakan, pakaian bisa di upcycle, ditambahkan atau dirubah menjadi berbeda. "Misalnya dicelup dengan warna lain, dilukis, ditambahkan bordir/sulam, dirubah bentuk dari terusan menjadi atasan dan masih banyak lagi.

Kita juga bisa mencari penjahit di area sekitar rumah, bisa juga cari tukang bordir/sulam, atau belajar di youtube dan mencoba melakukan sendiri proses upcycle,” terangnya. Chitra menjelaskan,kita bisa mencari inspirasi untuk desain daur ulang baju lebaran melalui riset atau mencari banyak ide dari sumber-sumber informasi lainnya.

Anda bisa memulainya dengan hal yang paling sederhana, dan pastikan baju yang didaur ulang akan menjadi pakaian yang timeless/trendless sehingga bisa dipakai sampai kapanpun selama ukurannya masih pas.

Model baju lebaran upcycle ini bisa dipadupadankan dengan model baju lain yang berbeda. "Kita bisa memakai bawahan yang berbeda, menggunakan aksen yang unik seperti tas, bros,dan selendang,” ucap Chitra.

Pendapat senada juga diungkapkan Didiet Maulana. Menurut desainer dan maestro tenun ikat ini, sudah mulai banyak orang yang makin aware dengan lebih memilih memakai baju lama saat lebaran agar lebih ramah lingkungan. Baju lama pun bisa dikreasikan agat terkesan baru dengan mengubah sedikit modelnya atau dibikin mix and match yang berbeda

"Baju lebaran sekarang tak harus selalu baru, beberapa tahun terkhir ini kita selalu edukasi dan sharing untuk membeli produk-produk yang lebih tahan lama, Mungkin bukan yang termurah tapi bisa lebih tahan lama,” kata Didiet pada Liputan6.com, Jumat, 31 Maret 2023.

"Selain itu rentang pemakaiannya bisa lebih panjang dan bisa tanya ke desainer masing-masing atau lihat gudei di medsos, baju lama yang mana nih yang bisa dipakai lagi untuk lebaran tahun ini misalnya," lanjutnya.

Untuk mengubah desain baju atau mix and match bisa dengan menggunakan jasa penjahit, atau bisa tanya langsung ke desainernya kalau bajunya karya desainer, supaya lebih tahu apa saja yang bisa diubah.

Didiet menambahkan, kita bisa juga dengan memakao atasan dan bawahan yang berbeda atau multi layer. Bisa juga dengan pakai rompi atau scarf, atau dengan aksesori yang beda jadi look-nya lebih berbeda

Desainer yang karya-karyanya banyak dipakai para selebritas papan atas Indonesia ini mengatakan, untuk upcycle baju lama jadi baju lebaran baru bisa dengan memilih corak baju yang warnanya netral dan tidak gampang diingat. Bisa dengan memilih corak garis-garis yang warnanya lebih abadi seperti warna monokrom yaitu hitam, putih dan abu-abu.

"Cara lain bisa dengan memakai atasan yang lama tapi untuk bawahan pakai kain yang beda. Atau atasan baju lama tapi dengan aksen yang beda," tutur Didiet.

Menurut Didiet, kita juga bisa meniru cara mendaur ulang baju lama menjadi lebih baru dan tetap terkesan menarik seperti yang dilakukan Kate Middleton. Istri Pangeran William ini menjadi salah satu ikon tokoh inspiratif yang suka memakai baju daur ulang.

"Kate Middleton itu termasuk hobi banget upcycle baju. Dia satu baju biasa dipakai beberapa kali. Misalnya baju warna yellow atau kuning muda yang dipakai beberapa kali termask saat pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry. Meski baju daur ulang tapi penampilannya tetap menarik dan elegan," tutupnya.