Meghan Markle Disebut Tak Berbakat, Hanya Modal Populer

Meghan Markle terus diserang kritikan dari berbagai pihak setelah kontrak dengan Spotify berakhir di pertengahan Juni 2023.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 30 Jun 2023, 05:17 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 20:03 WIB
Meghan Markle
Meghan Markle jalani pemotretan untuk Variety. (dok. Instagram @variety, fotografer @ramonarosales/https://www.instagram.com/p/Cj5JpddsoY9/)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle sekali lagi berada di pusaran kritik. Kali ini komentar negatif disuarakan CEO United Talent Agency (UTA) Jeremy Zimmer yang menyebut istri Pangeran Harry itu tidak berbakat.

Zimmer beropini menyusul kontrak senilai 20 juta dolar AS antara Spotify dan pasangan Sussex berakhir pada pertengahan Juni 2023. Dengan berakhirnya kerja sama, Spotify tidak akan lagi memproduksi seri podcast Meghan Markle yang bertajuk 'Archetypes'.

"Ternyata Meghan Markle tidaklah berbakat audio yang hebat, atau bakat apapun," kata Zimmer kepada Semafor di festival periklanan Cannes Lions 2023, minggu lalu.

"Dan, tahukah Anda, hanya karena Anda terkenal tidak membuat Anda hebat dalam sesuatu," tambahnya, dikutip dari Page Six, Selasa (27/6/2023).

Namun, seorang sumber mempertanyakan kritikan Zimmer. Ia mengatakan," Jadi, mengapa Jeremy memiliki banyak agen yang mencoba untuk mengontrak Meghan? Mereka mengejar dengan serius. Salah satu agen mereka baru-baru ini aktif mengejarnya."

Sumber lain yang disebut mengetahui situasi tersebut membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan Meghan belum pernah bertemu maupun berbicara dengan agen UTA. Page Six pun berusaha mengonfirmasi kebenarannya.

Meghan Markle dipastikan telah bergabung dengan agensi rival UTA, WME, yang dikendalikan oleh Ari Emmanuel pada April 2023. Sejak itu, ia diwakili oleh Brad Slater dan Jill Smoller sebagai agen harian, yang juga mewakili sahabat dekat Meghan, Serena William. Namun, sumber lain mengatakan bahwa Emmanuel terjun langsung menangani urusan Duchess of Sussex dan berkomunikasi intens membahas proyek terbaru.

 

Kritik dari Bos Spotify

Meghan Markle Spotify
Kontrak podcast Meghan Markle dan Spotify berakhir. (Dok. Twitter/@pagesix)

Sebelum Zimmer, eksekutif Spotify sekaligus podcaster populer Bill Simmons lebih dulu menyerang persona Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan melabeli mereka sebagai 'grifter' alias penipu. Pernyataan itu terlontar setelah kemitraan jangka panjang mereka dengan Spotify berakhir pada Jumat, 16 Juni 2023.

"Aku harap aku dilibatkan dalam negosiasi keluarnya Harry dan Meghan dari Spotify," kata Simmon dalam siniar pribadinya yang tayang Jumat lalu, dikutip dari CNN, Selasa, 20 Juni 2023.

"Semestinya ada podcast yang kami luncurkan bersama mereka. Suatu malam saya harus mabuk dan menceritakan kisah Zoom yang saya lakukan dengan Harry untuk mencoba dan membantunya dengan ide podcast. Itu salah satu cerita terbaik saya ... Persetan dengan mereka. Para grifter," celotehnya lagi.

Kemitraan yang terjalin antara Archewell Audio, perusahaan yang dimiliki Harry dan Meghan, serta Spotify dimaksudkan untuk memproduksi banyak program. Namun, hanya satu seri dan edisi spesial liburan saja yang diproduksi hingga kontrak berakhir.

Serial "Archetypes" bertujuan untuk "menyelidiki, membedah, dan menumbangkan label yang mencoba menahan wanita", menurut deskripsinya. Di dalamnya menampilkan wawancara Meghan Markle dengan tamu selebriti termasuk Serena Williams, Mariah Carey, Paris Hilton, dan Trevor Noah.

Keluarkan Pernyataan Bersama

Meghan Markle dan Pangeran Harry. (AP Photo/Matt Dunham, Pool, File)
Meghan Markle dan Pangeran Harry. (AP Photo/Matt Dunham, Pool, File)

Archewell Audio dan Spotify mengumumkan bahwa mereka 'bersepakat untuk berpisah', hanya dua minggu setelah perusahaan streaming audio tersebut mengatakan telah memangkas 200 pekerjaan dalam unit podcastnya. Jumlahnya sekitar dua persen dari total pekerja globalnya untuk 'penyesuaian strategis'.

Berakhirnya kesepakatan antara Archewell Audio dan Spotify diumumkan lewat pernyataan bersama akhir pekan lalu. "Spotify dan Archewell Audio telah sepakat untuk berpisah dan bangga dengan seri yang kami buat bersama," bunyi pernyataan tersebut.

The Sussex adalah salah satu tokoh audio Spotify yang paling menonjol, setelah mengumumkan kemitraan eksklusif dengan layanan tersebut pada Desember 2020. Dalam pernyataan pers mereka saat itu, Spotify menyebut mantan pasangan kerajaan itu akan 'memandu dan memproduksi siniar yang membangun komunitas lewat berbagi pengalaman, cerita, dan nilai'.

Mengutip The Guardian, kesepakatan dengan Spotify ini adalah salah satu perjanjian komersial utama yang dibuat Pangeran Harry dan Meghan Markle setelah mundur dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat (AS) pada 2020. Pada Desember 2022, Archetypes memenangkan penghargaan podcast paling top di Penghargaan People's Choice di Los Angeles.

Pasangan Sussex juga membuat kesepakatan jangka panjang dengan Netflix tak lama setelah pindah ke AS. Kesepakatan itu menghasilkan enam episode serial dokumenter tentang mereka sendiri yang berjudul Live to Lead. Di dalamnya menampilkan wawancara dengan sejumlah figur terkenal, seperti mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan mendiang hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg.

Dibantah Dior, Kejar Cartier

Meghan Markle di pemakaman Ratu Elizabeth II. (Foto: Hannah McKay/Pool Photo via AP)
Meghan Markle di pemakaman Ratu Elizabeth II. (Foto: Hannah McKay/Pool Photo via AP)

Selepas kontrak dengan Spotify berakhir, Meghan Markle dirumorkan media Inggris, Mail on Sunday, akan menandatangani kesepakatan besar dengan rumah mode Dior sebagai 'wajah perusahaan'. Media itu mengklaim mengutip seorang 'sosialita terkenal Beverly Hills'.

"Jika dia melakukannya, maka tidak ada yang akan ingat bahwa podcast kecilnya yang konyol dibatalkan setelah satu musim," kata sumber Mail on Sunday itu.

Pernyataan itu tidak sepenuhnya salah. Nama-nama populer berhasil mendapatkan bayaran tinggi dari kemitraan dengan rumah mode tersebut.

Menurut Variety, Johnny Depp memperoleh bayaran lebih dari 20 juta dolar AS lewat kesepakatan terbaru dengan Dior. Sementara, Jennifer Lawrence mendapatkan antara '15--20 juta USD' pada 2014 setelah memperpanjang kontraknya dengan merek tersebut.

Namun, kemungkinan Meghan direkrut untuk kampanye Dior di masa depan maupun bersisian dengan duta Dior yang lebih dulu eksis, seperti Rihanna, Jennifer Lawrence, dan Natalie Portman, tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Juru bicara pasangan Sussex membantah klaim tersebut kepada Telegraph, dengan sumber dalam Dior menambahkan bahwa rumah mode tersebut 'bingung bagaimana cerita itu bisa muncul'. Meski begitu, ibu Archie dan Lilibet itu dikenal sudah lama menjadi penggemar riasan dan busana Dior. 

Tapi, desas-desus belum berhenti. Kali ini, Cartier yang disangkutpautkan karena Meghan dikenal sebagai penggemar brand perhiasan mewah itu. Page Six diberitahu bahwa Meghan sementara tak akan buka suara tentang rencana langkah bisnis berikutnya.

"Meghan memiliki kartu as di lengan bajunya," kata orang dalam Hollywood yang mengenalnya. Rencana untuk proyek kewirausahaannya yang banyak dipublikasikan akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan, kata sumber, karena dia dilaporkan sedang sibuk mengerjakan proyek baru yang mirip dengan Gwyneth Paltrow's Goop.

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur
Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya